Perkalian Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Kemampuan Menghitung Perkalian

commit to user 9 juga mampu menguasai kemampuan ini. Padahal untuk menguasai kemampuan berhitung perlu melalui beberapa proses, yaitu: 1 Anak perlu memahami bilangan dan proses membilang, 2 kemudian mulai dikenalkan dengan lambang bilangan, 3 setelah itu diajarkan konsep operasi hitung, 4 baru kemudian dikenalkan berbagai cara dan metode melakukan penghitungan. Kemampuan berhitung pada anak harus terus ditingkatkan. Guru dan orang tua dapat menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak. Terutama metode yang menyenangkan, tidak membebani memori otak, dan menarik bagi anak.

c. Perkalian

Yasin Matika Abraham 2009: 3 menyatakan “Perkalian adalah penjumlahan berulang, atau penjumlahan dari beberapa bilangan yang sama”. Sedangkan Steve Slavin 2005: 233 berpendapat bahwa “Perkalian adalah penjumlahan yang sangat cepat”. Menurut St. Suwarsono Th. Sugiarto, operasi perkalian didefinisikan sebagai berikut: Jika a = n A. b = n B, A dan B dua himpunan berhingga, maka a x b = n A x B. A x B = {a,b | a Ε A dan b E B }. Definisi kedua adalah jika a dan b bilangan cacah, a x b = b+b+b+b sejumlah a. Penjumlahan berulang b sejumlah a suku. Bentuk perkalian a x b selanjutnya dapat ditulis ab, a dan b faktor. Prof. Drs. Wirasto 1983 mengemukakan beberapa definisi perkalian sebagai berikut: Jika bilangan-bilangannya a dan b maka: Definisi I: a x b adalah penjumlahan berulang yang mempunyai a suku, dan tiap-tiap suku sama dengan b. Definisi II: jika a dan b bilangan-bilangan cacah, dan H 1, H 2, . . . H a sebanyak a himpunan adalah himpunan-himpunan yang sepasang- sepasang lepas, serta n H 1 = . . . = n H a = b, maka a x b = n H 1  H 2 . . .  H a . Definisi III: Apabila a dan b bilangan-bilangan cacah dan H dan K himpunan-himpunan dengan n H = a dan n K = b, maka a x b = n H x K. commit to user 10 Dari pendapat-pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa perkalian adalah penjumlahan dari suatu bilangan yang sama secara berulang, yaitu bilangan terkali dijumlah berulang-ulang sebanyak pengalinya. Untuk memudahkan anak memahami perkalian, dapat ditempuh dengan langkah yang sederhana dan mudah. Di samping menggunakan metode jarimatika, anak juga harus memahami sifat atau ciri khas perkalian, yaitu: 1 Komutatif berarti urutan tidak mempengaruhi hasil perkalian. Contoh: 2 x 3 = 6 dan 3 x 2 = 6, maka 2 x 3 = 3 x 2 2 Asosiatif berarti pengelompokkan tidak mempengaruhi hasil perkalian. Contoh: 2 x 3 x 4 = 2 x 3 x 4 3 Perkalian dengan 0 = 0 Bilangan berapapun jika dikalikan dengan 0, maka hasilnya sama dengan 0. Contoh: 1 x 0 = 0 3 x 0 = 0 4 Unsur identitas perkalian adalah 1. Bilangan berapapun kalau dikalikan dengan 1, hasilnya sama dengan bilangan itu sendiri. Contoh: 4 x 1 = 4 7 x 1 = 7 5 Perkalian dengan 10 = bilangan itu ditambah 0 di belakangnya. Bilangan berapa pun jika dikalikan dengan 10, maka hasilnya sama dengan bilangan itu sendiri ditambah 0 di belakangnya. Contoh: 2 x 10 = 20 9 x 10 = 90 6 Tertutup adalah jika semua jawaban menjadi anggota himpunan aslinya. Jika dua bilangan genap dikalikan, jawabannya masih berupa bilangan genap 2 x 4 = 8; maka himpunan bilangan genap tertutup dalam operasi perkalian. Jika dua bilangan ganjil dikalikan maka jawabannya adalah bilangan ganjil 3 x 5 = 15; maka himpunan bilangan ganjil tertutup dalam operasi perkalian. 7 Inversi Perkalian adalah kebalikan bilangan. Setiap bilangan yang dikalikan dengan kebalikannyan hasilnya sama dengan 1. Contoh: 2 x ½ commit to user 11 8 Sifat Distributif Perkalian terhadap Penjumlahan. Untuk setiap a, b, c bilangan cacah, berlaku a x b + c = a x b + a x c dan b+c x a = b x a + c x a.

d. Hakikat Pembelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI GENDINGAN 5 WIDODAREN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 127

PELAKSANAAN BAURAN PROMOSI DI BIRO PERJALANAN UMUM ( BPU ) ROSALIA INDAH KARANGANYAR TAHUN 2011 PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 3 PRINGANOM SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

2 21 71

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE KALKULATOR JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Metode Kalkulator Jarimatika Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD Negeri Nogosari 3 Glonggong Nogosari Boyolali Tahun

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE KALKULATOR JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Metode Kalkulator Jarimatika Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD Negeri Nogosari 3 Glonggong Nogosari Boyolali Tahun

0 3 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI TEKNIK JARIMATIKA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI TEKNIK JARIMATIKA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I SIMO BOYOLALI TAHU

0 4 17

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI TEKNIK JARIMATIKA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I SIMO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 03 DAYU KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010.

0 1 7

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Alat Peraga Multimedia Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Pringanom 1 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 7

Peningkatan kemampuan menghitung perkalian mata pelajaran matematika materi pecahan biasa melalui metode jarimatika kelas VB MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo.

0 12 107

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA SISWA KELAS II SEMESTER 2 SDN 40 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 20152016

0 2 16