al-Misbah, yaitu mengemukakan petunjuk ayat-ayat dalam bahasa yang mudah dimengerti dan indah didengar sehingga memudahkan untuk
dianalisa dan diambil kesimpulannya. Kamus arab, yaitu mengartikan ayat dengan kosa kata untuk mempermudah secara terperinci. Tafsir al-
Maraghi yaitu dibahas arti perkata yang asing, serta memberikan penjelasan secara terperinci, sehingga memudahkan dalam pengertiannya,
Tafsir Al-Azhar yang berisi padat dan jelas, dan Hasyiah Ash-Shawi b. Sumber Data Sekunder
Sumber sekunder adalah bahan pustaka yang ditulis dan dipublikasikan oleh seorang penulis yang tidak secara langsung
melakukan pengamatan atau berpartisipasi dalam kenyataan yang ia deskripsikan. Dengan kata lain penulis tersebut bukan penemu teori.
Adapun sumber data sekunder yang menjadi pendukung ialah buku-buku tentang teori-teori dan metode pembelajaran, diantaranya adalah Ilmu
Pendidikan Islam, Tafsir Tarbawi Pesan-Pesan Al-Qur’an Tentang Pendidikan, Filsafat Pendidikan Islam, Metodologi Pendidikan Agama
Islam, dan buku-buku pendukung lainnya. 3. Analisis Data
Dalam menganalisa data yang telah terkumpul penulis menggunakan analisis data content analysis yaitu suatu metode tafsir yang digunakan oleh
para mufasir dalam menjelaskan kandungan ayat Al-Qur’an dari berbagai seginya dengan memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an sebaimana yang
tercantum di dalam mushaf. Dimulai dengan menyebutkan ayat-ayat yang akan ditafsirkan, menjelaskan makna lafadz yang terdapat di dalamnya.
Kemudian ayat-ayat yang ditafsirkan itu dideskripsikan dan dianalisa secara jelas, sehingga dapat diambil kesimpulan.
B. Prosedur Penelitian Tahlili
Dalam metode ini, para mufasir menguraikan maknanya yang dikandung oleh Al-qur’an, ayat demi ayat dan surah demi surah, sesuai
dengan urutannya di dalam mushaf. Uraian tersebut menyangkut berbagai aspek yang dikandung ayat yang ditafsirkan seperti pengertian kosakata,
konotasi kalimatnya, latar belakang turun ayat, kaitannnya dengan ayat yang lain, baik sebelum maupun sesudahnya, dan tak ketinggalan pendapat-
pendapat yang telah diberikan berkenaan dengan tafsiran ayat-ayat tersebut, baik yang disampaikan oleh nabi, sahabat, para tabi’in maupun tafsir lainnya.
3
C. Fokus Penelitian
Menurut Sugiyono, “batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum”.
4
Dengan melihat pendapat Sugiyono, maka penulis mencantumkan apa yang terdapat
dalam batasan masalah menjadi fokus penelitian dalam penulisan ini. Adapun fokus penelitian tersebut adalah mengenai metode pembelajaran yang
terdapat dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125. Jadi dalam penelitian ini penulis bermaksud mencari macam-macam metode pembelajaran yang
terkandung dalam ayat tersebut, dengan mencari data-data dan sumber- sumber yang membahas mengenai ayat 125 dalam surat An-Nahl.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik ini termasuk penelitian kepustakaan. Oleh karena itu teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pengumpulan data literer
yaitu bahan-bahan pustaka yang koheren dengan objek pembahasan yang dimaksud.
5
3
Dr.nasruddin Baidan, Metodiologi Penafsiran Al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998, hal.31
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: alfabeta, 2008,cet. IV, h. 285-286.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,1990, h.24.
36
BAB IV PEMBAHASAN
A. Deskripsi Surat An-Nahl
Surat ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat- suratMakkiyyah. Surat ini dinamakan An-Nahl yang berarti lebah karena di
dalamnya, terdapat firman Allah SWT. Ayat 68 yang artinya : “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah”. Lebah adalah makhluk Allah yang banyak
memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al-Qur’an Al-Karim. Madu berasal
dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam- macam penyakit manusia lihat ayat 69. Sedang Al-Qur’an mengandung inti
sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-Nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang
masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Surat ini dinamakan pula “An-Ni’am” artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah
menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.
1
Surat An-Nahl juga mengandung keterangan tentang sifat-sifat orang musyrikin, dan tingkah laku mereka, serta tantangan mereka terhadap
kebenaran hari kiamat dan kerasulan Muhammad SAW., kemudian Allah SWT. Menyebutkan peringatan-peringatan-Nya kepada mereka dan azab
yang mereka alami sebagai akibat dari sifat pernuatan mereka itu. Dalam surat ini , Allah menunjukkan ke Esaan-Nya seraya memaparkan nikmat-
1
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983, juz XII-XIV, cet. II, h. 214