34
2.6. KERANGKA
TEORI
GENERAL ANESTESI
INTUBASI ENDOTRAKEAL
NYERI TENGGOROKAN
DEXAMETHASON LIDOKAIN
TEKANAN CUFF
TRAUMA IRITASI
TRAKEA
INFLAMASI
Iskemik
Stabilisasi membran
Analgetik
Pelepasan Mediator
Sitokin ,COX‐2,TNFα, PTG
Aktifitas Neutropyl dan
limfosit meningkat
Eksitasi sensorik neuron
Hambatan chanel
Natrium Hambatan
Descending Pathway
medulla spinalis
Universitas Sumatera Utara
35
2.7. KERANGKA
KONSEP
GENERAL ANESTESI
INTUBASI ENDOTRAKEAL
NYERI TENGGOROKAN
LIDOKAIN DEXAMETHASON
Universitas Sumatera Utara
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain
Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode randomized block clinical trial secara
double blind.
3.2. Tempat
dan waktu 3.2.1.
Tempat
Rumah
Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan
Rumah Sakit Haji Mina Medan
Rumkit
KESDAM IBB Puteri Hijau Medan
3.2.2. Waktu
Februari 2011 sd Agustus 2011
3.3. Populasi
Penenelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani pembedahan elektif
dengan general anestesi intubasi endotrakeal di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam
Malik Medan, Rumah Sakit Haji Mina Medan dan Rumkit KESDAM IBB Puteri Hijau
Medan.
3.4. Sampel
dan cara pemilihan sampel
Sampel penelitian ini adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Universitas Sumatera Utara
37
Sampel diambil dari pasien yang di operasi dengan general anestesi intubasi
dengan status fisik : ASA 1‐2.
1. Setelah
dihitung secara statistik, seluruh sampel dibagi secara random
menjadi 2 dua kelompok. 2.
Randomisasi blok dilakukan oleh relawan dengan memakai tabel
angka random. Dengan menjatuhkan pena kertas tabel random,
ujung pena merupakan angka mulai urutan. Pilih 2 angka dengan
digit ke‐11 ke kanan membentuk pola berurut dari angka pertama
tadi sampai diperoleh sesuai besar sampel yang telah ditentukan.
Sesuaikan sekuens pada angka yang terpilih, kemudian susun
sekuens tersebut sesuai dengan nomer amplop sekuens terlampir
. Kelompok A mendapat dexamethason 0,2 mgkgBB dan kelompok
B mendapat Lidokain 1,5 mgkgBB. Obat disiapkan oleh relawan yang
membuat randomisasi peneliti dan pasien tidak mengetahui
komposisi obat dalam spuit.
3.5. Estimasi