tarekat Naqsabandiyah yaitu Syekh Abdul Wahab Rokan.
2.4.1 Syekh Abdul Wahab Rokan
Deskripsi mengenai pendiri kegiatan tarekat Naqsabandiyah di Besilam penting untuk dijelaskan karena dalam praktik suluk penting untuk mengetahui
silsilah Tuan Guru yang nantinya dapat menjelaskan mengenai kegiatan suluk, ajaran suluk hingga pada pilihan untuk melakukan kegiatan suluk.
Menurut Said 1976:14 almarhum Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidi Naqsabandi atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Tuan Guru Babussalam
Besilam”, adalah seorang pemimpin tarekat Naqsabandiyah dan juga sebagai tokoh perjuangan perintis kemerdekaan. Pada tahun 1869, dalam usia 58 tahun
Syekh Abdul Wahab Rokan membangun sebuah kampung di wilayah Kubu yang diberi nama “Kampung Mesjid”.
Kampung yang didirikan oleh Syekh Abdul Wahab Rokan ini kemudian dijadikan sebagai basis usaha dalam menyebarluaskan agama Islam ke daerah-
daerah sekitarnya, seperti : Kualuh, Panai, Bilah, Kota Pinang, Labuhan Batu, Dumai, Bengkalis, Pekanbaru bahkan sampai ke negeri seberang Malaysia.
Dalam perjalanan syiar agama yang dilakukan oleh Syekh Abdul Wahab Rokan sampailah di daerah Langkat, kemudian di daerah Langkat ini Syekh Abdul
Wahab Rokan diberi beberapa pilihan lokasi untuk membangun madrasah oleh Sultan Langkat. Beberapa pilihan tersebut tidak dianggap tidak sesuai oleh Syekh
Abdul Wahab Rokan karena kondisinya yang ramai dan sibuk pada waktu itu. Menurut cerita masyarakat Besilam, kemudian rombongan Syekh Abdul
Wahab Rokan bersama Sultan Langkat menyusuri sungai Batang Serangan
Universitas Sumatra Utara
menuju daerah hulu sungai, dalam perjalanan tersebut rombongan berhenti di sebuah tempat di seberang sungai Besilam. Syekh Abdul Wahab Rokan kemudian
meminta kepada Sultan Musa Al Muaazzamsyah untuk dapat menjadikan wilayah tersebut menjadi perkampungan dan Sultan Musa Al Muaazzamsyah
mengabulkan permintaan tersebut dengan mewakafkan wilayah itu kepada Syekh Abdul Wahab Rokan.
2.4.2 Silsilah Tarekat Syekh Abdul Wahab Rokan
Dalam suatu pengajaran tarekat selain mempelajari ilmu agama juga penting untuk mengetahui silsilah “Tuan Guru”, hal ini dimaksudkan agar ilmu
agama yang dipelajari merupakan ilmu agama yang diturunkan secara turun- temurun oleh “Tuang Guru”. Adapun silsilah tarekat Syekh Abdul Wahab Rokan
sebagaimana ditulis oleh Said 1976:106 adalah : 1. Nabi Muhammad S.A.W
2. Abu Bakar Shiddiq 3. Salman Al-Farisi
4. Qasim Bin Muhammadi 5. Imam Jafar As-Shadiq
6. Abu Yazid Al-Busthami 7. Abu Hasan Ali bin Jafar
8. Abu Ali Al-Fadhal bin Muhammad Al-Thusi Al-Farmadi 9. Abu Yakub Al-Hamdani bin Aiyub bin Yusuf bin Husin
10. Abdul Khaloq Al-Fadjuani bin Al-Imam Abdul Jamil 11. Arif Al-Riyukuri
12. Mahmud Al-Anjiru Al-Faghnawi 13. Ali Al-RamituniSyekh Azizan
14. Muhammad Babussamasi 15. Amir Kulal bin Sayid Hamzah
16. Bahauddin Naqsabandi
16
• Muhammad Bukhari • Yakub Yarkhi Hishari
• Abdullah Samarkhandi
16
Selanjutnya dari garis silsilah tarekat ke 16 yaitu Bahauddin Naqsabandi menurunkan silsilah tarekat hingga kepada Abdullah Wahab Jawirokan Al-Khalidi Naqsabandi.
Universitas Sumatra Utara
• Muhammad Zahid • Muhammad Darwis
• Khawajiki • Muhammad Baqi
• Ahmad Faruqi • Muhammad Masshum
• Abdullah Hindi • Dhiyaul Haq
• Ismail Jawi Minangkabaui • Abdullah Affandi
• Syekh Sulaiman • Sulaiman Zuhdi
• Abdullah Wahab Jawirokan Al-Khalidi Naqsabandi
Universitas Sumatra Utara
BAB 3 SULUK DI BESILAM