3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru
Pembinaan kompetensi guru merupakan proses perubahan kemampuan professional guru secara bertahap kearah yang lebih baik untuk terciptanya suatu
kesempurnaan. Pengembangan kompetensi guru merupakan bagian dari kegiatan peningkatan tenaga kependidikan.
Kualitas guru dalam mengajar pada hakikatnya merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor yang datangnya dari
dalam dirinya dan dari luar dirinya. Faktor yang datang dari dalam dirinya faktor internal antara lain adalah faktor kesehatan, potensi, sikap dan kepribadian.
Sedangkan faktor yang berasal dari luar dirinya faktor eksternal antara lain adalah kepala sekolah, anak didik, dan sarana prasarana sekolah.
Menurut Kartini Kartono terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi antara lain adalah faktor dari dalam diri sendiri yang meliputi
kecerdasan, keterampilan dan kecakapan, bakat, kemampuan dan minat, motif, kepribadian dan cita-cita. Dan faktor dari luar diri sendiri yang meliputi
lingkungan dan sarana prasarana.
22
Kedua faktor tersebut menunjukkan bahwa guru sebagai ahli pendidikan dan pengajaran harus mampu memiliki kesadaran, keinginan dan kemauan untuk
selalu meningkatkan kompetensinya, sehingga diharapkan guru menjadi lebih kompeten dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Selain itu ditunjang
juga dengan upaya-upaya dari luar, seperti sarana dan prasarana serta kegiatan- kegiatan pengembangan kompetensi guru dalam upaya untuk meningkatkan
profesionalisme guru dalam pengajaran pendidikan dan pelatihan, seminar, dan penataran-penataran.
4. Pengertian Pembinaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Balai Pustaka menjelaskan bahwa: Pembinaan berasal dari kata
“bina” yang berarti pelihara, mendirikan atau mengusahakan supaya lebih baik, lebih maju lebih sempurna.
22
. Kartini Kartono, Menyiapkan dan Memandu karier, Jakarta: CV. Raja Wali, 1985, h. 23
Sedangkan kata “Pembinaan” berarti proses atau usaha dan kegiatan yang dilakukan secara berhasil guna memperoleh hasil yang baik.
23
Pembinaan guru berarti serangkaian usaha bantuan kepada guru. Terutama bantuan yang berwujud layanan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah,
pemilik sekolah dan pengawas serta pembina lainnya, untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
24
Secara lebih luas, pembinaan dapat diartikan sebagai rangkaian upaya, pengendalian profesional terhadap semua unsur organisasi agar unsure-unsur yang
disebut terakhir itu berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Unsure-unsur
organisasi itu mencakup peraturan, kebijakan, tenaga penyelenggara, staf dan pelaksana, bahan dan alat material, serta biaya.
25
Sedangkan menurut Zakiyah Darad jat “Pembinaan adalah upaya pendidikan
baik formal maupun nonformal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan,
menumbuhkan dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang utuh selaras”.
26
Sebagai pengajarpendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap innovasi pendidikan,
khususnya dalam kurikulum dan peningkatan Sumber Daya Manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini
menunjukan betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan. Agar mengajar dapat efektif, guru harus meningkatkan kesempatan belajar
bagi siswa Kuantitas dan meningkatkan mutu kualitas mengajarnya.
23
. Departemen dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Jaya, 1995, Cet. 10, h. 135.
24
. Ali imron, Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta : Pustaka Jaya, 1995, h. 12.
25
. Djuju Sudjana, Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: Nusantara Press, 1992, Cet, ke-1, h. 157.
26
. Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1976, Cet. 15, h. 36.