Pengertian Go Private Analisis Hukum Pelaksanaan Go Private pada PT. Komatsu Indonesia

BAB II PERATURAN HUKUM GO PRIVATE DALAM HUKUM PASAR MODAL INDONESIA

A. Pengertian Go Private

Tindakan go private merupakan aksi korporasi yang merupakan kebalikan dari tindakan go public. Pada tindakan go public suatu perusahaan menjual sahamnya kepada publik sehingga menjadi perusahaan terbuka. Sebaliknya, pada tindakan go private perusahaan terbuka berubah statusnya menjadi perusahaan tertutup. Menurut Black’s Law Dictionary, Go Private adalah “ the process of changing a public corporation by terminating the corporation’s status with Security Exchange Commision as a publicly held corporatioan and by having its outstanding publicly held shares acquiered by a single shareholder or a small group”. 19 Pengertian sebelumnya memberi kesimpulan bahwa go private adalah perubahan status dari perusahaan yang terbuka menjadi perusahaan tertutup. Go private artinya perusahaan yang sahamnya semula dimiliki oleh publik Sedangkan menurut Young Moo Shin, yang dimaksud dengan going private adalah : “… Any Transaction or series of transactions engaged by an issuer or its affiliate, which would if successful, permit or its affiliate, which would if successful, permit the issuer to cease filingreports under the securities law and return privately held status…” 19 Black’s Law Dictionary, Op.Cit. Hal 69 Universitas Sumatera Utara perusahaan tertutup, berubah kembali menjadi perusahaan tertutup yang hanya dimiliki oleh segelintir pemegang saham saja. 20 Berdasarkan logika, setiap perusahaan berhak juga untuk go public, setelah memenuhi aturan main dan, berhak juga untuk membeli kembali saham yang dimiliki masyarakat. Hal ini merupakan prinsip dasar dari sistem ekonomi pasar yang dianut serta praktik yang lazim berlaku di pasar modal yang telah maju. Secara nasional kepentingan terhadap berkembangnya budaya keterbukaan merupakan hal yang sangat mendasar. Keterbukaan dimaksud tidak hanya menyangkut masalah politik juga terkait dengan aspek lainnya termasuk keterbukaan di bidang ekonomi. Keterbukaan di bidang ekonomi, khususnya yang berhubungan dengan masalah keuangan financial disclosures merupakan masalah mendasar dan mau tidak mau, akan menjadi keharusan melaksanakan keterbukaan ini. Tanpa disadari bahwa pengembangan pasar modal telah membawa banyak perubahan baik bagi pelaku bisnis sendiri maupun regulator. Perubahan tersebut mencakup adanya keberhasilan dalam penerapan financial technology, pengembangan SDM di bidang keuangan, dan lain-lain. Dibalik kemajuan ini, ada indikasi mulai munculnya ide untuk melakukan go private bagi beberapa perusahaan yang telah go public. 21 Dalam UUPT ditegaskan pada pasal 37 ayat 1, disebutkan bahwa Perseroan dapat membeli kembali saham yang telah dikeluarkan dengan ketentuan : 20 Young Moo Shin, Securities Regulation in Korea, Seoul, Korea : National University Press,1993, Hal 338, dikutip dari artikel hukum bisnis 21 www.hukumonline.com fenomena go private. Diakses Tanggal 11 Februari 2010. Universitas Sumatera Utara a. Pembelian kembali saham tersebut tidak menyebabkan kekayaan bersih perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan; dan b. Jumlah nilai nominal seluruh saham yang dibeli kembali oleh perseroandan gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang dipegang oleh perseroan sendiri danatau perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh perseroan, tidak melebihi 10 sepuluh persen dari jumlah yang ditempatkan dalam perseroan, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

B. Dasar Hukum Go Private