36
II.3.2 Arus Komunikasi Dalam Organisasi
1. Komunikasi Ke Atas
Komunikasi ke atas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi Wiryanto, 2005: 56.. Jenis komunikasi ini
mencakup : •
Kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, yang berarti bahwa apa yang sedang terjadi dalam pekerjaan, seberapa jauh pencapaiannya, apa yang masih
harus dilakukan, dan masalah lain yang serupa. •
Masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dan pertanyaan yang belum terjawab.
• Berbagai gagasan untuk perubahan dan saran-saran perbaikan.
• Perasaan yang berkaitan dengan pekerjaan mengenai organisasi, pekerjaan itu
sendiri, pekerja lainnya dan masalah lain yang serupa.
Komunikasi ke atas sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan organisasi. Komunikasi memberikan umpan balik kepada manajemen. Umpan balik
diperlukan untuk mengetahui semangat kerja para pekerjanya dan berbagai ketidakpuasan yang terjadi. Komunikasi penting untuk membuat bawahan merasa
memiliki dan sebagai bagian dari organisasi. Di samping itu juga memungkinkan manajemen memiliki kesempatan untuk memperoleh berbagai gagasan baru dari para
pekerjanya. Komunikasi ke atas penting bagi organisasi, namun sulit dikendalikan. Salah satu
masalahnya adalah pesan yang mengalir ke atas seringkali merupakan pesan yang perlu didengar oleh hierarki yang lebih tinggi. Para pekerja sering enggan mengirim
pesan yang negatif, karena khawatir dianggap sebagai trouble maker. Pesan yang dikirim ke atas, terutama yang menyangkut ketidakpuasan para pekerja, tidak
Universitas Sumatera Utara
37 didengar atau ditanggapi oleh manajemen, karena bisa menganggu produktivitas.
Apabila pesan itu diabaikan, para karyawan pun merasa tidak perlu mengirim pesan ke atas.
Ketidakpuasan yang semakin memburuk akan menimbulkan masalah besar bagi organisasi. Kadang kala pesan itu tidak sampai karena para penjaga gerbang mungkin
menyaring pesan-pesan tertentu. Apabila masalahnya menyangkut kejelasan penugasan pekerjaan, kebanyakan karyawan lebih menyukai untuk menghubungi
rekan lainnya daripada menghubungi manajemen, karena mereka khawatir dianggap tidak mampu.
Masalah lain menyangkut komunikasi ke atas adalah manajemen telah menjejali arus pesan ke bawah, sehingga kehilangan kapasitas untuk menerima pesan. Para
manajer terlalu banyak menjadi sumber pesan, mengakibatkan pekerja menjadi pendengar yang kurang baik. Hambatan lain adalah hambatan fisik. Manajemen
biasanya secara fisik terpisah dari para pekerjanya. Dengan demikian, situasinya menjadi sulit bagi manajemen untuk mengetahui masalah yang berkaitan dengan
pekerjaan yang memerlukan perhatian segera. 2.
Komunikasi Ke Bawah Komunikasi ke bawah merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang
lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Perintah seringkali merupakan contoh untuk komunikasi ke bawah Rumanti, 2002:92. Bersamaan dengan pemberian perintah
tersebut biasanya diikuti dengan penjelasan prosedur, tujuan dan sejenisnya. Para manajer juga bertanggung jawab memberikan penilaian kepada karyawannya dan
memotivasi mereka. Semuanya mengatasnamakan produktivitas dan demi kebaikan organisasi secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
38 3.
Komunikasi Lateral Komunikasi lateral adalah pesan antara sesama, yakni manajer ke manajer,
karyawan ke karyawan. Pesan semacam ini biasa bergerak di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar
pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan masalah lainnya,
serta membangun semangat kerja dan kepuasan pekerja. Hubungan yang baik dan komunikasi yang bermakna di antara para pekerja merupakan sumber utama
kepuasan. Komunikasi lateral dapat membantu mengkoordinasikan berbagai kegiatan di dalam organisasi dan memungkinkan berbagai divisi untuk mengumpulkan
pengalaman serta keahliannya. Komunikasi lateral efektif sebagai pertukaran dalam mengumpulkan pengalaman dan sumberdaya, tempat kita bekerja di organisasi yang
kompetitif. Apabila hanya terdapat satu tempat promosi, dan promosi itu didasarkan pada kualitas pekerjaan yang dicapai, maka sulit bagi para pekerja untuk berbagi
pengalaman satu dengan yang lainnya.
II.4. Motivasi