0,333 menunjukkan tidak terdapat hubungan antara praktek kebersihanhygiene sanitasi lingkungan dengan status gizi anak.
4.9.5. Hubungan Perawatan Keluarga dalam Keadaan Sakit dengan Status Gizi
Hubungan status gizi dan perawatan keluarga dalam keadaan sakit baik yang berada di Kecamatan Buhit maupun di Kecamatan Harian dapat kita lihat dalam tabel
berikut.
Tabel 4.39. Distribusi Status Gizi Menurut Indeks BBTB berdasarkan Perawatan Keluarga dalam Keadaan Sakit di Kecamatan Buhit Kabupaten
Samosir Tahun 2010
Perawatan Keluarga
dalam Keadaan Sakit
Status Gizi Jumlah
Normal Kurus
Sangat Kurus
Risiko Gemuk
n n
n n
n
Baik
41 70,7
7 12,1
8 13,8
2 3,4
58
100,0
Tidak Baik 2 100,0
2
100,0
Jumlah
43 71,7
7 11,7
8 13,3
2 3,3
60 100,0
Nilai p =0,510 pada taraf kemaknaan 95
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa dari 58 orang responden yang perawatan
keluarga dalam keadaan sakitnya berada pada kategori baik, terdapat 41 orang 70,7 yang memiliki status gizi normal, 7 orang 12,1 yang memiliki tubuh kurus, 2 orang
3,4 yang memiliki tubuh risiko gemuk dan 8 orang 13,8 yang memiliki tubuh sangat kurus. Hasil uji pada nilai p = 0,510 menunjukkan tidak terdapat hubungan antara
perawatan keluarga dalam keadaan sakit dengan status gizi anak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.40. Distribusi Status Gizi Menurut Indeks BBTB berdasarkan Perawatan Keluarga dalam Keadaan Sakit di Kecamatan Harian Kabupaten
Samosir Tahun 2010
Perawatan Keluarga dalam
Keadaan Sakit Status Gizi
Jumlah Normal
Kurus Sangat
Kurus n
n n
n
Baik 16
57,1 9
32,2 3
10,7 28
100,0 Tidak Baik
2 100,0
2 100,0
Jumlah 16
53,3 11
36,7 3
10,0 30
100,0
Nilai p = 0,359 pada taraf kemaknaan 95
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa dari 28 orang responden yang perawatan
keluarga dalam keadaan sakitnya berada pada kategori baik, terdapat 16 orang 57,1 yang memiliki status gizi normal, 9 orang 32,2 yang memiliki tubuh kurus dan
3 orang 10,7 yang memiliki tubuh sangat kurus. Hasil uji pada nilai p = 0,359 menunjukkan tidak terdapat hubungan perawatan keluarga dalam keadaan sakit dengan
status gizi anak.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Pola Asuh 5.1.1. DukunganPerhatian untuk Wanita
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh menurut dukunganperhatian untuk wanita baik di Kecamatan Buhit maupun Kecamatan Harian, sebagian besar berada
dalam kategori baik, yaitu sebesar 90,0 di Kecamatan Buhit dan 83,3 di Kecamatan Harian.
Di Kecamatan Buhit, kebanyakan ibu memiliki pola makan yang sama seperti saat sebelum hamil dan ada juga yang kurang dari sebelum hamil. Sedangkan di Kecamatan
Harian, kebanyakan ibu memiliki pola makan yang lebih banyak dari pada saat sebelum hamil. Baik di Kecamatan Buhit maupun di Kecamatan Harian, sebagian besar ibu hanya
beristirahat 40 hari. Hal ini disebabkan oleh karena ibu harus membantu suami bekerja di ladang setiap harinya. Sebagian besar suami ikut mendukung ibu dalam menyusui
bayi. Hanya sebagian suami yang ikut membantu ibu dalam mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus anak, karena suami harus pergi bekerja mencari nafkah buat
keluarga.
5.1.2. Praktek Pemberian Makan
Berdasarkan pola asuh menurut praktek pemberian makan, baik di Kecamatan Buhit maupun Kecamatan Harian, sebagian besar berada dalam kategori tidak baik, yaitu
sebesar 46,7 di Kecamatan Buhit dan 66,7 di Kecamatan Harian. Untuk hal pemberian makan, ibu yang bekerja sebagai petani terlebih dahulu mempersiapkan
Universitas Sumatera Utara