115
2. Nilai t
hitung
untuk variabel kompensasi X
2
sebesar 2.739 nilai t
tabel
sebesar 2.00, atau nilai sig. t untuk variabel penerapan kompensasi X
2
sebesar 0.008 alpha 0.025.
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka variabel pelatihan dan pengembangan X
1
berpengaruh lebih dominan daripada kompensasi X
2
. Artinya, variabel pelatihan dan pengembangan X
1
lebih menentukan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Namun hal ini bukan berarti bahwa kompensasi tidak menentukan dalam
peningkatan kinerja, akan tetapi pengaruh kompensasi terhadap kinerja tidak sebesar pengaruh pelaksanaan pelatihan dan pengembangan pada para pegawai.
IV.2.2. Pengujian Hipotesis Kedua
IV.2.2.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis kedua
a. Uji Normalitas
Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan Regression Standarized Residual. Hasil pengujian dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009
USU Repository © 2008
116
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Expected Cum Prob
Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Gambar IV.10. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua
Berdasarkan pada Gambar IV.10 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal. Pengujian
normalitas juga diperkuat oleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test yang dapat dilihat pada lampiran 6: Uji NPar yaitu tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari
tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai
kolmogorov
-smirnov Z sebesar 0.907 dan nilai asymp.Sig. 2-tailed 0.383 0.05, maka nilai residual terstandarisasi.
Dengan demikian maka model Analisis Regresi Berganda hipotesis kedua tersebut memenuhi asumsi normalitas.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009
USU Repository © 2008
117
b. Uji Multikolonieritas
Multikolineritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini
menyebabkan koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error
setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Tabel IV.13. Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Kedua
Mode l
Collinearity Statistics Tolerance
VIF 1 Constant
Keadilan .775 1.290
Kelayakan .775 1.290
a Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel IV.13 di atas diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yang terdiri atas keadilan dan kelayakan lebih kecil dari 5 VIF 5.
Dengan demikian persamaan Analisis Regresi Berganda hipotesis kedua terbebas dari asumsi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas