Peraturan BEJ No. 1. 1 Tentang Penghapusan Pencatatan Delisting Dan

4. Peraturan BEJ No. 1. 1 Tentang Penghapusan Pencatatan Delisting Dan

Pencatatan Kembali Relisting Saham Di Bursa Saham yang telah tercatat di bursa listed dapat mengalami yang disebut delisting, yaitu penghapusan pencatatan dari daftar saham di bursa yang dikarenakan tidak memenuhi ketentuan-ketentuan di bursa tersebut. Pada saat perusahaan melakukan go private, hal tersebut pada umumnya diikuti dengan tindakan delisting oleh bursa. Pada saat perusahaan yang berstatus terbuka mengubah statusnya menjadi perusahaan tertutup. 48 Delisting adalah perpindahan perusahaan-perusahaan yang sudah terdaftar di bursa efek karena perusahaan tersebut tidak mematuhi aturan-aturan yang berlaku atau keadaan keuangannya jauh dibawah standar yang berlaku secara umum. 49 Sedangkan menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, yang dimaksud dengan delisting adalah penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat pada bursa. 50 Menurut Black law dictionary, delisting adalah “ The suspension of having a security listed on an exchange, delisting result from failing to meet the exchange’s listing requierements, as by not compliying with the minimum net asset requirement”. 51 Menurut kamus istilah Pasar Modal, Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, delisting adalah pengeluaran pencatatan suatu efek dari daftar efek yang tercatat di 48 Gunawan Widjaja dan Wulandari Risnamanitis, Op.Cit, Hal 43 49 Victor Purba, Kamus Umum Pasar Modal. Jakarta: UI Press, 2000, Hal 44 50 Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, Pendekatan, Tanya Jawab, Jakarta : Salemba Empat, 2006 , Hal 70. 51 Black’s Law Dictionary, Op.Cit, Hal 428 Universitas Sumatera Utara bursa efek. Hal ini biasanya dilakukan untuk saham-saham emiten yang tidak diperdagangkan dalam rentang waktu tertentu atau emiten saham tersebut merugi terus menerus selama tiga tahun dan atau beberpa kondisi lainnya. Saham-saham yang telah di delist tetap dapat diperdagangkan di luar bursa, dan status emiten tersebut tetap sebagai perusahaan publik. 52 Pencatatan kembali Relisting merupakan pencantuman kembali suatu efek dalam daftar efek yang tercatat di Bursa, setelah efek tersebut dihapuskan pencatatannya di Bursa. 53 a. Permohonan penghapusan pencatatan saham yang diajukan oleh perusahaan tercatat sendiri, yang biasanya disebut voluntary delisting; Delisting pada dasarnya merupakan akibat dari wanprestasinya emiten atau tidak dipenuhinya isi, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian atau kontrak yang dibuat dan diwajibkan oleh bursa efek. Delisting merupakan tindakan yang membawa akibat hukum pada tidak memperbolehkan efek emiten yang bersangkutan diperdagangkan lagi di bursa. Hukuman dalam bentuk delisting tersebut, yang dijatuhkan oleh otoritas bursa hanya akan diambil oleh bursa efek , setelah memerhatikan dan mempertimbangkan ketidakmampuan dari emiten sebagai perseroan untuk memenuhi kriteria yang dapat menyebabkan terjadinya delisting. Penghapusan pencatatan saham perusahaan tercatat dari daftar efek yang tercatac di bursa dapat terjadi karena : 52 Johar Arifin dan M. Fakhruddin, Kamus Istilah Pasar Modal, Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Jakarta : Elex Media Computindo, 1999, Hal 116 53 Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakrta No. Kep-308BEJ07-2004 Tentang Peraturan No.I-1 Tentang Penghapusan Pencatatan Kembali Relisting Saham di Bursa Universitas Sumatera Utara b. Dihapus pencatatannya oleh bursa sesuai dengan ketentuan bursa karena tidak lagi memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bursa, yang biasanya disebut dengan forced delisting. Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya delisting pada perusahaan di bursa dapat berbeda-beda antara satu bursa dengan bursa yang lain, meskipun suatu pedoman umum dapat juga dikemukakan. Penyebab delisting antara lain : Harga di bawah minimum, Nilai kapitalisasi pasar di bawah minimum, dimana nilai kapitalisasi merupakan total nilai dari harga pasar saham dikali seluruh jumlah saham yang beredar, kemudian Nett income di bawah minimum serta kepailitan perusahaan. 54 a. Harus memenuhi persyaratan minimum distribusi saham Syarat-syarat delisting tidak ada ketentuan umum di dalam pelaksanaannya pada pasar modal, namun setidaknya harus memiliki syarat-syarat berikut : b. Bursa akan mempertimbangkan untuk mendelisting perusahaan apabila perusahaan gagal memenuhi persyaratan nilai kapitalisasi pasar tertentu. c. Bursa akan mendelisting sebuah perusahaan apabila rata-rata harga penutupan saham kurang selama 30 tiga puluh hari perdagangan berturut-turut. d. Bursa akan memberikan waktu selama enam bulan kepada perusahaan untuk tetap pada standar delisting. 