Deskripsi Data KORELASI KULTUR PESANTREN TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI. Di Pondok Pesantren al-Amanah al-Gontory

48 melaksanakan tugas hidup dan beribadah dengan sebaik-baiknya. Pemeliharaan kesehatan dilakukan melalui berbagai kegiatan olahraga, dan bahkan ada olahraga rutin yang wajib diikuti oleh santri sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 3. Berpengetahuan luas Para santri di pondok ini dididik melalui proses yang telah dirancang secara sistematik untuk dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Santri tidak hanya diajari pengetahuan, lebih dari itu mereka diajari cara belajar yang dapat digunakan untuk membuka gudang pengetahuan. Kyai sering berpesan bahwa pengetahuan itu luas, tidak terbatas, tetapi tidak boleh terlepas dari berbudi tinggi, sehingga seseorang itu tahu untuk apa ia belajar serta tahu prinsip untuk apa ia menambah ilmu. 4. Berpikiran bebas Berpikiran bebas tidaklah berarti bebas sebebas-bebasnya liberal. Kebebasan di sini tidak boleh menghilangkan prinsip, teristimewa prinsip sebagai muslim mukmin. Justru kebebasan di sini merupakan lambang kematangan dan kedewasaan dari hasil pendidikan yang telah diterangi petunjuk illahi hidayatullah. Motto ini ditanamkan sesudah santri memiliki budi tinggi atau budi luhur dan sesudah ia berpengetahuan luas. 49

2. Karakteristik Responden.

Deskripsi data variabel penelitian ini, penulis menganalisis data dan terdapat dua varibel yaitu varibel kultur pesantren varibel X dan variabel karakter santri varibel Y yang masing-masing variabel terdiri dari 40 item pertanyaan, jadi dari keduanya terdapat 80 item pertanyaan. Pada variabel X yang dapat dijadikan bahan untuk penelitian sebanyak 31 item pertanyaan dari 40 item setelah diuji validitas soal dengan spss 20, sedangkan untuk variabel Y yang dapat dijadikan bahan untuk penelitian sebanyak 37 item dari 40 pertanyaan yang telah diuji validitas soal dengan mengunakan spss 20. Jumlah santri laki-laki sejumlah 31 santri sedangkan santriwati sejumlah 29 di Pondok pesantren al-Amanah al-Gontory. Adapun peneliti mendapatkan sampel yang terdiri dari 31 santri dan 29 santriwati, mereka semua berada dikelas satu Mts yang terdiri dari 3 kelas untuk para santri yaitu: kelas A, kelas B, dan kelas C, sedang untuk santriwati juga semua duduk dikelas satu Mts yang terdiri dari 2 kelas yang terdiri dari kelas A dan B. Semua responden berumur 13 tahun. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Jenis Kelamin Kelas Jumlah Kelas Umur Laki-laki 3 terdiri dari kelas: A, B, C. 13 tahun Perempuan . 2 terdiri dari kelas: A, B 13 tahun 50

