4 3.
Buku pegangan yang diberikan membuat karyawan mengetahui visi dan misi perusahaan, peraturan perusahaan, hak dan kewajibannya, serta masih banyak
manfaat lainnya. Dari beberapa manfaat kegiatan internal PR yang ada, melalui penelitian yang
dilakukan, ingin diketahui apakah ada hubungan antara kegiatan internal PR dengan motivasi kerja karyawan. Penelitian ini dikhususkan kepada karyawan PT. Wilmar
Group yang berada di Head Office Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu sampai sejauh mana hubungan kegiatan Internal Public Relations yang dilakukan PT.
Wilmar Group dengan motivasi kerja karyawan yang bekerja di Head Office Medan.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian, yaitu “Sejauh mana hubungan antara kegiatan Internal Public Relations
dengan motivasi kerja karyawan pada HO PT. Wilmar Group Medan”.
I.3. Ruang Lingkup
Beberapa batasan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : 1.
Penelitian ini terbatas pada kegiatan Internal Public Relations di Head Office Wilmar Group Medan.
2. Penelitian ini bersifat korelasi yang mencari hubungan dan membuat hipotesa.
3. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kegiatan Internal Public
Relations dengan motivasi kerja karyawan.
4.
Penelitian ini dilakukan terhadap pegawai PT Wilmar Group yang ada di Head Office Medan.
Universitas Sumatera Utara
5
I.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Untuk mengetahui jenis kegiatan Internal Public Relations yang ada di PT. Wilmar Group.
b. Untuk mengetahui sejauh mana feed back yg diberikan oleh karyawan Head
Office PT. Wilmar Group terhadap semua kegiatan Internal Public Relations yang dilakukan perusahaan.
c. Untuk mengetahui hubungan antara kegiatan internal Public Relations dengan
motivasi kerja karyawan Head Office PT. Wilmar Group.
I.5. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang ingin diperoleh melalui penelitian ini, antara lain : a.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap penelitian.
b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi setiap
pihak yang membutuhkan pengetahuan yang berkenaan dengan penelitian ini. c.
Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah penelitian ilmu komunikasi.
I.6. Kerangka Teori
Teori berfungsi membantu peneliti dalam menerangkan fenomena sosial yang menjadi penelitiannya. Kerlinger menyebutkan bahwa teori adalah himpunan konstruk
konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variable, untuk menjelaskan dan meramal
gejala tersebut. Rakhmat, 2007:6. Keberadaan kerangka teori akan mempermudah peneliti dalam menganalisa masalah.
Universitas Sumatera Utara
6 1.
Teori S-O-R Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Model teori ini
dipengaruhi oleh disiplin ilmu psikologi. Menurut teori ini efek yang dihasilkan adalah reaksi atas stimulasi khusus sehingga dapat diharapkan dan diperkirakan
kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Stimulus rangsangan yang diberikan kepada komunikan organism dapat diterima atau mungkin juga ditolak Effendy,
2003: 254. Unsur-unsur dalam model teori ini adalah :
• Pesan Stimulus, S adalah kegiatan Internal Public Relations
• Komunikan Organism, O adalah karyawan yang bekerja di HO Medan
• Efek Response, R adalah pengaruh dalam hal motivasi kerja yang
ditimbulkan melalui kegiatan Internal Public Relations. Teori S-O-R ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. 1 Model Teori S-O-R
2. Organisasi
Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo S.H Abdurrachman, 1995:45-46 mengatakan bahwa organisasi itu dapat diartikan :
a Dalam arti dinamis. Organisasi terdiri atas kegiatan-kegiatan memperinci tugas-
tugas dan tanggung jawab secara terperinci, membagi-bagi pekerjaan menjadi bidang-bidang atau kotak-kotak tertentu dan membagikan kepada pejabat-pejabat,
memerinci hubungan antara bagian-bagian dan menentukan cara-caranya untuk menempati jabatan-jabatan yang telah ditentukan.
b Dalam arti statis. Organisasi adalah wadah, rangka dasar daripada manajemen.
