Fokus Penelitian Teknik Pengumpulan Data

َﻦَﺴْﺣَأmembaguskan نﺎَﺴِﺣ ـﺟ ٌﻦَﺴَﺣ yang baik, yang cantik َﻨَﺴَﺣ ـﺟ ٌﺔ تﺎَﻨَﺴَﺣ perbuatan yang baik, kebaikan. 7  berasal dari kata َلَدﺎَﺟ – ًﺔَﻟَدﺎَﺠُﻣ – ًﻻاَﺪِﺟ yang berarti berbantah, berdebat ٌلاَﺪِﺟ perbantahan, perdebatan. 8  berasal dari kata َﻦُﺴَﺣ – ُﻦُﺴْﺤَﯾ – ﺎًﻨْﺴُﺣ yang berarti baik, bagus. َﻦﱠﺴَﺣ – َﻦَﺴْﺣَأ membaguskan نﺎَﺴِﺣ ـﺟ ٌﻦَﺴَﺣ yang baik, yang cantik ـﺟ ٌﺔَﻨَﺴَﺣ تﺎَﻨَﺴَﺣ perbuatan yang baik, kebaikan ﻦِﺳﺎَﺣَأ ـﺟ ُﻦَﺴْﺣَأ ﻰَﻨْﺴُﺣ yang lebih bagus. 9

3. Ababun Nuzul Sebab-Sebab Turunnya Surat An-Nahl Ayat 125

Menegenai asbabun nuzul surat an-nahl ayat 125, penulis tidak dapat menemukannya dibeberapa kitab tafsir yang penulis kaji. Seperti: Tafsir Al- Misbah, tafsir Ash-Shawi dan beberapa buku yang penulis kaji lainnya. Dengan itu penulis menyimpulkan bahwa tidak ada asbabun nuzul pada ayat ini, akan tetapi penulis menemukan asbabbun nuzul pada ayat setelahnya, yaitu surat an-nahl ayat 126. Adapun asbabun nuzul surat An-Nahl ayat 126 adalah bahwa ayat ini turun berkenaan dengan gugurnya paman Nabi SAW., Hamzah Ibnu ‘Abdul Mutholib ra., dalam perang Uhud dan dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Hidung dan telinga beliau dipotong, perutnya dibelah, jantungnya diambil lalu dikunyah. Ketika Nabi SAW. melihat kesudahan yang sangat mengerikan itu, beliau bersabda, “semoga rahmat Allah tercurah padamu. Sesungguhnya engkau banyak sekali melakukan kebajikan, serta selalu bersilaturahim. Seandainya Shafiyah tidak bersedih, niscaya engkau kubiarkan agar engkau dibangkitkan Allah dalam rongga sekian banyak makhluk-Nya. Demi Allah, kalau aku berhasil mengalahkan mereka kaum musyrikin yang memperlakukan Sayyidina Hamzah dengan kejam, niscaya aku akan membalas keguguranmu dengan menewaskan tujuh 7 Ibid., h. 502 103, bab ح و 8 Ibid., h. 85, bab ج 9 Ibid., h. 103, bab ح puluh orang di antara mereka.” Sementara sahabat menambah, “kita melakukan lebih daripada apa yang mereka lakukan” HR. Ahmad dan at- Tarmidzi melalui Ubay Ibnu Ka’ab. Hadits di atas dijadikan dasar oleh sementara ulama untuk menyatakan bahwa ayat-ayat di atas turun setelah Nabi SAW. berhijrah karena perang Uhud terjadi di Madinah setelah tahun ketiga Hijrah.

4. Munasabat Ayat

Dalam ayat sebelumnya, Allah SWT. menerangkan tentang Nabi Ibrahim a.s sebagai pemimpin yanhg memiliki sifat-sifat mulia, penganut agama tauhid dan penegak ketauhidan. Setelah Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk mengikuti ajaran Nabi Ibrahim, lalu Allah menerangkan suatu hal yang harus diikuti oleh Nbi Muhammad SAW, yaitu menyeru manusia kepada Allah dengan tiga cara tersebut: hikmah, mauidhah hasanah, dan mujadalah dengan cara yang terbaik. Seruan kepada agama dan syari’at Allah itu harus dilakukan dengan lemah lembut. Ayat ini surat An-Nahl ayat 125 juga menjadi sebagai penjelas bagi ayat sebelumya, yaitu supaya mengikuti seruan Nabi Ibrahim. Yang dimaksud mengikuti seruan Nabi Ibrahim adalah menetapi agama Islam, karena agama Islam didasarkan pada ajaran-ajaran yang lurus sebagaimana ajaran Nabi Ibrahim. 10 Lalu Allah memerintahkan untuk selalu berbuat adil dan sabar terhadap segala beban dan musibah. Sabar merupakan kunci keberhasilan. 11 Allah memerintahkan untuk berbuat adil, tepat dalam memberi hukuman atau siksaan, seimbang dalam memenuhi hak dan kewajiban, karena terkadang seruan itu juga bisa menimbulkan kebencian bagi orang lain, memunculkan 10 Muhammad At-Thahrir ibn Asyur, Tafsir At-Thahriri Wat Tanwir, Libanon: Dar Al- Kutub Al-Ilmiah, 1990, cet. I, juzz XII, h. 325 11 Muhammad At-Thahrir ibn Asyur, Tafsir At-Thahriri ..., h. 325