24 bersumber dari kata ‘comminis’ yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal
yang dikomunikasikan. 2.
Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
3. Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen
berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa fungsi komunikasi antara lain :
•
Fungsi informatif. Komunikasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.
•
Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
•
Fungsi persuasif. Hal ini berkaitan dengan kewenangan dan kekuasaan pimpinan dalam mempersuasi bawahan.
•
Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.
II.1.1 Unsur –Unsur Komunikasi
Menurut Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc Cangara, 2008 : 24-27, komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek
yang disebut dengan unsur-unsur atau komponen komunikasi. Unsur-unsur dalam komunikasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2. 1 Unsur-Unsur Komunikasi
SUMBER PESAN
MEDIA PENERIMA
EFEK
UMPAN BALIK
Universitas Sumatera Utara
25 1.
Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi, atau
lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
2. Pesan
Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganda. Pesan disampaikan dengan menggunakan lambang dan simbol. Penyampaian pesan
dapat dilakukan dengan secara verbal misalnya dengan lisan dan tulisan dan secara non-verbal misalnya melalui mimik wajah, gerak-gerik tubuh.
Pesan yang disampaikan haruslah bersifat umum, dengan kata lain mengandung hal-hal yang dimengerti oleh audience. Pesan yang bentuknya informatif ialah pesan
yang berisi keterangan-keterangan dan informasi. Pesan yang persuasif adalah pesan yang sifatnya mengajak audience nya untuk melakukan sesuatu. Penyampaian pesan
dilakukan dengan cara yang jelas gamblang dan dengan bahasa yang jelas, bahasa yang dapat dimengerti oleh audience, sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi
audience dalam menafsirkan makna dari pesan tersebut. Untuk dapat dipahami oleh komunikan, maka pesan menurut Cutlip Center
meliputi hal-hal di bawah ini, yang disebut juga The Seven C Communication.
1
a. Credibility, antara komunikator dan komunikan memulai komunikasi dengan
membangun kepercayaan. Ketika sudah terdapat saling kepercayaan, maka
1
Cutlip Center, dalam Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hal 83-84
Universitas Sumatera Utara
26 pesan yang disampaikan oleh komunikator akan mudah diterima oleh
komunikan. b.
Content, setiap isi pesan memiliki arti bagi audiensnya dan memiliki kecocokan dengan sistem nilai-nilai yang berlaku bagi orang banyak dan
bermanfaat. c.
Context, suatu program komunikasi mestinya berkaitan dengan lingkungan hidup atau keadaan sosial yang bertentangan dan seiring dengan keadaan
tertentu dan memperhatikan sikap partisipatif. d.
Clearity, menyusun pesan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mempunyai persamaan arti antara komunikator dan komunikan.
e. Continuity and Consistence, komunikasi merupakan proses yang tiada
akhirnya yang memerlukan pengulangan-pengulangan untuk mencapai tujuan dan isi atau makna pesan harus konsisten serta tidak membingungkan audiens
f. Capability of Audience, kemampuan khalayak terhadap pesan, yaitu
melibatkan berbagai faktor adanya sesuatu kebiasaan-kebiasaan membaca atau menyerap ilmu pengetahuan dan sebagainya.
g. Channels of Distribution, menggunakan saluran komunikasi yang sudah
umum dan sudah biasa dipergunakan agar komunikasi berhasil. 3.
Media Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima. 4.
Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber.Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti
Universitas Sumatera Utara
27 khalayak, sasaran, komunikan atau dalam bahasa inggris disebut audience atau
receiver. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi karena dialah yang
menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah
pada sumber, pesan atau saluran. 5.
Pengaruh Efek Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
dilakukan oleh penerima sebelum dan setelah menerima pesan.Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu pengaruh
bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
Efek dapat diklasifikasikan menjadi tiga teori Effendy, 2007:318 yaitu : 1.
Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan,
kepercayaan, atau informasi 2.
Efek afektif timbul bila perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai.
3. Efek konatif yang sering disebut efek behavioral merujuk pada perilaku nyata
yang dapat diamati; yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.
6. Umpan Balik
Umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan
media, meski pesan belum sampai kepada penerima.
Universitas Sumatera Utara
28 7.
Lingkungan Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengarhui
jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan dimensi waktu.
Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Lingkungan sosial
menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi. Dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk
melakukan kegiatan komunikasi.
II.2. Teori S-O-R