Organism : •
Perhatian •
Pengertian • Penerimaan
Stimulus Response
Universitas Sumatera Utara
7 Tinjauan Prof. Dr. Abdurrachman terhadap organisasi adalah sebagai berikut :
a Sebagai perkumpulan atau perhimpunan, ikatan atau badan, seperti organisasi
politik, organisasi tani, organisasi buruh dan sebagainya. b
Sebagai rangka strukturil dalam mana pekerjaan dari banyak orang dilakukan untuk merealisasi tujuan bersama. Dengan demikian, organisasi merupakan suatu
sistem pembagian pekerjaan, pembagian tugas dan kewajiban antara orang-orang atau groups.
Banyak definisi organisasi yang diutarakan oleh para ahli, dan dari semuanya itu, terdapat unsur-unsur di dalam pengertian organisasi, antara lain :
a Adanya kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
b Adanya persekutuan yang lebih dari dua orang.
c Adanya pembagian tugas pekerjaan dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan
yang sama. d
Adanya rangka strukturil untuk meletakkan wewenang dan tanggung jawab. Di dalam sebuah organisasi terdapat pembagian tugas antara orang-orang yang
ada di dalamnya, yang secara garis besarnya terdiri dari pimpinan dan orang-orang yang dipimpin. Untuk menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan tujuan yang
akan dicapai, pihak manajemen tidak perlu berkomunikasi langsung dengan seluruh karyawananggota yang dipimpinnya. Mereka hanya perlu membagi
karyawananggota ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan pekerjaannya, dan mengangkat pemimpin yang bertanggung jawab untuk setiap kelompok yang
dibentuk. Sehingga pihak manajemen cukup berkomunikasi dengan penanggung jawab kelompok.
Terdapat dua dimensi komunikasi dalam kehidupan organisasi perusahaan, yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
Universitas Sumatera Utara
8 1.
Komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya
perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas organisasi dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam
perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung operasi dan manajemen Effendy:2006:122.
Komunikasi internal terdiri dari komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal Rumanti, 2002 : 89-93.
a. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah downward
communication dan dari bawah ke atas upward communication, adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. Dalam
komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, penjelasan-penjelasan, dan lain-lain kepada bawahannya. Dan di
sisi lain, bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan dan sebagainya kepada pemimpin.
b. Komunikasi horizontal ialah komunikasi secara mendatar, antara anggota staf
dengan anggota staf, karyawan sesama karyawan, dan sebagainya atau komunikasi antara orang-orang yang memiliki hirarkhi yang sama. Gitosudarmo, 2006 : 213
Komunikasi internal terdiri dari dua jenis, yaitu komunikasi persona Personal Communication dan komunikasi kelompok Group Communication. Rumanti,
2002:89-90 Komunikasi persona ialah komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung
dengan cara tatap muka face to face communication dan dengan menggunakan media mediated communication. Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara
seseorang dengan sekelompok orang dalam situasi tatap muka.
Universitas Sumatera Utara
9 2.
Komunikasi eksternal ialah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Komunikasi ekternal terdiri dari komunikasi dari
organisasi kepada khalayak dan komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Effendy:2006:122.
Kegiatan Internal public relations tergolong dalam komunikasi internal. Sesuai dengan tujuan internal public relations yakni membina hubungan yang harmonis
antara publik yang ada di dalam organisasiperusahaan, yaitu dengan cara membina komunikasi dua arah antara pimpinan dan karyawan atau antara sesama karyawan
yang bersifat persuasif dan informatif, yang dapat dilaksanakan dengan cara tertulis, yakni menggunakan surat-surat, papers, bulletin, brosur; dengan cara lisan, yakni
mengadakan briefing, rapat-rapat, diskusi, ceramah; dan dengan cara conseling, yakni dengan menyediakan beberapa anggota staf yang telah mendapat latihan atau
pendidikan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada para karyawan, turut memecahkan masalah-masalah pribadi mereka, atau mendiskusikannya bersama-
sama. 3.
Public Relations PR Public Relations PR telah dirasakan gejalanya sejak manusia pertama ada di
bumi. Tetapi, istilah Public Relations mulai diperkenalkan sekitar awal abad 20 oleh Ivy LedBetter Lee.
Public Relations terdiri dari dua kata, yakni public yang artinya sekelompok orang yang menaruh perhatian pada hal yang sama, dengan minat dan kepentingan
yang sama dan relations hubungan-hubungan. Public Relations merupakan suatu proses yang dilakukan secara kontinu oleh manajemen untuk memperoleh good will
Universitas Sumatera Utara
10 dari para publik internal dan eksternalnya.
