43
Swasembada daging sapi dan dalam pelaksanaan operasionalnya berdasarkan pedoman teknis Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi P2SDS.
Faktor produksi terdiri dari empat komponen, yaitu : tanah, modal, tenaga kerja dan skill atau manejemen pengelolaan. Dengan dikuasainnya faktor-faktor ini
akan berpengaruh besar terhadap produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak.
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Hamparan Perak. Kecamatan Hamparan Perak dipilih karena peternakan merupakan sumber penghasilan lapangan
kerja kedua terbesar setelah pekerjaan pokok di sektor industri. Pekerjaan memeliharan ternak sudah dilakukan secara turun menurun.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Hamparan Perak, Kecamatan Hamparan Perak dipilih karena peternakan merupakan sumber penghasilan kedua
terbesar setelah pekerjaan pokok di sektor industri. Pekerjaan memelihara ternak sudah dilakukan secara turun menurun, ternak yang biasa dipelihara adalah ternak
sapi. Kecamatan Hamparan Perak merupakan salah satu Kecamatan yang terbesar dan merupakan produsen ternak sapi dengan potensi wilayah yang sangat menunjang
untuk pengembangan ternak sapi karena memiliki areal perkebunan yang luas, baik perkebunan
PTPN-II maupun
kebun rakyat
dengan luas
2415.4 Ha
BPS Deli Serdang, 2008.
Universitas Sumatera Utara
44
Waktu penelitian ini dilaksanakan 2 dua bulan, dimulai sejak bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Februari 2010.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder dan data primer. Data primer diproleh langsung dari responden peternak sapi dan petugas
lapangan di Kecamatan Hamparan Perak. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pertanian Deli
Serdang, BPS Deli Serdang dan Kantor Camat Hamparan Perak. 3.4.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Hamparan Perak yang memelihara ternak sapi. Teknik pengembilan sampel digunakan adalah “purposive
sempel“ purposive dilakukan berdasarkan jumlah desa yang peternaknya paling bayak, karena jumlah respondennya yang homogen maka digunakan teknik purposive
sempel. Langkah awal dilakukan inventarisasi ternak sapi yang dipelihara oleh peternak di Kecamatan Hamparan Perak.
Jadi setiap peternak sebagai pemilik ternak mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Hal ini dilakukan agar responden yang terpilih tidak
hanya memiliki ternak yang jumlahnya sedikit. Banyaknya sampel dari setiap klasifikasi ditentukan secara proporsional. Sedangkan dalam penentuan sampel dari
Kecamatan diambil 10 dari dua puluh desa sehingga terdapat dua desa yang memiliki peternak yang besar yaitu desa Klambir V Kebun dan Buluh Cina. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
45
sesuai dengan pendapat Arikunto 1997, penentuan sampel dilakukan sebesar 10 dari populasi.
Tabel 3.1. Sampel Penelitian No.
Desa Jumlah peternak orang
Jumlah Sampel orang
1. Klambir V Kebun
820 82
2. Buluh Cina
604 60
Jumlah 1.424
142
Sumber Data : PPL Kecamatan Hamparan Perak 2008
3.5. Teknik Analisis Data