Konsep Kualitas LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Kualitas

3 ∗ Menurut Vincent Gasperz Definisi kualitas sangatlah bervariasi, menurut para pakar dibidang kualitas, kualitas didefinisikan sebagai berikut: Kualitas adalah sebagai konsistensi peningkatan dan penurunan variasi karakteristik produk, agar dapat memenuhi spesifikasi dan kebutuhan, guna meningkatkan kepuasan pelanggan internal maupun external. ∗ Menurut Deming Kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan sekarang dan di masa mendatang ∗ Menurut Feigenbaum Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa meliputi marketing, engineering, manufacture, dan maintanance, di mana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Untuk dapat mempertahankan kualitas produk maka diperlukan aktivitas pengendalian kualitas. Aktivitas tersebut dilakukan untuk mereduksi variabilitas dari proses dan produk yang dihasilkan. Pengendalian kualitas 3 Hidayat, Anang, Strategi Six Sigma, hal 160 Universitas Sumatera Utara dapat diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk memelihara atau menjaga level kualitas yang diinginkan suatu produk atau jasa. Quality Control QC yang secara tradisional merupakan bagian yang berdiri sendiri dengan tugas melakukan perencanaan dan pengendalian kualitas baik di lantai produksi maupun di lokasi penerimaan bahan. Dalam sistem produksi modern, bagian ini dilebur ke dalam setiap unit pelaksana kegiatan. Dalam arti setiap pelaksana kegiatan bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengendalian kualitas pada pekerjaan masing-masing. Peleburan tanggung jawab pengendalian kualitas pada setiap unit lebih menjamin terciptanya pekerjaan bermutu daripada dilakukan oleh satu unit produksi tersendiri. Kualitas produk dikatakan baik bila memenuhi sembilan dimensi yaitu: 1. Performance yaitu karakteristik utama produk, misalnya gambar jernih pada layar televisi. 2. Features yaitu karakteristik tambahan, fasilitas atau fitur tambahan, misalnya remote control. 3. Conformance yaitu spesifikasi industri dan standar industry. 4. Reliability yaitu konsistensi kinerja. 5. Durability yaitu masa daya gunaketahanan produk, mencakup masa garansi dan perbaikan 6. Service yaitu pertanggungjawaban perusahaan atas permasalahan- permasalahan produk dan berbagai keluhan konsumen terhadap produk. 7. Response yaitu hubungan produsen dan konsumen, termasuk peranan dealer. Universitas Sumatera Utara 8. Aesthetics yaitu berbagai karakteristik yang berhubungan dengan psikologis produsen, penyalurdealer dan konsumen. 9. Reputation yaitu kinerja yang telah tercapai dan berbagai kesuksesan yang diraih, seperti pencapaian target penjualan, oplah dan kepuasan konsumen. Dengan memperhatikan kesembilan dimensi tersebut, maka perlu adanya tindakan dari pabrik dalam memberikan jaminan kualitas dan reliabilitas produk ataupun proses produksinya.

3.2. Failure Mode and Effects Analysis FMEA