1
Selain itu juga, public relations merupakan suatu kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan penentuan pelayanan dan sikap
yang disesuaikan dengan kepentingan publik baik itu eksternal maupun internal.
2
Sebagai sebuah seni, Public Relations dianggap mampu menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu
organisasi atau badan.
3
Dapat disimpulkan bahwa di dalam Public Relations terdapat suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good-will, kepercayaan,
penghargaan pada dan dari publik suatu organisasi khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam Public Relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan
yang harmonis antara suatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang
menguntungkan bagi kelangsungan hidup organisasi itu. Hal ini dapat dilaksanakan oleh Public Relations dengan menunjukkan hal-hal
yang positif tentang apa yang telah dilaksanakan dan direncanakan. Memberikan keterangan-keteranganpenjelasan-penjelasan kepada publik dengan jujur sehingga
publik merasa well-informed dan diikutsertakan dalam usaha suatu organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kegiatan Public Relations harus dikerahkan ke dalam,
disebut Internal Public Relations dan keluar, disebut External Public Relations. Internal Public Relations bertujuan membina hubungan yang harmonis antara
publik yang ada di dalam organisasiperusahaan, yaitu dengan cara membina komunikasi dua arah yang bersifat persuasif dan informatif, yang dapat dilaksanakan
1
J.C. Seidel, Public Relations Director, Division of Housing, State of New York, dalam Oemi Abdurrachman, Dasar-Dasar Public Relations, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, Indonesia,
1995,hal.25
2
W.Emersin Reck, Public Relations Director, Colgate University, dalam Oemi Abdurrachman, Dasar- Dasar Public Relations, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, Indonesia, 1995,hal.25
3
Howard Bonham, Vice Chairman, American National Red Cross, dalam Oemi Abdurrachman, Dasar- Dasar Public Relations , PT Citra Aditya Bakti, Bandung, Indonesia, 1995,hal.25
Universitas Sumatera Utara
11 dengan cara tertulis, yakni menggunakan surat-surat, papers, bulletin, brosur; dengan
cara lisan, yakni mengadakan briefing, rapat-rapat, diskusi, ceramah; dan dengan cara conseling, yakni dengan menyediakan beberapa anggota staf yang telah mendapat
latihan atau pendidikan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada para karyawan, turut memecahkan masalah-masalah pribadi mereka, atau mendiskusikannya bersama-
sama. External Public Relations bertujuan membina hubungan yang harmonis antara
publik yang ada di luar organisasiperusahaan, yaitu dengan cara membina komunikasi efektif yang bersifat timbal balik, persuasif dan informative. Komunikasi
dengan pihak eksternal dapat dilakukan dengan cara Personal Contact, Press Releases, Press Relations, Press conference press briefings, Publicity, Radio dan
televisi, film, media komunikasi dan informasi lainnya, misalnya kartu pos bergambar, kalender, telepon, dan sebagainya.
4. Pesan
Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan disampaikan melalui dengan menggunakan lambang dan simbol. Penyampaian
pesan dapat dilakukan dengan secara verbal misalnya dengan lisan dan tulisan dan secara non-verbal misalnya melalui mimik wajah, gerak-gerik tubuh.
Pesan yang disampaikan haruslah bersifat umum, dengan kata lain mengandung hal-hal yang dimengerti oleh audience. Pesan yang bentuknya informatif ialah pesan
yang berisi keterangan-keterangan dan informasi. Pesan yang persuasif adalah pesan yang sifatnya mengajak audience nya untuk melakukan sesuatu. Penyampaian pesan
dilakukan dengan cara yang jelas gamblang dan dengan bahasa yang jelas, bahasa yang dapat dimengerti oleh audience, sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi
audience dalam menafsirkan makna dari pesan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
12 Untuk dapat dipahami oleh komunikan, maka pesan menurut Cutlip Center
meliputi hal-hal di bawah ini, yang disebut juga The Seven C Communication.
4
a. Credibility, antara komunikator dan komunikan memulai komunikasi
membangun kepercayaan. Ketika sudah terdapat saling kepercayaan, maka pesan yang disampaikan oleh komunikator akan mudah diterima oleh
komunikan. b.
