71
ditinggal sendiri, anaknya akan berangkat bekerja dan cucunya ke sekolah. Orangtua membutuhkan suatu lingkungan sosial dimana di dalam komunitas
tersebut terdapat beberapa kesamaan dan mereka akan merasa betah dan kembali bersemangat. Seperti yang diungkapkan oleh Diana pr52 tahun sebagai berikut:
“Betah karena lingkungannya seperti rumah baginya, banyak orang-orang yang bisa menjadi teman bahkan keluarga bagi ibu,
termasuk suster-suster perawat disini. Ya orangtua-orangtua disini berbahagia dan mereka semua merasakan persaudaraan yang
kuat antar sesamanya.”
Sama halnya yang diungkapkan oleh S pr29 tahun sebagai berikut: “Yang buat beda, disini lebih ramai, tante punya teman.”
Selain orangtua memiliki teman seusianya, kenyamanan bertempat tinggal
di panti jompo juga dilihat melalui kesamaan penyakit yang dideritanya, orangtua dapat memotivasi dirinya untuk bersemangat dalam hidup, seperti yang diungkapk
an oleh A.N pr27 tahun sebagai berikut: “Yang berbeda adalah panti ini milik bersama terdapat orangtua
lainnya yang menderita stroke juga yang tinggal dalam satu atap bersama tante, jadi hal ini dapat memberikan semangat kepada
tante bahwa tante bukan orang satu-satunya yang menderita stroke.”
4.7 Latar Belakang Menitipkan Orangtua di Panti Jompo
4.7.1 Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan suatu alasan keluarga menitipkan orangtuanya di panti jompo, dimana ketidakmampuan ekonomi anak dan sanak keluarga
berpengaruh pada rendahnya pelayanan kepada orangtuanya yang berusia lanjut secara langsung melihat kondisi orangtua yang mengalami penyakit stroke perlu
perhatian dan perawatan yang khusus oleh tenaga medis ahli. Adapun pihak keluarga yang perekonomiannya lebih baik mampu membiayai orangtua di panti
jompo . Seperti yang diungkapkan oleh Budi lk25 tahun sebagai berikut:
72
“Hal yang mendasar terletak pada perekonomian. Saya belum bekerja pada waktu itu dan tentunya harus mencari pekerjaan
paling tidak demi kebutuhan saya sendiri. Sementara itu, acek paman saya tidak keberatan membantu kami, beliaulah yang
membiayai segala kebutuhan ayah saya di panti jompo.” Sama halnya yang diungkapkan oleh R.S lk35 tahun sebagai berikut:
“…aku punya tanggungan hidup, sementara acek paman bersedia mengurusi tanggungan mamaku di panti jompo, beliau
terserang stroke.” Melihat kondisi ekonomi informan berpengaruh pada kehidupan sosial
sebuah keluarga itu sendiri terhadap peran dan tanggung jawab anak dalam merawat orangtua secara langsung dan sekaligus membiayai kebutuhan orangtua
dipanti jompo dikarenakan orangtua memerlukan perawatan khusus.
4.7.2 Faktor Untuk Mengurangi Beban Pikiran
Dari hasil wawancara dengan informan, dimana rata-rata tingkat ekonomi informan yang kecil menunjukkan bahwa informan tidak mau ikut menyusahkan
orangtuanya yang sudah berusia lanjut, seperti yang diungkapkan oleh R.S lk35 tahun sebagai berikut:
“Aku orang nggak punya, bukannya merasa dibebani tapi nantinya mama yang akan merasa terbebani dan jadi pikiran…”
4.7.3 Faktor Kondisi Rumah Informan Yang Berukuran Kecil
Dari hasil wawancara, diketahuilah bahwa informan T memiliki rumah yang kecil dan ini merupakan alasan orangtua informan T tidak bisa tinggal
bersama informan. Seperti yang diungkapkan oleh T lk52 tahun mengungkapkan pernyataan sebagai berikut :
“Ya beginilah rumah kecil dek, anak ada empat ga cukuplah kalau mama tinggal di rumah. Lingkungannya pun kumuh, gak nyaman
kan.”
73
4.7.4 Faktor Kondisi Fisik dan Psikis Orangtua Lansia