beberapa judul buku yang dijajakan disekitar lokasi tarekat Naqsabandiyah Besilam.
Proses wawancara dan observasi untuk memperoleh data penelitian membuat-ku lebih semangat menulis skripsi ini. Mungkin ini yang dikatakan
antropolog-antropolog barat bahwa penelitian yang memiliki balasan positif akan menjadi candu bagi si peneliti itu untuk terus-menerus mengumpulkan pecahan-
pecahan data tanpa henti dan terkadang yang tidak ada hubungannya pun dianggap layak masuk data juga.
Penyusunan data-data yang aku peroleh dari informan baik itu informan kunci dan informan pendukung sangat dimudahkan karena jawaban mereka atas
pertanyaan-ku sangat mudah dimengerti. Pertemuan demi pertemuan dengan para individu-individu informan tersebut telah membangun sebuah konstruksi
informasi yang nantinya akan disusun kembali kedalam bentuk penulisan skripsi- ku ini.
1.6.4 Analisis Data
Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya, bahwasanya dalam penelitian ini penulis berusaha untuk bersikap objektif terhadap data yang
diperoleh dilapangan. Keseluruhan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan tersebut akan diteliti kembali atau diedit ulang, pada akhirnya kegiatan
ini bertujuan untuk memeriksa kembali kelengkapan data lapangan dan hasil wawancara.
Analisis data dalam penelitian merupakan suatu pandangan mengenai penulis untuk bersikap objektif terhadap data yang diperoleh dilapangan.
Universitas Sumatra Utara
Keseluruhan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan tersebut akan diteliti kembali atau diedit ulang, pada akhirnya kegiatan ini bertujuan untuk
memeriksa kembali kelengkapan data lapangan dan hasil wawancara. Analisis data merupakan proses lanjutan dari bentuk catatan lapangan
sebagaimana ditulis oleh Emerson 1995:4-5 sebagai : “Fieldnotes are accounts describing experiences and observations
the researcher has made while participating in an intense and involved manner.”
“Catatan lapangan adalah bentuk menggambarkan pengalaman dan pengamatan peneliti telah membuat saat turut berpartisipasi secara
intens dan melibatkan”
Langkah selanjutnya data-data ini akan dianalisa secara kualitatif melalui teknik taxonomy data, sehingga data yang diperoleh akan dikategorikan
berdasarkan jenisnya. Keseluruhan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan sumber kepustakaan disusun berdasarkan pemahaman akan fokus penelitian
atau berdasarkan kategori-kategori yang sesuai dengan tujuan penelitian
Universitas Sumatra Utara
BAB II LETAK DAN LOKASI PENELITIAN
2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di Besilam adalah sebuah perkampungan yang terletak di wilayah Sumatera Utara lebih tepatnya di daerah Kabupaten
Langkat, Kecamatan Padang Tualang, sekitar 65 km dari kota Medan.
Gambar 1 Tugu Pintu Masuk Desa Babussallam
Sumber: Penulis
Secara etimologis, Besilam berarti pintu kesejahteraan. Kampung ini pertama sekali dibangun oleh Almarhum Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan
atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Babussalam. Ia adalah seorang Ulama dan pemimpin Tarekat Naqsabandiyah. Di desa ini terdapat makam Syekh
Abdul Wahab Rokan yang dikenal juga dengan Syekh Besilam yang merupakan
Universitas Sumatra Utara