Content, setiap isi pesan memiliki bagi audiensnya dan memiliki kecocokan dengan sistem nilai-nilai yang berlaku bagi orang banyak dan bermanfaat.
c. Context, suatu program komunikasi mestinya berkaitan dengan lingkungan
hidup atau keadaan sosial yang bertentangan dan seiring dengan keadaan tertentu dan memperhatikan sikap partisipatif.
d. Clearity, menyusun pesan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan
mempunyai persamaan arti antara komunikator dan komunikan. e.
Continuity and Consistence, komunikasi merupakan proses yang tiada akhirnya yang memerlukan pengulangan-pengulangan untuk mencapai tujuan
dan isi atau makna pesan harus konsisten serta tidak membingungkan audiens f.
Capability of Audience, kemampuan khalayak terhadap pesan, yaitu melibatkan berbagai faktor adanya sesuatu kebiasaan-kebiasaan membaca atau
menyerap ilmu pengetahuan dan sebagainya. g.
Channels of Distribution, menggunakan saluran komunikasi yang sudah umum dan sudah biasa dipergunakan agar komunikasi berhasil.
4
Cutlip Center, dalam Rosady Ruslan, Kampanye Public Relations, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hal 83-84
Universitas Sumatera Utara
13 5.
Efek Yang dimaksud dengan efek adalah segala semua jenis perubahan yang terjadi
pada seseorang setelah menerima suatu pesan komunikasi dari suatu sumber. Efek juga dapat diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam
diri komunikannya. Terdapat tiga jenis pengaruh pada diri komunikan, yaitu pengaruh efek kognitif seseorang menjadi tahu sesuatu, pengaruh efek afektif
sikap seseorang terbentuk, dan pengaruh efek konatif dalam hal tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu.
5
Ketika sebuah media berhasil memberikan efek kepada khalayakindividu khususnya efek kognitif dan afektif, maka media tersebut akan menjadi suatu
kebutuhan bagi khalayakindividu. Selanjutnya jika kebutuhan ini mulai muncul pada diri seseorang, maka mereka akan terdorong untuk berbuat atau bertingkah laku agar
kebutuhannya dapat terpenuhi. Dorongan atau keinginan inilah yang disebut dengan motivasi.
Definisi lain dari motivasi adalah faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan pekerjaannya, secara lebih bersemangat sehingga akan memperoleh
prestasi yang lebih baik. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1.
Faktor intrinsik, yaitu faktor-faktor yang memuaskan dan timbul dari dirinya sendiri. Indikator intrinsik yaitu keinginan untuk berprestasi, untuk maju,
memiliki kehidupan pribadi. 2.
Faktor ekstrinsik, yaitu faktor-faktor dari luar diri seseorang yang mempengaruhi semangat seseorang dalam bekerja. Indikator ekstrinsik yaitu pekerjaan itu sendiri,
status kerja, tempat pekerjaan, keamanan pekerjaan, gaji, atau penghasilan yang
5
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Universitas Sumatera Utara
14 layak, pengakuan dan penghargaan kepercayaan melakukan pekerjaan,
kepemimpinan yang baik dan adil, dan kebijaksanaan administrasi. Motif adalah daya gerak yang mencakup dorongan, alasan dan kemauan yang
timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Dalam motivasi, motif bersifat internal karena dorongan atau daya gerak itu muncul dari
dalam diri seseorang, tanpa ada perangsang . Beberapa hal yang mempengaruhi motif antara lain adalah pendidikan, pengalaman serta sifat pribadi yang dimiliki seseorang.
Masing-masing orang dalam suatu organisasi mempunyai tujuan individu. Antara tujuan individu dan tujuan organisasi harus ada kesinambungan. Sehingga aktivitas
yang dilakukan oleh individu dalam suatu organisasi tidak jauh menyimpang dari aktivitas organisasi. Sebaliknya, jika terjadi kesenjangan antara tujuan individu
dengan tujuan organisasi, maka hal ini tidak akan memberikan keuntungan bagi organisasi.
Di dalam dunia kerja, peranan motivasi sangat penting, orang akan bekerja dengan lebih giat dan tekun apabila memiliki motivasi yang tinggi dalam dirinya.
Seorang pekerja merupakan bagian komponen yang berperan penting dalam suatu organisasi kerjanya. Organisasi kerja memberi pengaruh tinggi terhadap tinggi
rendahnya motivasi seorang karyawan.
I.7. Kerangka Konsep