B. Karakteristik Variabel.

1.Pembagian Kelas Interval Untuk menentukan interfal kultur mengunakan rumus : k = 1 + 3,3 Log n k = 1 + 3,3 Log 60 k = banyaknya kelas n = banyaknya data k = 1 + 6,8 y = 1+6 k = 8dibulatkan i = 32;8 i = 4 Tabel 4.2 Kelas Interval Kultur Pesantren Berdasarkan data diatas dapat diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.3 Min 89 Max 118 Mean 105,06 Median 105,00 Standar Deviasi 6,373 Range 29 Varian 40,620 Interval F Mid Point Nilai nyata F. Kum 91-94 2 92,5 91,5 – 94,5 2 95-98 2 96,5 95,5 – 98,5 4 99-102 9 100,5 99,5 – 102,5 13 103-106 10 104,5 103,5 – 106,5 23 107-110 10 108,5 107,5 – 110,5 33 111-114 19 112,5 111,5 – 114,5 52 115-118 7 116,5 115,5-118,5 59 119-221 1 220,5 119,5-221,5 60 51 Berdasarkan data yang telah diperoleh diketahui skor tertinggi yang diperoleh oleh santri dan santriwati dalam angket sebesar 220 dan skor terendah yang diperoleh siswa 91 sehingga diperoleh nilai rentang 29. Range tersebut tidak terlalu besar sehingga dapat diprediksi bahwa distribusi skor akan homogen. Semakin kecil range dari sebuah data maka nilai rata-rata yang diperoleh juga cukup representative untuk mewakili data yang bersangkutan. Dan untuk nilai tengah sebesar 105,00. Standar deviasi data pembelajaran pendidikan agama Islam ini tidak terlalu besar yaitu 6,373. Untuk menentukan tingkat kultur pesantren dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah peneliti menggunakan kategorisasi jenjang ordinal yaitu menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Dengan rumus: X µ - 1.0 α Rendah µ - 1.0 α ≤ X µ + 1.0 α Sedang µ + 1.0 α ≤ X Tinggi Dimana: X = skor total tiap-tiap item µ = mean teoritisnya α = standar deviasi dengan rumus tersebut di atas maka siswa dapat digolongkan ke dalam: Tabel 4,4 Penggolongan Kultur Pesantren X {105,06 - 1.0 6,373} Rendah X 99 {105,06 - 1.0 6,373}≤ X {105,06+ 1.0 6,373} Sedang 100 ≤ X 111 {105,06 + 1.0 6,373 } ≤ X Tinggi 112 ≤ X Hasil dari penggolongan tingkat kultur pesantren, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: 52 Tabel 4,5 Skor Skala Kultur Pesantren Kategori Skor Frekuensi Prosentase Rendah – 99 7 12 Sedang 100 – 111 28 47 Tinggi 112 – 118 25 42 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan skor antara 112 sampai dengan 118 sebanyak 25 santri dengan prosentase sebesar 42 dan termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan santri yang mendapat skor antara 100 sampai dengan 111 sebanyak 28 santri dengan prosentase sebesar 47 dan termasuk dalam kategori sedang. Dengan demikian dalam penelitian kultur pesantren ini hanya 12 santri saja yang mendapat skor antara 0 sampai dengan 62 termasuk dalam kategori rendah. Pada pengumpulan data karakter santri peneliti menggunakan angket yang disusun berdasarkan indikator yang mengacu pada teori yang terdapat pada Bab II. Diantaranya mengukur tentang karakter dari unsur-unsur yang ada didalamnya yaitu sikap, emosi, kepercayaan, kebiasaan, dan konsepsi diri. Perhitungan statistik data akhlak siswa menggunakan Microsoft Office Excel Untuk menentukan interfal kultur mengunakan rumus: k = 1 + 3, 3 Log n k = 1 + 3, 3 Log 60 k = banyaknya kelas n = banyaknya data y = 1+6 k = 8dibulatkan i =38 : 8 i= 4,75 dibulatkan 5.

Dokumen yang terkait

Analisis gramatikal terjemahan santri ponpes modern terhadap teks Arab Modern: studi kasus terjemahan santri pondok pesantren al-amanah al-gontory pergi baru, pondok aren, tangerang selatan banten

1 11 120

Peran Guru Al-Qur’an Dalam Menanggulangi Kesulitan Belajar Membaca Al- Qur’an Pada Santriwati MTs Pondok Pesantren Al- Amanah Al- Gontory Perigi Baru Pondok Aren Tangerang

0 11 83

Pemberdayaan kewirausahaan terhadap santri di pondok pesantren: Studi kasus Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor

13 96 96

Persepsi santri terhadap Pondok Pesantren Al-Muhajirin Penjaringan Jakarta Utara

0 35 99

Membangun sistem E-learning di SMK Pondok Pesantren Al-Amanah

0 9 204

STRATEGI PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIFAQ KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG

1 37 126

Edupreneurship sebagai usaha pembentukan karakter kemandirian santri: studi kasus di pondok pesantren al-Urwatul Wutsqo Jombang.

8 62 160

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SANTRI MELALUI KEGIATAN MUSYAWARAH DI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH KETEGAN TANGGULANGIN SIDOARJO.

0 0 113

DOKTRIN ESKATOLOGI AL-GHAZALI (Implementasi Pendidikan Karakter Santri Pondok Pesantren Al-Ittihad Bringin Semarang Dan Pondok Pesantren Suryabuana Pakis Magelang 2017) - Test Repository

0 2 76

MANAJEMEN ORGANISASI SANTRI PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA BANJARMASIN (STUDI MULTI KASUS DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMIYAH, PONDOK PESANTREN AL-ISTIQAMAH,DAN PONDOK PESANTREN AL-FURQAN) Tesis

0 0 14