Data Base dan Pengembangan Isu Sosialisasi

sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan. Program ini adalah program jangka panjang, sehingga setiap saat diperlukan tindak evaluasi yang menjaga agar gerak elemen yang terlibat dalam program tidak melakukan penyimpangan yang akan memperlambat atau menghambat pencapaian tujuan. Selain tindak kerja yang jelas dan terukur, perencanaan biaya juga harus dilakukan secara cermat dengan membagi atas berbagai tahapan kegiatan sebelum mencapai tujuan akhir. Secara umum, perencanaan kerja dengan anggaran biayanya sekaligus harus dirancang untuk mulai dari kegiatan pembangunan sistem database, sosialisasi, pekerjaan fisik, pemantauan dan evaluasi. Pada pekerjaan fisik termasuk program pemulihan fungsi lahan kritis dan pengendalian aliran air.

d. Identifikasi Kondisi Lingkungan

Pengenalan terhadap komponen dan parameter lingkunan yang mempengaruhi kualitas lingkunan serta daya dukungnya terhadap kehidupan dan penghidupan, merupakan hal yang sangat penting dilakukan sebagai langkah awal dalam perencanaan. Kondisi lahan dari segi kemiringan, curah hujan, tutupan lahan serta potensi yang mungkin dikembangkan, baik untuk upaya pemulihan maupun pengenadalian harus diketahui secara cermat dan akurat. Identifikasi ruang lahan yang akan ditangani berdasarkan analisis data citra satelit dengan skala minimal 1 : 5.000. bahkan untuk daerah tertentu seperti daerah pemukiman, berpotensi longsor atau sebagai lokasi pengendalian aliran air digunakan peta citra satelit dengan skala minimal 1 : 1000. Khusus untuk daerah yang harus dilakukan ubah fungsi dan terkait dengan pemukiman, areal pertanian atau rencana pembangunan pengendalian harus dilengkapi dengan identifikasi aspek sosial budaya –ekonomi-kesehatan. Data yang diperoleh dari citra satelit harus diuji silang di lapangan sehingga dapat mengurangi seminimal mungkin kesalahan perencanaan dan penanganan akibat konisi awal yang tidak dikenal pasti secara akurat.

e. Data Base dan Pengembangan Isu Sosialisasi

Sistem Data Base dibangun untuk mendukung tujuan secara efektif. Pemusatan pembangunan data base ditujukan khusus untuk komponen lingkungan spesifik, seperti luas lahan terbuka dan pola penggunaan lahan, kearifan tradisional yang Universitas Sumatera Utara berpotensi dapat mendukung program seperti kearifan Endi –Enta di Tanah Karo, kebutuhan pembukaan peluang kerja, kualitas masyarakazt dari segi pendidikan dan tingkat kesehatan. Data yang diperoleh disinergikan dengan data mengenai keinginan dan kebutuhan hidup dan penghidupan serta pola hidup masyarakat. Pengenalan yang cermat terhadap keinginan dan kebutuhan akan sangat berguna bagi perencanaan pola hidup yang akrab lingkungan. Pengenalan ini juga akan sangat membantu dalam membangun sistem komunikasi, informasi dan edukasi dengan masyarakat. Data kualitas Sumber Daya manusia sebagai parameter yang akan diubah perilakunya, atau menerima perubahan akibat perubahan kondisi lingkungan akan sangat mendukung terhadap efektifnya pengembangan sasaran program untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Demikian juga halnya dengan potensi Sumber Daya alam yang selama ini mengalami pengurasan secara tak terkendali, baik akibat tekanan pihak luar atau memang kebutuhan yang sekaligus dikaitkan dengan faktor keamanan, akan membantu dalam membangun isu pokok proses sosialisasi. Isu pokok yang tidak tepat waktu atau tidak tepat sasaran akan dapat berdampak negatif,a tau jadi faktor penghambat proses sosialisasi dan bahkan dapat membangkitkan faktor penentang dan kontra produktif bagi program. Sebagai titik dalam perencanaan program yang akan mengubah kualitas lingkungan dan berdampak terhadap perubahan perilaku, akan dilakukan melalui isu kemiskinan dari aspek ekonomi dan dampak balik turunnya kualitas lingkungan dengan makin miskinnya unsur hara dalam tanah serta terjadinya banjir. Faktor penyebab rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dari sektor pertanian dalam wilayah SWS Belawan –Belumei telah dikenali sebagai akibat pola pertanian yang sangat tergantung kepada obat –obatan pertanian. Sebahagian besar pendapatan hasil panen petani harus dikeluarkan untuk biaya pembelian obat –obatan pertanian. Penggunaan obat –obatan yang tidak tepat dosis dan tidak tepat waktu, serta dilakukannya secara terus menerus, telah memiskinkan unsur hara lahan pertanian. Rendahnya kualitas lahan mengakibatkan daya dukungnya menurun, sehingga bekerja sebagai petani bukan lagi merupakan pilihanbagi masyarakat yang selama ini hidup dari sektor Universitas Sumatera Utara pertanian. Perubahan atau terpaksa berubahnya lapangan pekerjaan ini dapat mencabut akar kebudayaan masyarakat yang selama ini menyatu dalam nafas kehidupan masyarakat.

f. Peluang Perbaikan Kualitas Lingkungan