Kaitan antara Model Pembelajaran dan Prestasi Belajar Matematika Siswa

commit to user 45 sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Salah satu indikator bahwa seseorang telah mengalami proses belajar adalah prestasi yang diraih. Bahkan keberhasilan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya adalah metode pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Metode mengajar merupakan bagian dari suatu model pembelajaran.

1. Kaitan antara Model Pembelajaran dan Prestasi Belajar Matematika Siswa

Suatu model pembelajaran memiliki pengertian yang luas dari pada metode mengajar. Dalam suatu model pembelajaran guru dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penggunaan model pembelajaran cukup besar pengaruhnya terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Pemilihan model pembelajaran yang tidak tepat justru dapat menghambat tercapainya tujuan mengajar. Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, pemilihan suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu misalnya materi pelajaran, tingkat perkembangan kognitif dan ketersediaan sarana belajar. Model pembelajaran matematika yang digunakan selama ini adalah model pembelajaran konvensional dimana siswa hanya duduk diam mendengarkan ketika guru mengajar. Siswa hanya menunggu informasi yang disampaikan oleh guru. Guru mendominasi pembelajaran dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Dengan proses belajar yang seperti ini siswa tidak mempunyai pengalaman sendiri untuk lebih menguasai konsep materi. Oleh karena itu, guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, meningkatkan kemampuan individual siswa serta dapat mengarahkan siswa untuk bekerja sama. Sehingga apabila ada kesulitan dalam pemahaman konsep dan pemecahan masalah siswa dapat mendiskusikannya. Salah satu upaya perbaikan dari model pembelajaran konvensional selama ini adalah munculnya model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang didasarkan pada teori commit to user 46 konstruktivisme di mana siswa belajar secara aktif mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Dalam model pembelajaran ini siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep sulit dalam pembelajaran apabila mereka dapat saling mendiskusikan dan mengkomunikasikan masalah tersebut dengan temannya. STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar. STAD adalah suatu sistem pembelajaran yang berorientasi pada proses sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna dan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran. Pada akhirnya diharapkan dapat pula meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa bekerja sama setelah guru menyampaikan materi. Peran guru dalam pembelajaran masih tampak sebagai pemberi informasi. Hal ini tentunya akan mengurangi kemandirian siswa dan proses mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri tidak tercapai. Siswa beranggapan tidak perlu mempersiapkan materi sebelum pelajaran sebab guru akan menjelaskan materi. Hal ini memungkinkan motivasi belajar siswa akan menurun dan berakibat pada turunnya prestasi belajar. Untuk itu guru sebaiknya dapat membangkitkan motivasi belajar, misalnya dengan mengajak siswa untuk mempersiapkan diri secara mandiri sebelum pelajaran dimulai. Pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi merupakan upaya perbaikan dari pembelajaran STAD diatas. Dengan model pembelajaran tipe STAD yang dimodifikasi ini siswa diberi modul untuk dipelajari di rumah. Hal ini menuntut kemandirian siswa untuk memahami pelajaran dengan mencoba membentuk pengetahuan awal. Diharapkan pula dengan membaca modul di rumah siswa lebih siap melakukan diskusi dengan temannya. Dengan demikian, diskusi berfungsi sebagai sarana membangun pengetahuan yang bermakna. Pembelajaran ini diharapkan dapat lebih meningkatkan prestasi belajar siswa dari pada model konvensional khususnya pada materi Himpunan. Modifikasi yang dimaksud dalam pembelajaran STAD ini adalah mengurangi peran guru sebagai pemberi informasi. Modifikasi ini terwujud melalui penggunaan modul pembelajaran pada langkah kedua. Langkah kedua commit to user 47 yang semula penyampaian materi oleh guru diganti dengan penyelesaian lembar kegiatan siswa pada modul secara kelompok. Sebelumnya guru menanyakan apakah ada yang kurang jelas dari apa yang telah dipelajari dalam modul. Guru memberikan keterangan terkait dengan ketidakjelasan siswa tersebut. Selanjutnya siswa diarahkan untuk lebih memahami materi melalui diskusi kelompok. Langkah ketiga berupa kegiatan kelompok dengan diberi lembar kerja siswa. Lembar kerja yang diberikan ini adalah lembar kerja yang sudah tersedia dalam modul. Jadi, tidak disusun secara terpisah. Selama kegiatan diskusi berlangsung guru membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar. Guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Ketika suatu kelompok telah menyelesaikan tugas, guru memberikan kunci lembar kegiatan siswa dan lembar kerja siswa sebagai bentuk umpan balik. Dengan kunci jawaban tersebut setiap kelompok dapat mengoreksi jawaban serta memperbaikinya. Jadi, penggunaan modul pada model pembelajaran ini terbatas pada upaya pemahaman materi melalui penyelesaian lembar kerja siswa yang sudah tercantum dalam modul. Langkah pembelajaran selanjutnya sama seperti pembelajaran STAD yaitu pemberian kuis sebagai bentuk evaluasi dan penghargaan. Dengan setting model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi ini memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang banyak dengan cara membangun pengetahuan awal melalui modul selanjutnya dikuatkan dengan diskusi di kelas. Hal ini tentunya dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi menjadi lebih baik dari pada saat mereka diberi model konvensional. Dengan pemahaman yang baik tersebut memungkinkan siswa memperoleh prestasi belajar yang baik pula. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi diduga menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional.

2. Kaitan Motivasi Belajar Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STA

0 2 10

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17

EKSPERIMEN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN Eksperimen Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Model Student Teams Achievement Division (STAD) dan Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari

0 2 23

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL.

0 0 11