Kartu Menuju Sehat TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Kartu Menuju Sehat

Kartu Menuju Sehat untuk Balita KMS-Balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter. KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan pada anak. KMS-Balita juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatannya Rosmawati, 2008. KMS balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke PuskesmasRS. KMS balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya. Oleh karena itu semua yang berhubungan dengan kesehatan anak sejak lahir sampai berusia lima tahun perlu dicatat di KMS Rosmawati, 2008. KMS yang digunakan di pos penimbangan diberi warna sehingga membentuk pita yang menggambarkan berat badan baku, diberi warna hijau tua, yang kemudian warna hijau tua itu berangsur berubah menjadi warna hijau muda dan seterusnya sampai menjadi warna kuning yang merupakan warna bagian yang menggambarkan tingkat pertumbuhan yang kurang. Pada bagian yang paling bawah terdapat grafik yang berwarna Universitas Sumatera Utara merah yang menunjukkan batas bahaya. Anak-anak yang berat badannya berada di sekitar garis merah itu adalah anak-anak yang tergolong tingkat pertumbuhan buruk Robiah, 2007. Penimbangan berat badan merupakan salah satu cara pengukuran yang digunakan untuk mengetahui status gizi dan pertumbuhan anak. Pengukuran berat badan secara teratur dapat menggambarkan keadaan gizi anak, sehingga dapat dipakai sebagai salah satu pemantau pertumbuhan fisik anak. Berat badan merupakan ukuran yang sensitif yang sangat dipengaruhi oleh perubahan status gizi. Pada tingkat puskesmas atau lapangan, penentu status gizi yang umum dilakukan adalah dengan menimbang balita berat badan per umur, kemudian indeks berat badan menurut umur tersebut dibandingkan dengan angka standaranak yang normal. Tinggi badan anak tidak akan berkurang dengan menurunnya keadaan gizi anak tersebut Robiah, 2007. Hasil penimbangan dicatat di KMS, dan dihubungkan antara titik berat badan pada KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya. Balita naik berat badannya bila garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau garis pertumbuhannya naik pindah ke pita warna di atasnya. Balita tidak naik berat badannya bila garis pertumbuhannya turun, atau garis pertumbuhannya mendatar, atau garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnya Rifqi, 2009. Berat badan balita di bawah garis merah BGM artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan. Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik Universitas Sumatera Utara 3T artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke PuskesmasRumah Sakit. Beberapa kemungkinan dari hasil pencatatan berat badan balita pada KMS adalah: − Grafik pertumbuhan anak naik berkaitan dengan nafsu makan anak yang baikmeningkat berarti ibu telah cukup memberikan makanan dengan gizi seimbang. − Grafik pertumbuhan tidak naik bisa dikaitkan dengan nafsu makan anak menurun karena sakit, atau karena ibunya sakit pola asuh tidak baik, atau sebab lain yang perlu digali dari ibu. KMS tidak dipakai untuk mengukur status gizi tapi untuk mengetahui dan memantau pertumbuhan anak. Berbeda dengan KMS yang diedarkan Depkes RI sebelum tahun 2002, garis merah pada KMS versi tahun 2002 bukan merupakan pertanda gizi buruk, melainkan garis “kewaspadaan” Arisman, 2004. Manfaat KMS-Balita adalah Rosmawati, 2008 : 1. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI. 2. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak. 3. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi. Universitas Sumatera Utara

2.4. Balita Bawah Garis Merah BGM

Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

1 67 103

Pengaruh Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Bawah Garis Merah (Bgm) Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan

33 256 131

Gambaran Epidemiologi Balita Bawah Garis Merah (BGM) Di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen Propinsi Nanggoe Aceh Darussalam Tahun 2003

3 24 83

Pengaruh Sosial Budaya dan Ekonomi Keluarga terhadap Pola Makan Balita Bawah Garis Merah (BGM) di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar

2 38 125

Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Terjadinya Balita Malnutrisi Di Wilayah Kerja Puskesmas Montasik Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Tahun 2006

0 33 97

Karakteristik Dan Pola Asuh Keluarga Yang Memiliki Balita Dengan Berat Badan Bgm Di Wilayah Kerja Puskesmas Cengkeh Turi Kecamatan Binjai Utara, Binjai Tahun 2014

0 31 95

GAMBARAN KONSELING GIZI PADA BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) BERDASARKAN PEDOMAN KONSELING GIZI DEPKES RI TAHUN 2008 (Studi Kasus di Pojok Gizi Puskesmas Sumbersari Jember)

0 3 22

GAMBARAN KONSELING GIZI PADA BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) BERDASARKAN PEDOMAN KONSELING GIZI DEPKES RI TAHUN 2008 (Studi Kasus di Pojok Gizi Puskesmas Sumbersari Jember)

18 145 133

Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

1 3 23

GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUHIT KECAMATAN PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014

0 1 16