Uji Heteroskedastisitas HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

117

b. Uji Multikolonieritas

Multikolineritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini menyebabkan koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Tabel IV.13. Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Kedua Mode l Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Keadilan .775 1.290 Kelayakan .775 1.290 a Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan pada Tabel IV.13 di atas diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yang terdiri atas keadilan dan kelayakan lebih kecil dari 5 VIF 5. Dengan demikian persamaan Analisis Regresi Berganda hipotesis kedua terbebas dari asumsi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008 118 -2 -1 1 Regression Standardized Predicted Value -2 -1 1 2 R e gression Studentized Residual Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Scatterplot Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Gambar IV.11. Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis Kedua Berdasarkan pada Gambar IV.11 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan Analisis Regresi Berganda hipotesis kedua terbebas dari asumsi heteroskedastisitas. IV.2.2.2. Hasil regresi hipotesis kedua Hipotesis kedua menyatakan bahwa keadilan X 1 dan kelayakan X 2 berpengaruh terhadap pemberian kompensasi Y pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008 119 Tabel IV.14. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Kedua Mode l Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 Constant 1.109 1.781 Keadilan .382 .135 .303 Kelayakan .438 .090 .521 a Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan pada Tabel IV.14 di atas, maka persamaan Analisis Regresi Berganda dalam penelitian adalah : = 1.109 + 0.382X 1 + 0.438X 2 Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa keadilan X 1 dan kelayakan X 2 memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemberian kompensasi Y pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Keadilan X 1 dan kelayakan X 2 mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontibusinya terhadap pemberian kompensasi Y. Tujuan pemberian kompensasi adalah menciptakan penghargaan imbalan yang dirasakan adil baik dari segi perusahaan maupun dari segi pegawai. Kompensasi yang diberikan harus berasaskan equity keadilan, yang artinya perusahaan akan memberikan kompensasi dengan melihat prestasi kerja, resiko pekerjaan, dan tanggung jawab masing-masing pegawai, sehingga dapat memotivasi para pegawai memperdalam kemampuannya untuk dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik. Jika para pegawai merasa diperlakukan secara tidak adil oleh organisasi maka akibatnya akan muncul perasaan tidak puas terhadap pekerjaan. Ketidakadilan dapat Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008 120 menyebabkan suasana emosi yang tidak menyenangkan dan menyebabkan berkurangnya minat kerja. Tolok ukur kelayakan adalah relatif, dimana penetapan besarnya upah atau gaji didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku. Artinya, kelayakan dapat dilihat dari penyesuaian kenaikan upah atau gaji dengan kenaikan kebutuhan-kebutuhan pokok yang harus dipenuhi pegawai. Adanya pemberian kompensasi yang adil dan layak maka diharapkan para pegawai akan terpacu untuk dapat menyelesaikan tugas yang diembannya dengan memanfaatkan potensi atau kemampuan yang melekat pada dirinya sehingga kinerja pegawai akan meningkat pula. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan senantiasa berupaya menggunakan asas keadilan dan kelayakan sebagai tolok ukur penentuan dan pemberian kompensasi pada pegawainya. Nilai koefisien determinasi R 2 dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas keadilan X 1 dan kelayakan X 2 terhadap pemberian kompensasi Y pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Tabel IV.15. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Kedua Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .717a .513 .496 .97034 a Predictors: Constant, Kelayakan, Keadilan b Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan Tabel IV.15 diperlihatkan nilai koefisien determinasi sebesar 0.513. