Penyebab Balita BGM Pengaturan Makan Untuk Anak Balita

3 rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut tanpa rasa sakit dan mudah rontok 4 terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel 5 terjadi pembesaran hati 6 otot mengecil hipotrofi, lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk 7 terdapat kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman lalu terkelupas crazy pavement dermatosis 8 sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut 9 anemia dan diare Sedangkan gejala umum marasmus adalah sebagai berikut: 1 badan nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit 2 wajah seperti orang tua 3 mudah menangiscengeng dan rewel 4 kulit menjadi keriput 5 jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada baggy pantpakai celana longgar 6 perut cekung, dan iga gamang 7 sering disertai penyakit infeksi umumnya kronis berulang 8 diare kronik atau konstipasi susah buang air

2.5. Penyebab Balita BGM

Gizi kurang disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama adalah faktor pengadaan makanan yang kurang mencukupi suatu wilayah tertentu. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya potensi alam atau kesalahan distribusi. Faktor kedua adalah dari segi Universitas Sumatera Utara kesehatan sendiri, yakni adanya penyakit kronis terutama gangguan pada metabolisme atau penyerapan makanan Anonim, 2008. Selain itu, Menteri Kesehatan Indonesia, Dr. Siti Fadilah menyebutkan ada tiga hal yang saling kait mengkait dalam hal gizi kurang, yaitu kemiskinan, pendidikan rendah dan kesempatan kerja rendah. Ketiga hal itu mengakibatkan kurangnya ketersediaan pangan di rumah tangga dan pola asuh anak keliru. Hal ini mengakibatkan kurangnya asupan gizi dan balita sering terkena infeksi penyakit. Kemiskinan juga amat terkait erat pendidikan rendah. Dapat diduga, ibu yang lahir dari keluarga miskin berisiko tinggi tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Selain itu, ibu yang besar di keluarga miskin ini akan mendapatkan seorang suami yang juga memiliki pendidikan rendah. Dengan pendidikan rendah, umumnya akan mendapat upah rendah. Ditambah pengaruh budaya, perilaku dan adat istiadat yang kurang sehat, kemungkinan terjadinya gizi buruk pada keluarga seperti ini amat tinggi. Menurut Astaqauliyah 2006, terdapat beberapa faktor penyebab gizi kurang, yakni faktor sosial, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya makanan bergizi bagi pertumbuhan anak, faktor kemiskinan, rendahnya pendapatan masyarakat menyebabkan kebutuhan paling mendasar sering kali tidak bisa dipenuhi, laju pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya ketersediaan bahan pangan, infeksi yang disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik. Universitas Sumatera Utara

2.6. Pengaturan Makan Untuk Anak Balita

Berdasarkan hasil penelitian, anak - anak dalam usia balita sudah dapat lebih banyak dikenalkan dengan makanan yang disajikan oleh anggota keluarga lainnya. Terutama protein dan vitamin A, di samping kalori dalam jumlah yang cukup. Ada hal penting yaitu menanamkan kebiasaan memilih bahan makanan yang baik pada usia ini. Lazimnya anak-anak kurang menyukai sayuran dalam makanannya. Dalam hal ini ibu harus bertindak sedemikian rupa untuk mengajak memakan bahan-bahan yang berfaedah itu Ramaya, 2006. Ada beberapa kesukaran dalam menyusun makanan anak-anak, antara lain : 1. Tidak terdapatnya bahan-bahan makanan yang baik seperti makanan-makanan yang siap santap yang khusus dibuat untuk anak-anak. 2. Bahan makanan di pedesaan umumnya terbatas sehingga tidak ada pilihan lain. 3. Jika ibu menyusui, makanannya sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan, mungkin ibu itu terpaksa harus mengorbankan sebagian besar uang belanja karena hanya untuk anak itu sendiri. 4. Bahan-bahan makanan seperti susu, daging, umumnya tidak terbeli oleh sebagian keluarga. Dalam menentukan makanan yang tepat untuk seseorang anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap zat gizi dengan menggunakan data tentang kebutuhan gizi. 2. Menentukan jenis makanan yang dipilih untuk menterjemahkan zat gizi yang diperlukan dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan. Universitas Sumatera Utara 3. Menentukan jenis makanan yang akan diolah sesuai dengan hidangan menu yang dikehendaki. 4. Menentukan jadwal untuk waktu makan dan menentukan hidangan. 5. Mempertimbangkan intake yang terjadi terhadap hidangan tersebut dengan mempertimbangkan kemungkinan faktor selera terhadap suatu makanan. Masalah kekurangan gizi sering terjadi pada anak-anak karena anak-anak merupakan golongan yang paling rawan terhadap kekurangan gizi. Kerawanan kurang gizi pada anak balita disebabkan oleh karena hal-hal sebagai berikut : 1. Kebutuhan gizi anak balita lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa, karena di samping untuk pemeliharaan kesehatan juga dibutuhkan untuk pertumbuhan. 2. Segera setelah anak dapat bergerak sendiri, memperbesar kemungkinan terjadinya penularan. 3. Dalam penyajian makanan pada anggota keluarga, biasanya anggota keluarga yang produktif akan mendapatkan prioritas utama, baru lebihnya diberikan kepada anggota keluarga yang lain. Biasanya anak balita yang mendapat prioritas paling sedikit dalam pendistribusian makanan anggota keluarga.

2.7. Dampak Kekurangan Gizi

Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

1 67 103

Pengaruh Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Bawah Garis Merah (Bgm) Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan

33 256 131

Gambaran Epidemiologi Balita Bawah Garis Merah (BGM) Di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen Propinsi Nanggoe Aceh Darussalam Tahun 2003

3 24 83

Pengaruh Sosial Budaya dan Ekonomi Keluarga terhadap Pola Makan Balita Bawah Garis Merah (BGM) di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar

2 38 125

Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas Montasik Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2006

0 33 97

Karakteristik Dan Pola Asuh Keluarga Yang Memiliki Balita Dengan Berat Badan Bgm Di Wilayah Kerja Puskesmas Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara, Binjai Tahun 2014

0 31 95

GAMBARAN KONSELING GIZI PADA BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) BERDASARKAN PEDOMAN KONSELING GIZI DEPKES RI TAHUN 2008 (Studi Kasus di Pojok Gizi Puskesmas Sumbersari Jember)

0 3 22

GAMBARAN KONSELING GIZI PADA BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) BERDASARKAN PEDOMAN KONSELING GIZI DEPKES RI TAHUN 2008 (Studi Kasus di Pojok Gizi Puskesmas Sumbersari Jember)

18 145 133

Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

1 3 23

GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUHIT KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014

0 1 16