Macam-macam Pembinaan Guru Pembinaan Guru

Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang edukatif dan akan lebih mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang lebih optimal. Jadi keberhasilan proses belajar mengajar siswa sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, terutama bagaimana cara terbaik yang dilakukan oleh guru dalam memperbaiki situasi dan kondisi pembelajaran di sekolah yang kurang efektif. Untuk itu, kepala sekolah harus mampu memberikan solusi-solusi untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas, sehingga permasalahan-permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. Dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bagian kelima pasal 32 dinyatakan bahwa: 1 Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier. 2 Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat 1. Meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 3 Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat 1. Dilakukan melalui jabatan fungsional. 4 Pembinaan dan pengembangan karier guru sebagaimana dimaksud pada ayat 1. Meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi. 31 Dari isi pasal 32 tentang guru dan dosen, dapat dijelaskan bahwa pembinaan guru di Indonesia meliputi pembinaan pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Seorang guru selayaknya mampu menguasai salah satu bidang yang ditekuni sebagai dasar pembelajaran. Dalam pembinaan kemampuan mengajar guru, kepala sekolah sebaiknya melakukan pertemuan pendahulan yang di dalamnya terdapat kontrak mengenai hal-hal yang harus ditingkatkan. Di antaranya yaitu: kemampuan merencanakan 31 . Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bandung : Fokusmedia, 2006, cet. Ke-1, h.17. pengajaran, kemampuan melaksanakan prosedur mengajar dan kemampuan mengadakan hubungan antar pribadi. Dalam bukunya Syarifuddin Nurdin yang berjudul Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum dijelaskan ada tiga tahapan dalam upaya penanganan pembinaan dalam jabatan profesional guru. Ketiga upaya itu adalah : pertama, mekanisme dan prosedur penghargaan aspek layanan ahli keguruan perlu dikembangkan. Kedua, sistem penilikan dijenjang SD dan juga sistem kepengawasan di jenjang SMA yang berlaku sekarang jelas memerlukan penyesuaian-penyesuaian mendasar. Ketiga, keterbukaan informasi dan kesempatan untuk meraih kualifikasi formal yang lebih tinggi. 32 Di samping hal tersebut, terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja. a. Sikap mental, berupa motivasi, disiplin, dan etika kerja. b. Pendidikan, pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan memiliki wawasan yang lebih luas, terutama akan arti penting produktivitas. Pendidikan disini akan berarti pendidikan formal, informal maupun nonformal. Tingginya kesadaran akan pentingnya produktivitas akan mendorong tenaga kependidikan yang bersangkutan bertindak produktif. c. Keterlampilan, makin terampil tenaga pendidikan akan lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas dengan baik. d. Manajemen, diartikan dengan hal yang berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan yang mengelola dan memimpin serta mengendalikan tenaga kependidikan. e. Hubungan industrial, dapat; 1 Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja secara produktif sehingga produktivitas dapat meningkat. 2 Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga menumbangkan partisipasi aktif dalam meningkatkan produktivitas. 32 . Syarifuddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Quantum Teaching, 2005, h. 27-28. 3 Meningkatkan harkat dan martabat tenaga kependidikan sehingga mendorong diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya meningkatkan upaya produktivitas sekolah Selanjutnya beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja sekolah, antara lain melalui pembinaan disiplin tenaga kependidikan, pemberian motivasi, penghargaan reward, dan persepsi.

c. Pembinaan Disiplin Tenaga Kependidikan

Kepala sekolah harus manpu menumbuhkan disiplin tenaga kependidikan, terutama disiplin diri self-discipline. Dalam kaitan ini kepala sekolah harus mampu melakukan hal-hal sebagai berikut Callahan and Clark, 1988: 161 1 Membantu tenaga kependidikan mengembangkan pola prilkunya. 2 Membantu tenaga pendidikan meningkatkan standar perilakunya 3 Menggunakan pelksanaan peraturan sebagai alat Lebih lanjut dikemukakan pentingnya disiplin untuk menanamkan: 1 Respect for authority rasa hormat terhadap kewenangan 2 Co-operative effort upaya untuk menanamkan kerjasama 3 The need for organization kebutuhan untuk berorganisasi 4 Respect for others rasa hormat terhadap orang lain.

d. Pemberian Motivasi

Keberhasilan suatu organisasi atau lembaga dipengruhi oleh berbagai fartor, baik faktor yang datang dari dalam maupun faktor yang datang dari lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut, motivasi merupakan suatu faktor yang cukup dominant dan dapat menggerakan faktor-faktor lain kearah efektivitas kerja. Dalam hal tertentu motivasi sering di samakan dengn mesin dan kemudian mobil, yang berfungsi sebagai penggerak atau pengarah. Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan kerja. Mengacu pada pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa motivasi merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam suatu lembaga. Dengan kata lain seorang tenaga kependidikan akan melakukan semua pekerjaanya dengan baik apabila ada faktor pendorongnya motivasi.

e. Penghargaan rewards

Penghargaan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi kegiatan yang kurang produktif. Melelui penghargaan ini tenaga kependidikan dirangsang untuk meningkatkan kinerja yang positif dan produktif. Penghargaan ini akan bermakna apabila diakaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan seacara terbuka, sehingga setiap tenaga kependidikan memiliki peluang untuk meraihnya. Penggunaan penghargaan ini perlu dilakukan secara tepat, efektif, dan efesien, agar tidak dapat menimbulkan dampak negatif.

f. Pembinaan Staf

Dimaksudkan dengan staf adalah sekelompok sumberdaya manusia yang bertugas membantu kepala sekolah dalam mencapai tujuan sekolah, terdiri dari para guru, laboran, pustakawan dan kelompok sumberdaya mas anuuasia yang bertugas sebagai tenaga administrasi. Guru atau tenaga pendidik, ialah sekelompok sumberdaya manusia yang di tugasi untuk membimbing, mengajar atau melatih para peserta didik, mereka adal tenaga pengajar, tenaga pendidik yang secara khusus diangkat denga tugas utama mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Didalam uraian selanjutnya difokuskan untuk membicarakan pembinaan staf, dalam artai peningkatan kualitas bagi tenaga pendidik atau para guru. Oleh sebab itu agar tugas tugas pembinaan bagi para guru oleh kepala sekolah dapat dilaksanakan secara efektif, maka linkupatau dimensi-dimensi kepegawaian perlu dipahami oleh setiap kepala sekolah. Efektivitas sekolah tercapai, apabila kepala sekolah selalu memperhatikan dan melaksanakan: 1 Sekolah harus secara terus-menerus menyesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal yang mutakhir. 2 Mampu mengkordinasi dan mempersatukan usaha seluruh sumber daya manusia kearah pencapaian tujuan.