BAB V PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Pola Asuh 5.1.1. DukunganPerhatian untuk Wanita
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh menurut dukunganperhatian untuk wanita baik di Kecamatan Buhit maupun Kecamatan Harian, sebagian besar berada
dalam kategori baik, yaitu sebesar 90,0 di Kecamatan Buhit dan 83,3 di Kecamatan Harian.
Di Kecamatan Buhit, kebanyakan ibu memiliki pola makan yang sama seperti saat sebelum hamil dan ada juga yang kurang dari sebelum hamil. Sedangkan di Kecamatan
Harian, kebanyakan ibu memiliki pola makan yang lebih banyak dari pada saat sebelum hamil. Baik di Kecamatan Buhit maupun di Kecamatan Harian, sebagian besar ibu hanya
beristirahat 40 hari. Hal ini disebabkan oleh karena ibu harus membantu suami bekerja di ladang setiap harinya. Sebagian besar suami ikut mendukung ibu dalam menyusui
bayi. Hanya sebagian suami yang ikut membantu ibu dalam mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus anak, karena suami harus pergi bekerja mencari nafkah buat
keluarga.
5.1.2. Praktek Pemberian Makan
Berdasarkan pola asuh menurut praktek pemberian makan, baik di Kecamatan Buhit maupun Kecamatan Harian, sebagian besar berada dalam kategori tidak baik, yaitu
sebesar 46,7 di Kecamatan Buhit dan 66,7 di Kecamatan Harian. Untuk hal pemberian makan, ibu yang bekerja sebagai petani terlebih dahulu mempersiapkan
Universitas Sumatera Utara
makanan dan memberikan makan anaknya sebelum ibu berangkat kerja. Dalam hal pemberian ASI, umumnya anak masih diberikan air susu yang pertama kali keluar
kolostrum dan ASI. Sebagian besar ibu telah memberikan makanan pendamping ASI kepada anaknya
saat anak berumur 6 bulan. Hanya sebagian kecil ibu yang memberikan ASI eksklusif bagi anaknya. Hal ini disebabkan oleh karena ibu tidak sempat untuk memberikan ASI
setiap saat, sebab ibu harus pergi bekerja dari pagi hingga sore hari. Beberapa ibu tidak dapat memberikan ASI karena ASI tidak adatidak keluar. Bentuk makanan yang
diberikan kepada anak berupa makanan biasa dengan jadwal pemberian makanan sebagian besar hanya sebanyak 2 kali sehari, yaitu pagi dan soremalam saja. Kebanyakan
anak tidak diberikan sayuran sebab sebagian besar ibu beranggapan bahwa sayur tidak begitu diperlukan oleh anaknya dan anak juga tidak begitu suka memakan sayur.
Sebagian besar anak tidak menghabiskan makanannya, hal ini disebabkan oleh karena makanan yang diberikan oleh ibu kurang menarik dan porsi makanan yang
diberikan kepada anak tidak sesuai dengan yang seharusnya porsi orang dewasa. Apabila anak tidak mau makan, ibu berusaha untuk membujuk anak tersebut.
5.1.3. Rangsangan Psokososial
Untuk pola asuh menurut rangsangan psokososial, baik yang berada di Kecamatan Buhit maupun kecamatan Harian, berada dalam kategori baik, yaitu 98,3 di Kecamatan
Buhit dan 90,0 di Kecamatan Harian. Di Kecamatan Buhit, sebagian besar ibu menitipkan anaknya kepada saudara ataupun kepada tetangganya, sebagian lagi, ibu yang
bekerja sebagai petani selalu membawa anaknya ke sawah. Dengan demikian, sebagian besar ibu tidak dapat memperhatikan anaknya saat bermain. Ibu juga tidak memiliki
Universitas Sumatera Utara
banyak waktu untuk memberikan anaknya makan dan memandikan anaknya. Kebanyakan anak merasa tidak nyaman dan membosankan saat makan. Hal ini
menyebabkan anak sering sekali tidak selera makan. Namun, sebagian besar ibu akan membujuk anaknya apabila anak tidak mau makan dan sebagian lagi, ibu memaksa
anaknya bahkan memarahi anaknya bila anak tidak mau makan. Di Kecamatan Harian, sebagian besar ibu yang bekerja sebagai petani membawa
anaknya ke tempat ibu bekerja. Ibu pun dapat mengawasi anak ketika anak sedang bermain. Dan ibu juga dapat meluangkan waktu untuk memberikan anak makan. Pada
awalnya, anak sering mengeluh saat ibu ingin memberikan anak makan, sebab menu makanan yang disajikan tidak sesuai dengan selera anak. Sebagian besar ibu sering
menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi anak saat makan, seperti mengajak anak bermain di sekitar rumah sambil menyuapi anak tersebut.
5.1.4. Praktek KebersihanHygiene Dan Sanitasi Lingkungan
Hasil penelitian menunjukkan pola asuh menurut praktek kebersihanhygiene dan sanitasi lingkungan, baik di Kecamatan Buhit maupun di Kecamatan Harian, berada pada
kategori baik yaitu 80,0 di Kecamatan Buhit dan 63,3 di Kecamatan Harian. Berdasarkan hasil observasi, di Kecamatan Buhit, sebagian besar lingkungan tempat
tinggal responden bersih, dapat dilihat dari perkarangan rumah yang tidak terdapat banyak sampah yang berserakan dan bebas dari kotoran ternak yang berkeliaran di sekitar
rumah. Hanya sebagian kecil saja rumah yang tidak memiliki ventilasi, jamban dan
tempat sampah di dalam rumahnya. Dalam hal hygiene, ibu jarang memandikan anaknya. Anak mandi hanya 1 kali sehari dan bahkan ada anak yang jarang mandi. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
disebabkan karena suhu lingkungan yang dingin yang dapat membuat anak menggigil saat mandi. Ibu juga jarang memperhatikan kebersihan kuku anak. Namun anak selalu
dibiasakan untuk mencuci tangan sebelum makan dan membersihkan giginya. Sedangkan di Kecamatan Harian, sebagian besar lingkungan tempat tinggal
kurang bersih. Banyak sampah berserakan di sekitar rumahnya. Hanya sebagian kecil saja rumah yang memiliki ventilasi, jamban dan tempat sampah di dalam rumahnya. Seperti di
Kecamatan Buhit, dalam hal hygiene, ibu juga jarang memandikan anaknya. Ibu juga jarang memperhatikan kebersihan kuku anak.
5.1.5. Perawatan Keluarga Dalam Keadaan Sakit