Suluk SULUK DI BESILAM

menyampaikan doanya. Pada praktik kegiatan tarekat naqsabandiyah di Desa Besilam yang diikuti oleh beragam individu dengan beragam latar belakang, durasi waktu mengasingkan diri atau berkhalwat atau bersuluk terkadang tidak mencapai 10 hari tapi adakalanya peserta atau individu yang mengikuti kegiatan suluk hanya mampu bertahan selama 3 hari 20 Secara sederhana suluk dapat diartikan sebagai bentuk perjalanan jiwa seorang manusia dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT, kata suluk sendiri berasal dari terminologi bahasa Arab “salaka” yang berarti sebagai melakukan suatu perjalanan. Untuk menguatkan pendapat tersebut, didalam Al- , hal ini dikemukakan oleh Abdul 27 Tahun yang memiliki latar belakang sebagai pelajarmahasiswa perguruan tinggi yang hanya menjalani kegiatan suluk selama 3 hari saja. Abdul 27 Tahun mengatakan bahwa : “ ... ikut suluk kupikir mudah, kenyataannya sangat payah melakukannya apalagi aku mahasiswa masih muda, masih suka terikut gaya trend. Susahlah pokoknya, gak sanggup kalo gitu.” Pernyataan informan tersebut setidaknya menyiratkan bahwa dikalangan generasi muda sekarang ini sudah memiliki ketertarikan terhadap kegiatan suluk walaupun pada kenyataannya terdapat kesulitan untuk dapat beradaptasi dengan kegiatan suluk tersebut, seperti kesulitan melepaskan diri dari aspek duniawi yang melingkupi kehidupan generasi muda.

3.3 Suluk

20 Najamuddin Amin Al Kurdi Said, 1976:79 mengatakan bahwa sekurang-kurangnya suluk itu 3 hari, boleh 7 hari dan sebulan sesuai dengan perbuatan Nabi Muhammad SAW, dan paling baik 40 hari. Universitas Sumatra Utara quran QS. An Nahl:69 disebutkan bahwa “maka laluilah jalan-jalan Tuhanmu dengan patuh.” Mengutip Mustafa 1976:251 yang menuliskan bahwa suluk bukan sekedar kegiatan yang dimaksudkan untuk mendapatkan nikmat dunia dan akhirat melainkan melakukan sesuatu dengan tujuan semata-mata untuk Allah SWT, dengan jalan suluk maka semua pelajaran-pelajaran yang dipelajari dari ilmu tasawuftarekat dengan karunia Allah SWT akan dapat diterima. Suluk dapat dikatakan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu yang mengikuti suatu tarikat. Penganut tarekat melakukan khalwat atau suluk, dengan mengasingkan diri ke sebuah tempat, dibawah pimpinan seorang mursyid atau guru. Syekh H. Jalaluddin Asmal, 2002:65 mengatakan bahwa suluk secara etimologi sama dengan tarekat, keduanya berarti jalan, dimana tarekat merupakan jalan besar sedangkan suluk merupakan jalan kecil. Gambar 8 Jenjang dalam Melakukan Suluk Sumber : Penulis Abu Bakar 1987:65 memberikan definisi kegiatan suluk diartikan oleh kalangan ulama, khususnya ulama sufi sebagai jalan atau cara untuk melaksanakan segala bentuk ibadah dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah Universitas Sumatra Utara SWT, yang juga sebagai bentuk tradisi dalam kehidupan tarekat. Mustafa 1976:251 menuliskan bahwa suluk adalah sebuah tradisi tarekat yang dalam kegiatannya mengosongkan diri dari sifat-sifat mazmumah atau buruk dari maksiat lahir dan dari maksiat batin dan mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji atau mahmuda dengan taat lahir batin. Kedua definisi mengenai suluk tersebut memberikan gambaran bahwa suluk merupakan bentuk jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menghilangkan sifat-sifat buruk dan menggantikannya dengan sifat-sifat yang baik. Individu-individu yang mengikuti tarekat menganggap bahwa dalam menempuh jalan kepada Allah SWT yaitu melalui suluk, maka individu tersebut akan yakin sampai kepada Allah SWT, hal ini merunut pada Al-quran QS. Al Kahfi:110 yang memiliki arti : “Katakanlah, Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu hanyalah Tuhan Yang Esa. Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan amal saleh dan janganlah dia mempersekutukan Tuhan-Nya dalam beribadah dengan seorangpun.”

3.4 Waktu dan Syarat Suluk