melalui metode penelitian eksperimen dan observasi; lahirnya ilmu sosial dari fenomena sosial terjadi melalui metode penelitian lapangan; lahirnya
sastra dan seni dari intuisi terjadi melalui metode imajinasi dan kontemplasi; lahirnya filsafat dari kemampuan berpikir terjadi melalui berpikir spekulatif,
sistematik, mendalam, radikal, dan universal; lahirnya ilmu tasawuf dan ma’rif dan dzauq terjadi melalui riyadhah. Kemampuan berijtihad,
bereksperimen, penelitian lapangan, berimajinasi dan berkontemplasi, berpikir secara mendalam dan sistematik, serta riyadhah berasal dari Allah
SWT. Manusia hanya mengunakan fasilitas yang diberikan Allah SWT. Dengan demikian, secara epistimologis ilmu berasal dari Allah SWT.
Dengan filsafat ilmu pengetahuan yang sedemikian itu, maka akan dijumpai pandangan, bahwa di dalam Islam tidak ada pemisahan antara ilmu
agama dan ilmu umum, antara ilmu yang berasal dari akal dan dari hati; antara ilmu yang berasal dari eksperimen atau penelitian lapangan. Semua
itu tersebut pada hakikatnya dari Allah SWT. Pandangan tentang ilmu pengetahuan ini selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar bagi penyusunan
visi, misi, tujuan, kurikulum, dan bahan ajar dalam kegiatan pendidikan.
27
3. Ilmu Pengetahuan
Yang dimaksud dasar ilmu pengetahuan adalah dasar nilai guna dan manfaat yang terdapat dalam setiap ilmu pengetahuan bagi kepentingan
pendidikan dan pengajaran. Dasar ilmu pengetahuan terdiri juga dari beberapa bagian, diantaranya :
a. Ilmu Psikologi Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu fungsi pendidikan adalah
pemindahan nilai-nilai, ilmu dan keterampilan dari generasi tua ke generasi muda untuk melanjutkan dan memelihara identitas masyarakat tersebut.
Dalam pemindahan nilai-nilai, ilmu, dan keterampilan inilah psikologi memegang peranan yang sangat penting.
28
27
Abuddin Nata, Ilmu pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010, h. 94-95
28
Armai Arief, Op.cit., h. 48
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiawaan, bakat, minat, watak, karakter, motivasi dan inovasi peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, serta sumber daya manusia lainnya. Informasi tentang gejala-gejala kejiawaan tersebut diperlukan untuk
menentukan tingkat materi pendidikan yang perlu diberikan kepada peserta didik, metode dan pendekatan yang akan digunakan, serta dalam
memotivasi mereka untuk meraih prestasi belajar mengajar.
29
b. Ilmu Sosial Sebagai makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial, manusia
tentu saja mempunyai kebutuhan individu dan kebutuhan sosial menurut tingkan-tingkatannya.
30
Banyak aspek sosial yang mempengaruhi baik dari segi konsep, teori, dan pelaksanaannya. Dimensi-dimensi sosial yang
biasanya tercakup dalam aspek sosial ini adalah fungsi-fungsi sosial yang dimainkan oleh pendidikan seperti pewarisan budaya yang dominan pada
kawasan-kawasan tertentu di suatu lembaga pendidikan, seperti sekolah, faktor-faktor organisasi dari segi birokrasi, dan sistem pendidikan sendiri.
31
Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala sosial serta hubungannya antara satu gejala dengan gejala lain yang ada dalam
masyarakat.
32
Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua invidu , bahkan antara dua generasi, yang memungkinkan generasi
muda untuk mengembangkan diri. Kegiatan pendidikan atau belajar mengajar memebutuhkan perhatian sosiologi, agar kegiatan pendidikan
semakin intensif. Dengan meningkatkan perhatian sosiologi pada kegiatan pendidikan tersebut maka lahirlah cabang sosiologi pendidikan.
c. Sejarah Sejarah dianggap sebagai salah satu faktor budaya yang paling penting
yang telah dan tetap mempengaruhi filsafat pendidikan, baik dalam tujuan
29
Abuddin nata, Loc.cit., h. 96
30
Zakiah Daradjat, Op.cit., h. 22
31
Armai arief, Op.cit., h. 46
32
Abuddin Nata, Loc.cit., h. 97
maupun sistemnya pada masyarakat maupun juga kepribadian nasional.
33
Dengan mempelajari sejarah, akan diketahui kemajuan dan kemunduran sebuah kegiatan, untuk dijadikan bahan masukan dalam rangka
memprediksi dan merancang masa depan.
34
d. Ilmu Ekonomi Ekonomi dan pendidikan selalu bergandeng sejak zaman dahulu kala.
Ahli-ahli ekonomi sejak dahulu, begitu pula pencipta-pencipta sains telah mengakui pentingnya peranan yang dimainkan oleh pendidikan dalam
pertumbuhan pengetahuan manusia belakangan ini untuk perkembangan ekonomi. Namun baru belakangan ini suatu disiplin ilmu yang khusus untuk
itu diciptakan. e. Ilmu Politik dan Administrasi
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang tujuan, cita-cita, dan ideologi yang akan diperjuangkan, cara mendapatkan, mengelola,
menggunakan dan mempertahankan kekuasaan. Ilmu politik sangat diperlukan untuk kegiatan pendidikan, karena akan memberikan jaminan
dan dukungan atas berlangsungnya kegiatan pendidikan, sesuai dengan cita- cita dan ideologi yang ingin diperjuangkan. Sedangkan ilmu administrasi
ilmu yang mempelajari tentang cara merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi dan memperbaiki sebuah
kegiatan. Ilmu ini diperlukan sebagai dasar bagi perencanaan berbagai aspek yang terkait dengan pendidikan.
C. Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, terdapat kosakata prinsip dengan arti asas, kebenaran yang jadi pokok dasar orang berpikir, bertindak,
dan sebagainya.
35
Dengan demikian kata prinsip menggambarkan sebagai
33
Armai Arief, Loc.cit., h. 45
34
Abuddin Nata, Loc.cit., h. 97
35
M. Dahlan dkk, Kamus Induk Istilah Ilmiah, Surabaya: Target Press, 2003, h. 632