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan variabel keadilan X 1 dan kelayakan Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008 121 X 2 menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel pemberian kompensasi Y sebesar 51.3. Sedangkan sisanya sebesar 48.7 adalah pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti. IV.2.2.3. Uji serempak hipotesis kedua Hasil pengujian hipotesis kedua secara serempak dapat dilihat pada Tabel IV.16 sebagai berikut: Tabel IV.16. Hasil Uji F Hipotesis Kedua Mode l Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 54.645 2 27.322 29.018 .000a Residual 51.786 55 .942 Total 106.431 57 a Predictors: Constant, Kelayakan, Keadilan b Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan Tabel IV.16 di atas ditunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 29.018 nilai F tabel sebesar 3.16, dan sig. g sebesar 0.000 a alpha 5 0.05. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil penelitian menolak H dan menerima H a . Dengan demikian, keadilan dan kelayakan secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap pemberian kompensasi pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Ini memberi arti bahwa keadilan dan kelayakan sangat menentukan dalam pemberian kompensasi pegawai. Pihak PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan tidak dapat mengesampingkan keadilan dan kelayakan sebagai faktor penentu pemberian kompensasi. Artinya, perusahaan senantiasa mempertimbangkan keadilan dan kelayakan dalam memberikan kompensasi kepada pegawai. Perusahaan perlu Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008 122 memberlakukan kompensasi yang adil dan layak karena sangat penting untuk memperoleh dan mempertahankan pegawai yang potensial atau berkualitas. Pegawai akan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki apabila pegawai tersebut merasa puas dengan kompensasi yang diperolehnya. Ketidakpuasan seorang pegawai dapat mengakibatkan perusahaan akan kehilangan pegawai yang potensial dan berkualitas. Untuk itu perusahaan wajib memberikan kompensasi yang adil dan layak bagi pegawai yang memiliki kemampuan tersebut. IV.2.2.4. Uji parsial hipotesis kedua Hasil pengujian hipotesis kedua secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.17 berikut: Tabel IV.17. Hasil Uji Parsial Hipotesis Kedua Mode l t Sig. 1 Constant .623 .536 Keadilan 2.841 .006 Kelayakan 4.879 .000 a Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan Tabel IV.17 di atas ditunjukkan hasil sebagai berikut: 1. Nilai t hitung untuk variabel keadilan X 1 sebesar 2.841 nilai t tabel sebesar 2.00, atau nilai sig. t untuk variabel keadilan X 1 sebesar 0.006 alpha 0.025. 2. Nilai t hitung untuk variabel kelayakan X 2 sebesar 4.879 nilai t tabel sebesar 2.00, atau nilai sig. t untuk variabel kelayakan X 2 sebesar 0.000 alpha 0.025. Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008 123 Berdasarkan hasil yang diperoleh maka variabel kelayakan X 2 berpengaruh lebih dominan daripada keadilan X 1 . Artinya, variabel kelayakan X 2 lebih menentukan dalam pemberian kompensasi pegawai. Namun hal ini bukan berarti bahwa keadilan X 1 tidak menentukan dalam pemberian kompensasi, akan tetapi pengaruh keadilan terhadap pemberian kompensasi tidak sebesar pengaruh kelayakan pada pemberian kompensasi. Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008 124

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, Hipotesis pertama menunjukkan nilai F hitung 23.647 lebih besar daripada nilai F tabel 3.16, dan sig. g 0.000 a lebih kecil dari alpha 5 0.05. Dengan demikian, pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Ini memberi arti bahwa pelaksanaan pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi yang diberikan pada pegawai sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Secara parsial variabel pelatihan dan pengembangan X 1 berpengaruh lebih dominan daripada variabel kompensasi X 2 dalam menjelaskan variabel kinerja pegawai Y. Artinya, variabel pelatihan dan pengembangan X 1 lebih menentukan dalam meningkatkan kinerja pegawai. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, Hipotesis kedua menunjukkan nilai F hitung 29.018 lebih besar daripada nilai F tabel 3.16, dan sig. g 0.000 a lebih kecil dari alpha 5 0.05. Hal ini membuktikan bahwa keadilan dan kelayakan secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap pemberian kompensasi pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Ini memberi arti bahwa keadilan dan kelayakan sangat menentukan dalam pemberian kompensasi pegawai. Secara parsial variabel kelayakan X 2 berpengaruh lebih Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008