Aktivasi Lathoif Organ Halus Tarekat Naqsyabandiyyah

tubuh atau fisik sehat manfaat psikologis dan fisik, pengetahuan spiritual lebih terbuka serta kesehatan spiritual yang tumbuh dengan baik sehingga keyakinan terhadap Allah S.W.T semakin mantap karena fisiknya sehat kehadiran spiritualitas dan semangat hidup meningkat serta perubahan komunikasi dengan orang lain karena tutur perkataannya santun sehingga mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain aspek-aspek perubahan transformatif.

4.3.1 Aktivasi Lathoif Organ Halus Tarekat Naqsyabandiyyah

O`kane 1989 seorang psikolog transpersonal menjelaskan seluruh latihan-latihan spiritual dalam tarekat dan suluk mencakup pembukaan berbagai lathifah. Lathifah yang berarti kehalusan juga memiliki arti roda yang dialami sebagai hubungan antara berbagai sirkuit, semacam jari-jari dari roda syaraf dalam struktur tubuh. Lathifah-lathifah lathoif juga menggambarkan sirkuit urat-urat syaraf pusat serta sistem autonomik yang membentuk tiang fondasi kesadaran serta menggerakkan lintasan energi di dalam lathifah yang berkorespondensi dengan kesadaran pengalaman transpersonal. Elemen penting atau utama lainnya adalah hubungan suara-suara khusus dalam tiap-tiap tipe wazifa amalan tarekat, amalan muraqabah dan amalan ilmu hikmah dengan lathoif lathifah- lathifah yang diaktifkan sehingga pengulangan doa-doa dalam bentuk amalan tersebut memunculkan impresi ide tertentu yang nyata serta jelas melalui kedalaman pikiran alam bawah sadar pengamal tarekat dalam bentuk perubahan-perubahan kesadaran. Universitas Sumatra Utara Amalan utama yang diamalkan dalam tarekat dan suluk Naqsyabandiyyah adalah dzikir lathoif lathifah-lathifah. Dengan dzikir ini, seseorang memusatkan kesadarannya berturut-turut pada tujuh titik halus lathoif pada tubuh Syaikhu, 2003. Aktifnya energi lathifah qalab menghasilkan kesadaran diri dengan tubuh serta kesadaran diri; lathifah nafs menghasilkan kesadaran identitas hubungan diri dengan orang lain; lathifah qalb menghasilkan kesadaran teori adlerian serta kesadaran bersama; lathifah sirr menghasilkan kesadaran nilai-nilai altruistik, psikologi jungian, pengalaman pertama dengan ketuhanan di dalam diri, kesadaran alam semesta; lathifah ruh menghasilkan kapasitas kesadaran bidang pengalaman mental, realitas dunia ruh dan mendengarkan suara hati diri serta orang lain; lathifah khafi menghasilkan kesadaran indera keenam, kekuatan- kekuatan paranormal atau supernatural serta diri sebagai psike dan puncaknya yaitu lathifah haqq menghasilkan kesadaran non-dualitas suprakosmik dan kehampaan metakosmik dan non-duality. Dengan kata lain, ke-eksis-an diri sebagai suatu entitas yang tidak terpisah O`Kane, 1989.

4.4 Ketenangan Diri