5
membentuk sebuah pesantren adalah : sikap, emosi, kepercayaan, dan kebiasaan.
C. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat diketahui bahwa pada masa modern ini, dunia pendidikan Islam masih dihadapkan
kepada beberapa problem pendidikan. Agar masalah yang diteliti lebih terarah dan tidak keluar dari jalur pembahasan, maka penulis memberi
batasan masalahnya sebagai berikut: 1. Kultur pondok modern Al-Amanah al-Gontory.
2. Korelasi antara kultur pesantren dengan pembinaan karakter santri . 3. Objek yang diteliti adalah santri dan pengajar Al-Amanah alGontory.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan judul di atas, maka pokok masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Adakah korelasi yang positif dan signifikan antara kultur Pesantren al- Amanah al-Gontory.terhadap terbinanya karakter santri ?
E. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini, penulis bertujuan untuk menemukan jawaban kuantitatif terhadap pertanyaan-pertanyaan utama yang tersimpul
dalam rumusan masalah. Lebih rinci tujuan penelitian ini pada garis besarnya ada dua, yaitu :
1. Menguji korelasi antara variabel x tentang kultur pesantren dengan variabel y karakter santri.
2. Menguji hipotesis penelitian tentang korelasi variabel x dan y.
6
F. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa mengetahui korelasi antara kultur pesantren dengan
karakter santri. Secara Praktis semoga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dipesantren dengan menguji korelasi antara kultur pesantren
dengan karakter santri.
7
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Tinjauan Tentang Pondok Pesantren
1.
Pengertian Pondok Pesantren
Pondok pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar
para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari
Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren,
sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau meunasah, sedangkan di Minangkabau disebut surau.
1
Sedangkan istilah pesantren secara etimologis berarti pe-santrian yang berarti tempat santri, Pondok pesantren adalah suatu lembaga keagamaan
yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam. Pesantren berarti tempat para santri.
2
Poerwadarminta mengartikan pesantren sebagai asrama dan tempat murid- murid belajar mengaji.
3
Louis Malûf mendefinisikan kata pondok sebagai khôn yaitu setiap tempat singgah besar yang disediakan untuk menginap
para turis dan orang-orang yang berekreasi.
4
Pondok juga bermakna rumah sementara waktu seperti yang didirikan di ladang, di hutan dan sebagainya.
5
1
Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta: Paramadina, 1997, hal.5
2
Zamakhsyari Dhafier, Tradisi Pesantren, Jakarta: LP3ES, 1982 , h. 18.
3
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1982, h. 764.
4
Louis Malûf, Kamus Munjid, Beirut: Dâr al-Mishria , 1986, h. 597.
5
Muzayin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Umum dan Agama, Semarang: Toha Putra, h. 104.