atau stasiun kerja di lantai produksi. Tujuannya agar diperoleh produk yang benar- benar memenuhi keinginan pelanggan customer.
Namun, untuk mempertahankan kualitas produk serta pelanggan, perlu dipahami bahwa adanya response yang baik dari perusahaan melalui jaminan
kualitas produk. Sehingga masih ditemukan feedback dari proses produksi tersebut.
Dalam penelitian ini, masalah yang ingin diselesaikan adalah mengidentifikasi resiko kegagalan proses produksi. Banyak ditemukan kegagalan
proses sejak dari tahapan awal produksi. Kegagalan proses di awal selalu lolos dari perhatian operator hingga berlanjut ke stasiun kerja berikutnya. Potensi
kegagalan ini yang tidak pernah ditemukan oleh perusahaan. Padahal, jika perusahaan mampu mendapatkan penyebabnya, tidak akan lagi ditemukannya
produk gagal di akhir produksi.
4.4. Metodologi Penelitian
Blok diagram dari metodologi penelitian secara umum dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Pengumpulan data
Pengolahan data
Analisis pemecahan masalah
Kesimpulan dan saran Perumusan permasalahan
dan penetapan tujuan penelitian
Studi pendahuluan - Pengamatan awal
observasi Studi kepustakaan
- Teori, Literatur Identifikasi variabel
penelitian, objek dan subjek penelitian
Identifikasi kebutuhan data
Data primer Data sekunder
Gambar 4.2. Blok Diagram Metodologi Penelitian Secara Umum
Universitas Sumatera Utara
4.5. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel independen merupakan variabel bebas yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel independenbebas dalam penelitian ini merupakan
kriteria produk yang harus diamati yaitu: 1.
Konstruksi pintu merenggang 2.
Kayu bahan baku patah ataupun retak 3.
Kesalahan pembentukan tidak membentuk pola 4.
Kesalahan pengeboran 5.
Kayu bahan baku membusuk 6.
Kesalahan perakitan Variabel dependen merupakan variabel yang timbul karena dipengaruhi
adanya variabel lain. Variabel dependentidak bebas dalam penelitian ini yaitu penumpukan produk akibat gagal dalam proses produksi di setiap stasiun kerja.
Produk gagal akan semakin banyak menumpuk jika frekuensi kegagalan proses produksi semakin meningkat.
4.6. Teknik Sampling
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan untuk penentuan produk yang akan diidentifikasi kegagalannya yaitu Simple Random Sampling.
Alasan menggunakan teknik ini karena sample yang diambil dari populasi yang bersifat homogen.
Dengan terlebih dahulu mengetahui rencana produksi harian di lantai produksi, maka dapat diketahui ukuran sample yang dibutuhkan. Dalam buku
Universitas Sumatera Utara
Quality Control karangan Dale H. Besterfield pada halaman 114 telah ditetapkan ukuran sample 20 untuk produksi sebesar 281-400 unit di setiap harinya. Karena
perusahaan ini dapat memproduksi sejumlah unit produksi di rentang tersebut, maka ukuran sample dalam penelitian ini yaitu 20.
Sementara itu, teknik sampling yang digunakan untuk kegiatan wawancara dan diskusi adalah dengan metode Purposive Sampling yang artinya penentuan
sample mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap objek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Misalkan manajer produksi, manajer
penjaminan kualitas produk ataupun tenaga kerja di bagianstasiun kerja terkait.
4.7. Populasi dan Sample Penelitian