Reverse Stock Split Cara Pelaksanaan Go Private

3. Reverse Stock Split

Stock split adalah pemecahan nominal saham menjadi saham yang lebih kecil di mana tujuan dari stock split itu sendiri adalah agar saham emiten lebih likuid. Kebalikan dari stock split adalah reverse stock split. 81 Jika pada stock split nilai nominal saham dipecah menjadi lebih kecil, pada reverse stock split nilai nominal saham digabungkan sehingga menjadi lebih besar. Akibat reverse stock split adalah jumlah lembar saham menjadi lebih sedikit dari sebelumnya. Tindakan reverse stock split mengakibatkan harga per lembarnya akan menjadi lebih tinggi. Hanya emiten tertentu saja yang melakukan hal ini karena harga sahamnya sudah terlalu murah di pasar. Hal ini untuk mengurangi jumalah pemegang saham di mana perusahaan akan menawarkan saham untuk membeli kembali saham-sahamnya yang ada di pemegang saham publik. 82 Reverse stock split untuk menjadi perusahaan tertutup dilakukan dengan cara menurunkan jumlah pemegang sahamnya di bawah 300 tiga ratus. Dalam transaksi reverse stock split ini saham yang masih beredar setelah reserve stock split dilaksanakan diubah menjadi fraksi-fraksi atau pecahan dari jumlah saham baru, dan setiap pemegang saham lain akan memperoleh bukti atau sertifikat yang Ini merupakan cara perusahaan untuk melakukan go private dengan melakukan reverse stock split agar perusahaan dapat membeli kembali saham- saham miliknya yang dimiliki oleh publik. 81 Gunawan Widjaja dan Wulandari Risnamanitis, Go Public dan Go Private di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2009, Hal 124. 82 Ibid, Hal 125 Universitas Sumatera Utara mewakili seluruh saham yang dimilikinya utuk dipertukarkan dengan sejumlah uang tunai yang setara dan tidak dalam bentuk pecahan-pecahan nilai saham. 83 Dengan demikian, berarti setiap pemegang saham yang memiliki kurang 1.000 lembar saham setelah reserve stock split akan keluar dari daftar pemegang saham, yang dapat saja menyebabkan terjadinya pemegang kurang dari 300. Reserve stock split pada umumnya diefektifkan dengan perubahan Anggaran Dasar perusahaan. Misalnya, dalam 1 lembar saham baru untuk 1.000 lembar saham reverse stock split, setiap pemilik saham lama setelah reserve stock split yang hanya akan memiliki kurang dari 1.000 lembar saham akan menerima uang tunai, sedangkan pemegang saham yang memiliki 1.000 lembar saham setelah reverse stock split akan menerima satu lembar saham baru, dan pemegang saham yang memiliki lebih dari 1.000 lembar saham setelah reverse stock split akan memperoleh satu saham baru untuk setiap kelipatannya dan uang tunai untuk sisa saham yang tidak merupakan kelipatan 1.000 lembar saham. 84 83 Gunawan Widjaja dan Wulandari Risnamanitis, Go Public dan Go Private Indonesia Jakarta: Kencana, 2009, Hal 42 84 Ibid.

4. Sale of All