Metode Nasihat Macam-Macam Metode Pembelajaran

tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa proses pendidikan tidak akan berhasil tanpa rancangan pendidikan yang berkualitas. Untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas dan mampu menghadapi perkembangan zaman maka kebutuhan pembaharuan dalam metode pendidikan merupakan suatu keharusan. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari proses dann dari segi hasil. Dari segi proses pendidikan dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pendidikan, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi dan semangat serta percaya pada diri sendiri. Sedang dari segi hasil, proses pendidikan dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan yang positif dari peserta didik seluruhnya atau setidak- tidaknya sebagian besar 75. 46 Sutau proses belajar mengajar yang efektif dan bermakna akan berlangsung apabila dapat memberikan keberhasilan bagi siswa maupun guru itu sendiri. 47 Sebagai seorang pendidik, guru diharapkan bekerja secara profesional, mengajar secara sistematis dan berdasarkan prinsip didaktif metodik yang berdaya guna dan berhasil guna efektif dan efisien, artinya guru dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran aktif. 48 Jadi kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas pengujian, penjelasan, dan pengaturan unsur-unsur belajar dengan memperhatikan metode-metode pendidikan dan efektifitasnya yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik secara individual. Karena pada dasarnya setiap anak belajar tidak secara kelompok, akan tetapi secara individual, menurut caranya masing-masing meskipun berada dalam satu kelompok atau satu kelas. Tidak ada metode yang jelek atau metode yang baik. Dengan kata lain, kita tidak dapat mengatakan dengan penuh kepastian bahwa metode inilah 46 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep,Karakteristik dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, h. 102 47 Depdikbud, Dedaktik Metodik Umum, Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar, 2004, h. 40 48 Dimyati Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 117-118 yang paling efektif dan metode itulah yang paling buruk, karen hal ini amat bergantung pada berbagai faktor. Yang penting diperhatikan guru dalam menetapkan metode adalah mengetahui batas-batas kebaikan dan kelemahan metode yang akan dipakainya, sehingga memungkinkannya untuk merumuskan kesimpulan mengenai hasil penilaianpencapaian tujuan dari putusannya itu. Hal itu dapat diketahui dari ciri-ciri umum, peranan dan manfaatnya yang terdapat pada setiap metode, yang membedakan metode yang satu dengan metode yang lainnya. 49

F. Kajian Relevansi Terdahulu

Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: “Metode Dakwah Dalam Surat An-Nahl Ayat 125 Menurut Pandangan DR. Yusuf Qardawi”, ditulis oleh Alamsyah NIM. 106011000065 mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2006, dengan hasil penelitian bahwa: 1. Satu ayat yang memuat sandaran dasar dan fundamen pokok bagi metode dakwah dan DR. Yusuf Qardhawi memandangnya sebagai prinsip-prinsip metode dakwah yang ideal. 2. Metode bil hikmah dilakukan dengan cara bijaksana dengan pendekatan komunikasi yang dilakukan atas dasar persuasif. Metode mau’idzatul hasanah dakwah yang dilakukan dengan uraian yang menyentuh hati yang mengantar kepada kebaikan. Metode mujadalah berdiskusi dengan cara yang terbaik. Dari kajian yang relevan di atas, skripsi tersebut menggunakan paradigma teori dakwah yang dikaji dari pendapat Yusuf Qardawi, yang terdapat di dalam surat an-Nahl ayat 125. Sedangkan penulis lebih 49 Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, h. 139 memfokuskan penelitian ini dipandang dari sudut paradigma teori pendidikan yang terkandung di dalam surat an-Nahl ayat 125. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penulisan

Dalam penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya sesuatu tujuan penelitian. Adapun proses yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu : 1. Penelitian Tahlili Dalam penelitian ini penulis menggunakan data penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan hermeneutic, merupakan suatu metode penafsiran yang berangkat dari analisis bahasa dan kemudian melangkah ke analisis konteks, untuk kemudian “menarik” makna yang didapat ke dalam ruang dan waktu saat proses pemahaman dan penafsiran tersebut dilakukan. Jika pendekatan hermeneutika ini dipertemukan dengan kajian Al-Qur’an, maka persoalan dan tema pokok yang dihadapi adalah bagaimana teks Al- Qur’an hadir di tengah masyarakat, lalu dipahami, ditafsirkan, diterjemahkan, dan didialogkan dengan dinamika realitas historisnya. Metode penafsiran yang penulis gunakan adalah metode tahlili. Metode tahlili adalah metode yang menggunakan makna yang dikandung oleh Al-