commit to user 36
membuktikan dalil dan menurunkan rumus. Guru memberikan contoh soal dan dikerjakan pula oleh guru sendiri. Sementara itu siswa hanya pasif.
Menurut Kardi dan Nur dalam Triyanto 2008: 31 sintaks model pembelajaran langsung meliputi:
a. Fase 1, menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran khususTPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
b. Fase 2, mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
Guru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
c. Fase 3, membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan membimbing pelatihan awal d.
Fase 4, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan
memberikan umpan balik. e.
Fase 5, memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan dengan
perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
5. Metode Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar guru hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat. Pemilihan metode mengajar yang tepat berpengaruh dalam
menciptakan pembelajaran matematika yang efektif dan efisien Purwoto, 2003: 66. Oleh karena itu, guru harus mengenal, memahami dan menguasai metode-
metode mengajar sehingga dapat mengimplementasikan dalam proses belajar mengajar.
Metode mengajar diartikan sebagai: a.
Suatu cara mengajarkan topik tertentu agar proses dari pengajaran tersebut berhasil dengan baik.
commit to user 37
b. Cara-cara yang tepat dan serasi dengan sebaik-baiknya agar guru
berhasil dalam mengajarnya, agar mengajar mencapai tujuannya atau mengenai sasarannya.
c. Cara mengajar yang umum yang dapat diterapkan atau dipakai untuk
semua bidang studi. Purwoto, 2003: 65
Ada beberapa macam metode mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar, antara lain : metode ceramah, ekspositori, discovery, drill,
demonstrasi, tanya jawab, pemberian tugas, dan lain sebagainya. Tidak semua metode mengajar dapat diterapkan dalam menyampaikan setiap bahan pelajaran.
Oleh karena itu, seorang guru harus mampu memilih metode mengajar yang tepat. Setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kekurangan
suatu metode mengajar dapat ditutup atau dilengkapi dengan metode yang lain sehingga guru dalam menyampaikan materi dapat memadukan beberapa metode
agar diperoleh pembelajaran yang lebih baik.
6. Prinsip Belajar Tuntas
a. Pengertian Belajar Tuntas
Belajar tuntas merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dengan sistematis dan terstruktur, bertujuan untuk mengadaptasikan pembelajaran pada
siswa kelompok besar, membantu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat pada siswa dan berguna untuk menciptakan kecepatan belajar. Belajar tuntas
diharapkan mampu mengatasi kelemahan pada pembelajaran klasikal. Nasution 2000: 36 mengemukakan bahwa belajar tuntas adalah tujuan proses mengajar
belajar secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh murid. Sedangkan, menurut Warji 1983: 12 belajar tuntas adalah suatu sistem
belajar yang mengharapkan agar sebagian besar siswa dapat menguasai tujuan pengajaran umum yaitu suatu unit atau satuan pelajaran secara tuntas.
Ide belajar tuntas ini muncul ketika C. Washburn dan H.C. Morrison mengembangkan suatu sistem pengajaran yang mengharapkan agar semua siswa
dapat menguasai sejumlah tujuan pendidikan. Warji 1983: 13 menjelaskan bahwa bahan pelajaran tersebut dibagi atas satuan-satuan unit. Setiap satuan
commit to user 38
terdiri atas bahan-bahan pelajaran yang lebih kecil dan disusun secara sistematis mulai dari bahan yang mudah meningkat ke bahan yang lebih sukar. Untuk dapat
mempelajari satuan pelajaran berikutnya seorang siswa harus menguasai satuan pelajaran sebelumnya. Siswa yang gagal menguasai satuan pelajaran tertentu
diberikan satuan pelajaran perbaikan. b.
Ciri-Ciri Belajar Mengajar dengan Prinsip Belajar Tuntas Menurut Warji 1983: 21 ciri-ciri belajar tuntas meliputi
1 Berdasarkan atas tujuan instruksional yang hendak ditentukan terlebih
dahulu. 2
Memperhatikan perbedaan individu 3
Menggunakan prinsip belajar siswa aktif 4
Menggunakan satuan pelajaran yang kecil 5
Menggunakan sistem evaluasi yang kontinu dan berdasar atas kriteria keberhasilan siswa
6 Menggunakan program pengayaan dan program perbaikan.
Implementasi belajar tuntas banyak dilakukan dalam sistem pembelajaran individual dan pembelajaran klasikal. Belajar tuntas dapat dilakukan bilamana
dapat didukung sarana pembelajaran baik perangkat keras atau lunak untuk mengefektifkan proses belajar. Selain itu menurut Nasution 2000: 43 untuk
mempermudah pengajaran dengan prinsip belajar tuntas dapat dilakukan dengan: 1
Belajar kelompok dimana tiap anggota saling membantu dalam pelajaran 2
Bantuan tutor 3
Buku pelajaran, hendaknya ada beberapa buku yang berlainan tentang bidang studi yang sama
4 Buku kerja, untuk membantu murid menangkap dan mengolah buah
pikiran pokok dari buku pelajaran. 5
Pelajaran berprogram. Ini merupakan bantuan agar murid menguasai bahan pelajaran melalui langkah-langkah pendek tanpa bantuan guru
6 Alat audio visual, dapat membantu anak-anak belajar dengan
menyajikannya dalam bentuk yang lebih konkrit.
commit to user 39
7. Modul