commit to user
61
Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa kegiatan guru dalam pembelajaran siklus II berada pada kategori baik yang ditunjukkan dengan
perolehan skor rata-rata 3,72.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Dengan melihat hasil penelitian dari beberapa tabel di atas dapat diketahui adanya peningkatan proses pembelajaran terutama kemampuan berhitung siswa
terhadap materi perkalian pada masing-masing siklus dengan metode jarimatika. Peningkatan terlihat dari perhitungan rata-rata nilai belajar yang diperoleh siswa
pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II yang masing-masimg siklusnya dilaksanakan dua
kali pertemuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 seperti berikut: Tabel 5. Rata-rata Nilai Matematika dan Persentase Ketuntasan Klasikal
Kemampuan Menghitung Perkalian di Atas KKM pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Nilai Rata-rata Persentase
Sebelum Tindakan
Siklus I Siklus II
Sebelum Tindakan
Siklus I Siklus II
46,93 73,98
81,43 34,21
73,68 86,84
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang memperoleh
nilai ≥ 60 KKM mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini merefleksikan bahwa pembelajaran Matematika yang dilaksanakan oleh guru
dapat dinyatakan berhasil. Peningkatan rata-rata nilai Matematika melalui penerapan metode
jarimatika disajikan dalam grafik pada gambar 11 .
commit to user
62
Gambar 11. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Matematika Materi Perkalian Siswa Kelas II Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom Sebelum
Tindakan, Siklus I, dan Siklus II Peningkatan persentase ketuntasan klasikal kemampuan mengitung
perkalian melalui penerapan pembelajaran dengan metode jarimatika dapat disajikan dalam grafik pada gambar 12 sebagai berikut:
Gambar 12. Peningkatan Persentase Ketuntasan Klasikal Matematika Materi Perkalian Siswa Kelas II Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom Sebelum
Tindakan, Siklus I, dan Siklus II Hambatan-hambatan yang ditemui pada masing-masing siklus berbeda-
beda, antara lain: pada siklus I hambatan yang dijumpai adalah guru belum dapat mengelola kelas secara optimal, guru belum dapat memotivasi siswa secara
20 40
60 80
100
Sebelum Tindakan
Siklus I Siklus II
46.93 73.98
81.43
Nilai Rata-rata
Sebelum Tindakan Siklus I
Siklus II
20 40
60 80
100
Sebelum Tindakan
Siklus I Siklus II
Persentase Nilai Rata-rata
Sebelum Tindakan Siklus I
Siklus II
commit to user
63
menyeluruh dalam proses pembelajaran, guru belum dapat mengelola waktu secara optimal. Beberapa siswa pada saat mengerjakan tugas secara kelompok
hanya mengandalkan temannya dan tidak mau berusaha untuk belajar. Selain itu mereka juga enggan untuk meminta penjelasan dari teman ataupun guru. Siswa
yang pintar enggan untuk mengajari temannya karena kekurangsabaran. Adapun kegagalan siswa dalam menyelesaikan tugas pada saat proses
pembelajaran berlangsung bersumber dari hal-hal sebagai berikut: 1 sebagian siswa kurang memahami pembelajaran dengan metode jarimatika, 2 sebagian
siswa masih bingung tentang formasi jarimatika atau langkah-langkah yang digunakan, karena merupakan hal yang baru, 3 pada saat mengerjakan tugas
kelompok, siswa yang kurang aktif hanya mengandalkan temannya, 4 siswa yang pintar kurang sabar dalam mengajari temannya, 5 masih ada anak yang memilih
menggunakan penjumlahan berulang, sedangkan penjumlahan yang dilakukan seringkali kurang teliti sehingga jawaban yang dihasilkan seringkali salah.
Upaya untuk mengatasi hambatan yang ada pada siklus I yang dilaksanakan di siklus II dalam upaya perbaikan adalah dengan memberikan
arahan kembali kepada siswa tentang formasi jarimatika atau langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan teknik jarimatika. Guru juga lebih
menekankan kerjasama dalam kelompok. Selain itu, pada saat pembelajaran guru peneliti memberikan latihan secara individu dan meminta siswa maju secara
individu dalam mendemonstrasikan formasi jarimatika dan menghitung perkalian dengan menggunakan metode jarimatika. Pembelajaran pada siklus II sudah
berhasil sehingga tidak ada hambatan yang berarti. Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan menghitung
perkalian pada siswa kelas II SD Negeri 3 Pringanom yaitu dengan menerapkan metode jarimatika. Hal ini terjadi karena pembelajaran dengan metode jarimatika
dapat mempermudah menghitung perkalian tanpa menghafal. Berdasarkan hasil penelitian juga dapat dilaporkan adanya peningkatan
kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan metode jarimatika. Peningkatan terlihat pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II
yang ditampilkan pada tabel 6.
commit to user
64
Tabel 6. Peningkatan Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di Kelas pada Siklus I dan Siklus II
Aspek Kegiatan
Guru Siswa
Siklus I Siklus II
Siklus I Siklus II
Skor Rata- rata
2,45 3,72
2,4 3,8
Kategori Cukup
Tinggi Cukup
Tinggi
Peningkatan kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 13.
Gambar 13. Grafik Peningkatan Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di Kelas pada Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
GURU SISWA
2.45 2.4
3.72 3.8
Siklus I Siklus II
commit to user
65
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN