Ir. Gindom Hasibuan, MM, Cand. Doktor Wakil Kepala Dinas Pengairan Propinsi Sumatera Utara

Pengelolaan Sungai Deli harus menangani beberapa hal yaitu koordisi antar pemangku kepantingan, rencana kerja yang bertujuan dan berindikator terukur yang jelas sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan, indentifikasi kondisi lingkungan, data bese dan pengembangan isu sosialisasi, peluang perbaikan kualitas lingkungan, pendekatan penanganan kualitas hutan, pengelolaan air resapan dan aliran air permukaan, dan pemanfaatan serta pelestarian air.

3.2 Ir. Gindom Hasibuan, MM, Cand. Doktor Wakil Kepala Dinas Pengairan Propinsi Sumatera Utara

Pendapat ini di kutip dari lokakarya advokasi kasus DAS Deli yang di dapatkan dari kumpulan dokumen Bapedalda Sumut a. Penegelolaan terpadu DAS Deli Reimold 1998 menyatakan defenisi Daerah Aliran Sungai adalah keseluruhan ara geografis dimana air permukaan, sedimen, material, di drain kepada outlet utama yaitu sungai, danau, muara, ataupun laut. Universitas Sumatera Utara Istilah DAS menurut Thomas 2005 disebut juga watershed ataupun river basin, drainage basin dan catchment. Sedangkan menurut UU No. 7 Tahun 2004. DAS adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak –anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan. Menurut Davenport 2005 pertanyaan kunci untuk semua individu yang mengelola DASwatershed adalah apa proses yang paling efektif untuk menyatukan ilmu, kebijakan dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan DAS. Menurutnya ada 4 empat phase dari watershed management model yaitu lihat Gambar 4. 1 Assement : melihat apa yang sebenarnya terjadi pada DAS dan peran daripada semua stakeholder, kelembagaan, sosial ekonomi yang terlibat pada DAS tersebut. 2 Perencanaan : mendapatkan manfaat daripada perencanaan dengan adanya action dan direction dan harus bersifat bottom up daripada top down. 3 Implementasi : melaksanakan dengan baik apa –apa yang sudah direncanakan, dan 4 Evaluasi : untuk melihat kinerja apa yang sudah dilaksanakan dan apa yang belum dengan membuat laporannya. Untuk lebih berhasilnya pengelolaan DAS diperlukan Watershed Partnership yang berbentuk committee atau Dewan Air baik pada Tingkat Federal, Provincial dan Local. Pengelolaan DAS secara terpadu menuntut suatu manajemen terbuka yang menjamin keberlangsungan proses koordinasi antara lembaga terkait Reimold, 1998 dan Davenport, 2005. Pendekatan terpadu yang memandang pentingnya peranan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan DAS, mulai dari perencanaan, perumusan pendekatan pengelolaan DAS secara terpadu, diperlukan perencanaan secara terpadu, menyeluruh, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan mempertimbangkan banjir atau kekeringan. Penanggulangannya dapat dilakukan secara menyeluruh yang Universitas Sumatera Utara meliputi DAS mulai dari daerah hulu sampai hilir Svendsen, 2004. Kodoatie dan Sugiyanto 2002 menyatakan pengelolaan DAS berhubungan erat dengan peraturan, pelaksanaan dan pelatihan. Kegiatan penggunaan lahan dimaksudkan untuk menghemat dan menyimpan air dan konservasi tanah. Pengelolaan DAS mencakup aktifitas –aktifitas berikut ini : a. Pemeliharaan di bagian hulu DAS b. Penanaman Vegetasi untuk mengendalikan kecepatan aliran air erosi tanah. c. Pemeliharaan vegetasi alam, atau penanaman vegetasi tahan air yang tepat, sepanjang tanggul drainase, saluran –saluran dan daerah lain untuk penendalian aliran yang berlebihan atau erosi tanah. d. Mengatur secara khusus bangunan –bangunan pengendalian banjir misal cekdam sepanjang dasar aliran yang mudah tererosi. e. Pengelolaan khusus untuk mengantisipasi aliran sedimen yang dihasilkan dari kegiatan gunung berapi. Sasaran penting dari kegiatan pengelolaan DAS adalah untuk mencapai keadaan –keadaan sebagai berikut Reimold, 1998 ; Kodoatie dan Sugyanto, 2002; dan Thomas, 2005; a. Mengurangi debit banjir di daerah hilir. b. Mengurangi erosi tanah dan muatan sedimen di sungai c. Meningkatkan produksi pertanian yang dihasilkan dari penataan guna tanah dan perlindungan air. d. Meningkatkan lingkungan di daerah DAS dan daerah sungai. 1. Konsep Terpadu dan Tujuan Pengelolaan DAS Terpadu Tujuan Pengelolaan DAS terpadu menurut Reimold 1998, Svendsen 92004, Kodoatie dan Sjarief 2005, Asdak 2005 dan Thomas 2005 antara lain sebagai berikut : a. Terwujudnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi lintas sektor instansi lembaga wilayah dalam pengelolaan Sumber Daya hutan, tanah dan air dalam DAS b. Terwujudnya kondisi hidrologi tata air DAS yang optimal meliputi kuantitas kualitas dan distribusinya. Universitas Sumatera Utara c. Terwujudnya peningkatan produktivitas hutan, tanah dan air dalam DAS d. Terjaminnya pemanfaatan penggunaan hutan, tanah dan air dalam DAS secara lestari sesuai daya dukung wilayah dan daya tampung lingkungan. e. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan pembangunan yang berkelanjutan.

b. Wilayah Sungai Sebagai Basis Perencanaan dan Pengelolaan