84
8.2 Lampiran 2
JADWAL PERTAHAPAN PENELITIAN
1 Bimbingan Proposal
Juli ‐Agustus 2010
2 Seminar Proposal
September 2010
3 Perbaikan Proposal
Oktober ‐Desember 2010
4 Komisi Etika FK USU
Januari 2011
5 Pengumpulan Data
Februari ‐Juni 2011
6 Pengolahan Analisis Data
Juli 2011
7 Seminar Akhir Penelitian
Oktober 2011
Agenda Juli
2010 1
2 3 4 Agust
2010 1
2 3 4 Sept
2010 1
2 3 4 Okt
2010 1
2 3 4 Nov
2010 1
2 3 4 Des
2010 1
2 3 4 Jan
2011 1
2 3 4 Feb
2011 1
2 3 4 Mar
2011 1
2 3 4 April
2011 123
4 Bimbingan
Proposal Seminar
Proposal Perbaikan
Proposal Komisi
Etika FK
USU Pengumpul
an Data
Pengolaha n
dan analisis
data SSeminar
Akhir Penelitian
Universitas Sumatera Utara
85
Agenda Mei
2011 1
2 3 4 Juni
2011 1
2 3 4 Juli
2011 1
2 3 4 Agust
2011 1
2 3 4 Sep
2011 1
2 3 4 Okt
2011 1
2 3 4 Nov
2011 1
2 3 4 Des
2011 1
2 3 4 Jan
2012 1
2 3 4 Feb
2012 123
4 Bimbingan
Proposal Seminar
Proposal Perbaikan
Proposal Komisi
Etika FK
USU Pengump
ulan Data
Pengolaha n
dan analisis
data SSeminar
Akhir Penelitian
Universitas Sumatera Utara
86
8.3 Lampiran 3
PENJELASAN MENGENAI PENELITIAN:
“PERBANDINGAN EFEKTIFITAS DEXAMETHASON 0,2 MGkgBB IV DENGAN
LIDOKAIN 1,5 MGkgBB IV DALAM MENCEGAH NYERI TENGGOROKAN
SETELAH INTUBASI ENDOTRAKEAL PADA ANESTESI UMUM”
BapakIbuSaudarai Yth, saya dr. John frans sitepu
Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang berjudul :
“PERBANDINGAN EFEKTIFITAS DEXAMETHASON 0,2 MGkgBB IV DENGAN
LIDOKAIN 1,5 MGkgBB IV DALAM MENCEGAH NYERI TENGGOROKAN
SETELAH INTUBASI ENDOTRAKEAL PADA ANESTESI UMUM”
Yang menyangkut pelayanan tindakan anestesi pada pasien yang menjalani
pembedahan yang terencana dengan anestesi umum. Pada lazimnya bahwa
pada anstesi umum selain pasien ditidurkan pasien juga dipasang alat bantu
napas yaitu endo tracheal tube ETT. ETT merupakan sarana masuknya obat
anestesi yang diuapkan untuk memelihara kondisi anestesi pasien. Tindakan
pemasangan ETT pada pasien disebut intubasi.
Tindakan intubasi tersebut mengakibatkan beberapa efek samping salah
satunya adalah nyeri tenggorokan setelah selesai tindakan anestesi. Ada
beberapa obat yang dapat diberikan untuk mencegah nyeri tenggorokan
tersebut diantaranya adalah dexamethason dan lidokain. Telah banyak
penelitian yang menyatakan bahwa dexamethason dan lidokain efektif
digunakan untuk mencegah nyeri tenggorokan tersebut dan mempunyai
rentan keamanan yang luas untuk dipakai pada beberapa kondisi penyakit
BapakIbuSaudarai sekalian akan diambil sebagai sukarelawan pada
penelitian ini, berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
87
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mencari obat yang lebih efektif
untuk mencegah nyeri tenggorokan setelah intubasi tersebut. Caranya adalah
dengan membandingkan antara kedua obat dan dinilai derajat nyeri
tenggorokan yang telah ditentukan sebelumnya yang ditimbulkan akibat
intubasi Untuk
lebih jelasnya, pada saat turut serta sebagai sukarelawan pada penelitian
ini, BapakIbuSaudarai akan menjalani prosedur penelitian sebagai
berikut : 1.
Setelah sukarelawan dihantarkan ke ruang tunggu kamar operasi lalu
sukarelawan dipasang infus.
2. 1
jam sebelum pembedahan berlangsung sukarelawan akan dibagi menjadi
2 kelompok secara acak, kelompok A akan disuntikkan Dexamethason
0,2 mgkgbbIV, kelompok B akan disuntikkan Lidokain 1,5
mgkgbbIV tanpa diketahui oleh peneliti maupun sukarelawan. 3.
Selanjutnya kedua kelompok menjalani tindakan yang sama sebelum
menjalani anestesi umum.
4. Dalam
kondisi teranestesi pasien tidur, sukarelawan dilakukan tindakan
intubasi yang selanjutnya menjalani tindakan anestesi yang sama
sampai pembedahan selesai. 5.
Setelah tindakan operasi dan anestesi selesai maka sukarelawan
berangsur pulih dan sadar kembali seperti sedia kala.
6. Sukarelawan
akan ditanya apakah mengalami nyeri tenggorokan pada jam
I, VI dan jam ke XII setelah pembedahan damn dinilai derajat nyeri tenggorokannya.
Pada lazimnya, penelitian ini tidak akan menimbulkan hal‐hal yang berbahaya
bagi BapakIbuSaudaraI sekalian, namun bila terjadi hal‐hal yang tidak
diinginkan selama penelitian berlangsung, yang disebabkan oleh perlakuan
yang dilakukan pada penelitian ini, BapakIbuSaudarai sekalian dapat
menghubungi Dr. John Frans Sitepu Tel : 061‐77780222 082160210388
untuk mendapat pertolongan.
Universitas Sumatera Utara
88
Kerjasama BapakIbuSaudaraI sangat diharapkan untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini ± 1 hari . Bila masih ada hal‐hal yang belum jelas menyangkut
penelitian ini, setiap saat dapat ditanyakan kepada peneliti : Dr. John Frans
Sitepu Setelah
memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan BapakIbuSaudaraI
yang telah terpilih sebagai sukarelawan pada penelitian ini,
dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan
Medan, februari 2011
Peneliti,
Dr. John Frans Sitepu
Universitas Sumatera Utara
89
8.4 Lampiran 4