pertanian. Perubahan atau terpaksa berubahnya lapangan pekerjaan ini dapat mencabut akar kebudayaan masyarakat yang selama ini menyatu dalam nafas
kehidupan masyarakat.
f. Peluang Perbaikan Kualitas Lingkungan
Rendahnya kualitas hidup masyarakat, baik karena rendahnya pendapatan atau karena tingginya pengeluaran untuk usaha pertanian dan adanya tekanan dari
penurunan kualitas lingkungan dapat diperbaiki dengan memasukkan unsur teknologi. Introdusi teknologi pertanian akrab lingkungan akan menaikkan
pendapatan pertani dan peluang pasar ekspor. Persaingan dalam hal menghasilkan produk pertanian berbasiskan organik dengan pihak produsen
negara luar, merupakan hal yang harus diantisipasi oleh petani di daerah hulu SWS Belawan –Belumei yang umumnya menghasilkan sayur mayur.
Pengeluaran untuk pembelian pupuk maupun soil condition harus diikurangi dengan menghasilkan sendiri kompos berbasiskan limbah sisa pertanian. Soil
conditioner yang selama ini diambil dari lapisan humus di lantai hutan, merupakan penyebab menurunnya kualitas hutan, menurunnya debit air tanah
dan terjadinya banjir. Introdusi modal melalui pembukaan pasar serta memperluas jaringan
perdagangan akan meningkatkan volume permintaan produk pertanian. Diyakini hal ini akan menurunkan tekanan masyarakat petani lokal terhadap
Sumber Daya alam. Upaya pengurasan Sumber Daya alam dalam bentuk penebangan kayu dan pengambilan humus yang datangnya dari pihak luar,
harus dicegah dengan penegak hukum. Pemerintah Daerah harus mengeluarkan peraturan yang melindungi Sumber Daya alam serta masyarakatnya denan
melawan upaya penguasaan tak terkendali oleh pengusaha yang tidak mengadakan kelestarian daya alam lingkungan. Kasus –kasus perusakan dan
pencemaran lingkungan ditindak dan diberi sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Masyarakat dibangkitkan kesadaran hukumnya dengan
membuktikan bahwa setiap pelanggar hukum akan menerima ganjaran tanpa kecuali.
Tegak dan berwibawanya hukum, pemberlakukan sanksi yang tegas serta adanya asupan pebaikan kualitas hidup akan memberikan keyakinan kepada
Universitas Sumatera Utara
masyarakat untuk menerapkan pola pertanian akrab lingkungan .Lemahnya perlindungan terhadap masyarakat dari perbuatan pencurian ternak, peredaran
pupuk palsu, rendahnya harga jual saat panen merupakan sebahagian indikator yang menjadikan masyarakat apatis terhadap peran dan perubahan yang pernah
diprogramkan Pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup petani. Kondisi dan fakta yang berlangsung lama dan telah merugikan masyarakat,
harus dihadapi dengan perumusan program perbaikan dan pengembangan yang praktis, namun dapat diyakini masyarakat akan membawa perubahan ke arah
yang lebih baik sesuai dengan tujuan perbaikan kualitas lingkungan pada daerah hulu SWS Belawan –Belumei, maka program yang harus dikembangkan
dan disosialisasikan adalah program pertanian dan penggunaan lahan yang mempertimbangkan aspek ekonomis dan aspek ekologis secara berimbang.
Tujuan utama dari program ini adalah perbaikan dan pemulihan fungsi hutan sebagai pengatur tata air. Bila diperlukan, maka masyarakat harus dapat
diyakinkan untuk melakukan alih fungsi lahan yang dimilikinya demi kepentingan bersama melalui program perbaikan kualitas lingkungan.
g. Pendekatan Penanganan Kualitas Hutan