73
4.7.4 Faktor Kondisi Fisik dan Psikis Orangtua Lansia
Dari hasil penelitian di lapangan secara langsung peneliti melihat kondisi orangtua lansia yang tinggal di Panti Jompo Karya Kasih. Secara umum, orangtua
mengalami gangguan kesehatan secara fisik seperti gangguan sistem saraf yang menyebabkan orangtua mengalami stroke dan tidak dapat berjalan dengan baik.
Adapun orangtua yang sama sekali tidak bisa berjalan dan dirawat dengan menggunakan kursi roda, ada yang tidak bisa berbicara dengan jelas, dan ada juga
yang sulit menggerakkan salah satu ataupun kedua tangannya. Seperti yang diungkapkan oleh Budi lk25 tahun sebagai berikut:
“Tidak ada pilihan lain, bapak terserang penyakit stroke pada usia lanjut dan saat itu ibu saya telah meninggal dunia, saya pun tak
mampu mengurus bapak yang terserang stroke belum lagi saya sedang sibuk dalam perkuliahan.”
Pak Budi 60 tahun yang merupakan ayah dari informan Budi sudah
terserang penyakit stroke sejak bulan Oktober 2013 dan gejala penyakitnya telah dirasakan sebelumnya. Sistem saraf tubuh Pak Budi sebelah kanan sudah tidak
berfungsi lagi dengan baik. Tangan dan kaki sebelah kanannya sulit untuk digerakkan, namun demikian beliau masih berusaha berjalan dengan tongkat
walaupun sudah disediakan kursi roda. Berbicara juga sulit namun beliau masih bisa diajak berkomunikasi. Ketidakberdayaan orangtua informan juga terlihat
seperti yang diungkapkan oleh Budi lk25 tahun sebagai berikut: “Ayah saya menderita stroke. Saya tidak punya saudara lagi
sementara saya masih muda dan harus berusaha untuk hidup saya lebih baik di masa depan. Ayah saya mengerti akan hal itu jadi
saya rasa tidak ada yang perlu dipermasalahkan.”
Sama halnya dengan Ibu Sisilia 63 tahun, beliau menderita penyakit stroke hampir 5 tahun lamanya terhitung sejak tahun 2010. Beliau menggunakan
74
kursi roda sebagai alat bantu berjalan. Setelah peneliti telusuri, kondisi Ibu Sisilia sudah lebih baik dibandingkan pertama kalinya beliau terserang stroke. Kini
beliau berbicara jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Seperti yang diungkapkan oleh R.S lk35 tahun yang adalah putra Ibu Sisilia:
“Mama di panti jompo karena terserang stroke, dengan tinggal di panti jompo lah mama bisa mendapatkan perhatian yang lebih
khusus dan bisa menyemangati hidupnya karena bukan ia satu- satunya yang menderita stroke.”
Selain kondisi fisik yang demikian, kondisi alam juga menjadi alasan bagi keluarga untuk memanfaatkan panti jompo bagi orangtuanya. Adapun kondisi
alam tersebut ialah bencana alam tsunami di Aceh pada tahun 2004 yang silam yang dialami oleh keluarga informan Diana dan penggusuran rumah-rumah di
Sukarame pada tahun 2000 yang silam yang dialami oleh Martha Lee 84 tahun, ibu dari informan T.
Apalagi melihat kondisi orangtua yang mengalami penyakit stroke, hal ini perlu mendapatkan perhatian dan perawatan khusus bagi orangtua penderita
stroke, tidak baik apabila hidup sendiri tanpa ada yang memperhatikan. Seperti yang diungkapkan oleh R.S lk35 tahun berikut ini:
“Mamaku terserang penyakit stroke. Ini sudah menjadi pilihan yang terbaik bagi keluarga, dengan tinggal di panti jompo mama
mendapatkan perhatian yang lebih khusus dan bisa menyemangati hidupnya karena bukan ia satu-satunya yang menderita stroke.”
Tsunami Aceh menyebabkan rumah-rumah penduduk hancur tersapu dan
secara psikis menimbulkan trauma yang amat mendalam bagi ibu dari Diana yang kini telah berusia 75 tahun. Seperti yang diungkapkan oleh Diana pr50 tahun
sebagai berikut: “Pada awalnya kan demikian, pada 26 Desember 2004 terjadi
tsunami di Aceh, musibah itu menghancurkan rumah kami, semua
75
bangunan hancur, kami pun mengungsi. Mama itu sudah tua, kalau gak salah usianya waktu itu 65. Mama mengalami trauma
yang luar biasa, wajar kan ya dek namanya musibah, aku pun cukup trauma. Jadi selama dalam pengungsian kami berusaha
mencari tempat tinggal terlebih dahulu untuk mama. Kami pun ke Medan karena nggak begitu jauh dan berpikir untuk mencarikan
panti jompo.”
Tak jauh berbeda dengan bencana alam tsunami yang menghancurkan
rumah Diana, T juga harus merelakan rumah orangtuanya digusur walaupun kini T tidak lagi tinggal bersama ibunya yang tinggal seorang diri karena ayahnya
sudah lama meninggal. Seperti pernyataan T lk52 tahun berikut ini: “Mama tinggal di panti jompo karena rumahnya digusur,
daripada tak ada tempat tinggal kan ya. Kalo rumahku tak cukup dek, ini pun masih ngontrak.”
76
4.8 Hasil Interpretasi Data