54 Jonathan Macey, Down and Out In Stock Market : The Law and Finance of The Delisting Process, Jhonson Graduated School of Management, Cornell University, 2003, Hal 7 Universitas Sumatera Utara Ada beberapa kriteria-kriteria lainnya yang dapat dikeluarkan oleh bursa dari waktu ke waktu, khususnya yang terkait dengan kebijakan untuk mendelisting perusahaan, yaitu apabila asset operasional perusahaan menurun drastis dalm nilainya dengan alasan apa pun, atau jika perusahaan tersebut mengajukan permohonan pailit atau mengumumkan tujuan dari permohonan kepailitannya berdasarkan Undang-undang Kepailitan. Hal-hal tersebut dapat menjadi dasar bagi bursa untuk mempertimbangkan proses delisting. 55 a. Harga nominal Peraturan ini mensyaratkan harga penawaran tender sekurang-kurangnya harus sama dengan harga tertinggi dari harga berikut : b. Harga perdagangan tertinggi di pasar regular selama dua tahun terakhir sebelum pemberitahuan RUPS setelah memperhitungkan faktor penyesuaian akibat perubahan nilai nominal sejak dua tahun terakhir hingga RUPS yang menyetujui delisting, ditambah premi berupa tingkat pengembalian investasi selama dua tahun yang diperhitungkan sebesar harga perdana saham dikali rata-rata tingkat bunga SBI satu bulan dalam periode tiga bulan atau tingkat bunga obligasi pemerintah lain yang setara yang berlaku saat ditetapkannya putusan RUPS mengenai delisting; c. Nilai wajar berdasarkan penilaian penilai independen. 56 55 Ibid, Hal 8 56 Gunawan Widjaja dan Wulandari Risnamanitis, Op.Cit, Hal 80 Universitas Sumatera Utara Secara umum dapat dikatakan bahwa bursa akan melakukan delisting apabila terjadi hal-hal berikut : a. Bursa menerima pendapat dari pihak yang berwenang bahwa saham tersebut tidak lagi bernilai b. Registrasi saham tersebut tidak lagi berlaku c. Para pemegang saham tidak lagi diundang dalam rapat pemegang saham d. Perusahaan tersebut melanggar ketentuan-ketentuan listing e. Pada semua klasifikasi, pengeluaran atau serangkaian saham tidak berlaku lagi karena pembayaran atau penarikan kembali f. Perusahaan tersebut terlibat dalam kegiatan operasional yang menurut bursa itu melanggar kepentingan publik. Selain hal- hal tersebut diatas, bursa juga melakukan delisting apabila kondisi-kondisi berikut terjadi pada perusahaan, yakni jumlah saham yang diselenggarakan oleh publik kurang dari 1000 seribu saham, jumlah pemegang saham kurang dari 100 seratus pemegang saham, dan akumulasi nilai pasar tersebut kurang dari 1.000.000 satu juta. 57 57 Ibid, Hal 46 Terakhir bursa berhak untuk memberikan persetujuan dan memutuskan berdasarkan pertimbangannya sepihak untuk melanjutkan listing berdasarkan fakta-fakta jika sebuah saham gagal memnuhi beberapa kriteria tersebut. Universitas Sumatera Utara Adapun persyaratan umum Relisting sebagai berikut : 58 58 Lihat Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakrta No. Kep-308BEJ07-2004 Tentang Peraturan No.I-1 Tentang Penghapusan Pencatatan Kembali Relisting Saham di Bursa a. Perusahaan tercatat yang sahamnya dihapuskan dari daftar efek yang tercatat di bursa, dapat mengajukan relisting sahamnya kepada bursa paling cepat 6 enam bulan sejak dilakukan delisting oleh bursa; b. Pernyataan pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam masih tetap menjadi efektif c. Telah memperbaiki kondisi yang menyebabkan dilakukannya delisting oleh bursa atau merealisaikan hal-hal yang mendasari permohonan delisting saham saat menjadi perusahaan tercatat sebelumnya. d. Adanya pernyataan Direksi dan Komisaris yang menyatakan bahwa calon perusahaan tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum atau sedang menghadapi suatu masalah yang secara material diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan usaha perusahaan; e. Calon perusahaan tercatat boleh merupakan anak perusahaan atau induk perusahaan dari perusahaan tercatat. f. memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30 tiga puluh persen dari jajaran anggota Dewan Komisaris. g. Memiliki Direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1 satu orang dari jajaran anggota jajaran; h. Memiliki Komite Audit i. Memiliki Sekretaris Perusahaan Universitas Sumatera Utara j. harga saham dan nominal saham calon perusahaan tercatat sekurang-kurangnya Rp.100 seratus rupiah. k. Direksi dan Komisaris calon perusahaan tercatat harus memiliki reputasi yang baik. Calon perusahaan tercatat akan mencatatkan kembali sahamnya di bursa, haruslah memenuhi prosedur yang telah ditetapkan, setelah seluruh prosedur pencatatan kembali, maka Bursa akan mengumumkan adanya pencatatan dan perdagangan saham calon perusahaan tercatat.

C. Peranan Penilai Appraisal dalam Pelaksanaan go private