42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Sapi telah lama dipelihara oleh sebagian masyarakat sebagai tabungan dan tenaga kerja untuk mengolah tanah dengan manajemen pemeliharaan secara
tradisional. Pola usaha ternak sapi sebagian besar berupa usaha rakyat untuk menghasilkan bibit atau penggemukan, dan pemeliharaan secara terintegrasi dengan
tanaman pangan maupun tanaman perkebunan. Pengembangan usaha ternak sapi berorientasi agribisnis dengan pola kemitraan merupakan salah satu alternatif untuk
meningkatkan keuntungan peternak. Kemitraan adalah kerja sama antarpelaku agribisnis mulai dari proses praproduksi, produksi hingga pemasaran yang dilandasi
oleh azas saling membutuhkan dan menguntungkan bagi pihak yang bermitra. Pemeliharaan sapi dengan pola seperti ini diharapkan pula dapat meningkatkan
produksi daging sapi nasional yang hingga kini belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Di sisi lain, permintaan daging sapi yang tinggi
merupakan peluang bagi usaha pengembangan sapi lokal sehingga upaya untuk meningkatkan produktivitasnya perlu terus dilakukan.
Pemerintah juga telah membuat suatu program yang disebut dengan Pelaksanaan Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi P2SDS secara
efektif dimulai tahun 2008 dan diatur melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 59PermentanHK 06082007 tentang Pedoman Percepatan Pencapaiaan
Universitas Sumatera Utara
43
Swasembada daging sapi dan dalam pelaksanaan operasionalnya berdasarkan pedoman teknis Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi P2SDS.
Faktor produksi terdiri dari empat komponen, yaitu : tanah, modal, tenaga kerja dan skill atau manejemen pengelolaan. Dengan dikuasainnya faktor-faktor ini
akan berpengaruh besar terhadap produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak.
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Hamparan Perak. Kecamatan Hamparan Perak dipilih karena peternakan merupakan sumber penghasilan lapangan
kerja kedua terbesar setelah pekerjaan pokok di sektor industri. Pekerjaan memeliharan ternak sudah dilakukan secara turun menurun.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian