5. Metode Smallest of Maximum SOM
Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.
3.6. Definisi Sample dan Teknik Sampling
9
1. Harus ada rencana sampling yang efisien membuahkan hasil seperti yang
diharapkan dan dengan ongkos-ongkos semurah-murahnya. Sample ialah sebagian dari populasi yang diambil secara seksama untuk
diteliti ciri-cirinya dan hasilnya diharapkan mampu mewakili ciri-ciri populasi. Namun, sebagian dari populasi itu hanya bisa disebut sebagai sample jika
memenuhi syarat sebagai berikut:
2. Sampling tersebut harus cukup sederhana untuk bisa dilaksanakan.
3. Mampu memberikan gambaran yang teliti mengenai populasi.
4. Sampel itu harus mewakili populasi.
Terdapat tiga alasan pokok perlunya mengadakan sampling: 1.
Penghematan biaya, waktu dan tenaga. 2.
Pengamatan yang lengkap kurang atau tidak ada faedahnya. 3.
Pencacahan lengkap tidak mungkin dilaksanakan. Teknik-teknik pengambilan sample dapat dibedakan menjadi dua,
yakni: 1.
Sample acak random sampling probability sampling 2.
Sample tidak acak nonrandom samplingnonprobability sampling
9
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktek.
Universitas Sumatera Utara
Teknik-teknik sampling ini harus disesuaikan dengan tujuan penggunaannya, situasi yang berbeda membutuhkan teknik sampling yang berbeda pula.
Random Sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara acak yang hanya dapat dilaksanakan apabila elemen populasi bersifat homogen,
maksudnya semua elemen tersebut memiliki kesempatan terpilih yang sama dalam populasi.
Terdapat beberapa teknik Random Sampling, antara lain: 1.
Simple Random Sampling Teknik pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling sangatlah
sederhana. Pertama, setiap anggota sampel diberi nomor, kemudian dilakukan pemilihan sampel secara acak, dapat dengan menggunakan tabel
random, program Excel atau dengan alat lainnya. 2.
Systematic Random Sampling Teknik ini hampir sama seperti Simple Random Sampling, khususnya pada
saat pengambilan sampel pertama yang dipilih secara acak. Namun, sampel selanjutnya dipilih secara sistematis sesuai dengan interval k, di mana:
n N
k = . Oleh karena itu, teknik ini disebut sebagai Systematic Random
Sampling. 3.
Stratified Random Sampling Dalam teknik ini, sampel yang akan dipelajari mula-mula dibagi-bagi ke
dalam lapisan-lapisan atau strata yang relatif homogen, sehingga keragaman dalam lapisan atau stratum lebih kecil daripada keragaman antar
lapisan atau antar stratum.
Universitas Sumatera Utara
4. Cluster Sampling
Secara garis besar dapat dikemukakan langkah-langkah untuk menggunakan teknik penarikan sampel berkelompok, antara lain :
a. Menetapkan kelompok-kelompok cluster yang sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi. b.
Apabila semua cluster yang tepat telah ditentukan, maka kerangka penarikan sampel dapat berupa daftar semua cluster dalam populasi
harus disusun. c.
Lakukan pemilihan sampel cluster dengan menggunakan teknik penarikan sampel acak sederhana.
d. Setelah sample cluster telah dipilih, maka dilakukan sensus
pencacahan secara menyeluruh terhadap seluruh elemen yang terdapat di dalam cluster tersebut. Hal inilah yang membedakan Cluster
Sampling dengan Stratified Sampling. 5.
Multi Stage Sampling Sesuai dengan namanya, Multi Stage Sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang menggabungkan dua teknik sampling yang dilakukan secara bertahap, bisa saja pertama dilakukan Stratified Sampling
kemudian diikuti dengan Cluster Sampling, ataupun sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Histogram