23
Kebiasaan adalah komponen konotatif dari factor sosiopsikologis. Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara
otomatis, tidak direncanakan. Ia merupakan hasil pelaziman yang berlangsung pada waktu yang lama atau sebagai reaksi khas yang diulangi berkali-kali.
Setiap orang mempunyai kebiasaan yang berbeda dalam menangapi stimulus tertentu. Kebiasaan memberikan pola perilaku yang dapat diramalkan.
Sementara kemauan merupakan kondisi yang sangat mencerminkan karakter seseorang ,jadi kebiasaan dan kemauan adalah bagian dari unsur-unsur karakter.
5.Konsepsi Diri Hal penting lainya yang berkaitan dengan pembangunan karakter adalah
konsepsi diri. Konsepsi diri penting karena biasanya tidak semua orang acuh pada dirinya. Orang yang sukses biasanya adalah orang yang sadar bagaimana
membentuk watak dan karakternya
.
39
C. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Adapun peneliti mendapatkan inspirasi dari penelitian terdahulu yang relevan adalah: Kultur pesantren dalam membentuk sumber daya manusia studi
kasus di Pondok pesantren Nurul jadid Paiton Probolinggo,yang di tulis oleh saudara Zainuddin dari Uin Malang 2009. Skripsi menjelaskan tentang kultur
budaya pesantren yang membentuk sumber daya manusia yang ada di dalam pesantren, bisa sumber daya santri, ustad maupun kyai sendiri.skripsi ini
menekankan pengaruh kultur pesantren terhadap etos kerja dari sumber daya manusia adapun perbedaan dari skripsi penulis adalah ,penulis menekankan
pembentukan karakter santri dari kultur pesantren. Dan penulis mendapatkan
inspirasi penulisan kultur pesantren dari skripsi ini. Budaya
Pesantren: Persimpangan
antara Keindonesaan
dan Keislaman,Jurnal Pesantren ditulis oleh Saidi .Sumber kompas. Didalam jurnal
ini, pesantren dalam prakteknya, pesantren memiliki wilayah intern, dan ekstern yang keduanya tak bisa dipisahkan. Karena memuat semangat keislaman, dan
39
Fathul Mu’in, Op,Cit, h, 168-179
24
keindonesiaa Nasionalisme, dan perbedaan dari jurnal dan skripsi penulis adalah didalam jurnal ini menekankan tentang kultur pesantren dari sisi
perjuangan nasionalisme Indonesia ,dan penulis kultur pesantren untuk pembentukan karakter santri.
Pengalaman Mengenai Peran Kultur Terhadap Proses Belajar-Teori Vygotsky, Jurnal pendidikan ,penulis Zuhrati,Spd. Didalam jurnal ini, Vygotsky
menyatakan bahwa kemampuan kognitif seseorang berasal dari hubungan sosial dan kultur. Baik itu kultur individual maupun hubungan pendidikan dengan
perkembangan berperan penting dalam perkembangan kognitif karena memberi dasar untuk menyimpulkan asumsi dasar tentang pembelajaran. Menurut
Vygotsky, kultur bukan hanya memberi latar untuk pengembangan kognitif individual. Kultur juga memberi simbol-simbol kultural perangkat psikologis
dan anak belajar berpikir dengan bentuk penalaran ini. Penulis mendapatkan inspirasi dalam penulisan definisi kultur pesantren.
Perbedaan antara jurnal ini dengan skripsi penulis adalah jurnal ini membahas secara utuh tentang makna
dan definisi kultur saja, sedangkan penulis menuliskan kultur pesantren dan fungsinya.
Skripsi Korelasi Pendidikan Pondok Pesantren Dengan Prestasi Belajar Santri Di Mts An-nur .Khusaini UIN Malang 2006. Didalam skripsi ini
dijelaskan tentang sejarah pesantren, dan pola pendidikan pesantren yang dapat meningkatkan prestasi dari hasil belajar santri. Dan penulis mendapatkan
inspirasi tentang definisi pesantren dan sejarah pesantren, perbedaan antara skripsi ini dengan karya tulis penulis adalah skripsi ini lebih membahas tentang
system pendidikan pesantren sedangkan penulis lebih menekankan kepada kultur pesantren.
IBDA’ Jurnal Study Islam Dan Budaya.Penulis Nawawi. Didalam skripsi ini dijelaskan tentang sejarah,basis kultural pesantren ,pendidikan keagamaan
dipesantren, kurikulum, system pengajaran, dan sejarah pesantren, penulis mendapatkan inspirasi tentang definisi, dan sejarah pesantren, perbedaan yang
terdapat dari jurnal ini dan tulisan penulis adalah jurnal ini masih menjelaskan
25
secara umum tentang makna dan definisi pesantren sedangkan penelitian penulis dikhususkan di Pondok pesantren al-Amanah-al-Gontory.
Dari buku pendidikan karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik, yang ditulis oleh Fatchul Mu’in. Didalam buku ini tertuliskan tentang pendidikan
karakter dan urgensi pendidikan progresif dan revitalisasi peran guru dan orang tua,dan penulis mendapatkan inspirasi dalam menuliskan definisi pesantren, dan
perbedaan yang terdapat dalam buku dan dan skripsi penulis adalah jika didalam buku masih dijelaskan secara umum tentang makna karakter sedangkan didalam
skripsi penulis dikhususkan tentang karakter santri. Dari buku Tradisi Pesantren yang ditulis oleh Zamakhsyari Dhofier.
Didalam buku ini tertuliskan tentang studi pandangan hidup kyai dan visinya mengenai masa depan Indonesia dengan tradisi pesantren, di buku ini juga
dituliskan akar dan sejarah awal pesantren dengan segala macam kultur budaya pesantren didalamnya, perbedaan antara buku ini dengan tulisan penulis adalah
jika didalam buku ini masih bersifat umum dalam menjelaskan tentang sejarah dan kultur pesantren sedang penulis mengkhususkan dengan penelitian tentang
pesantren di pondok pesantren Al-amanah alGontory. Tesis, Peningkatan Mutu Prndidikan Pesantren, Studi Komparatif atas
Pondok Ma’hadut Tholabah dan Pondok Modern Daruu Ulil Albab di Kabupatan Tegal UIN jakarta penulis Ahmad Ta’rifin. Didalam tesis ini
penulis menuliskan
tentang bagaimana
meningkatkan mutu
pesantren,bagaimana meningkatkan manajerial di dalam kultur pesantren,dan peningkatan professional guru atau ustad.Penulis dalam skripsi ini mendapatkan
inspirasi tentang pondok pesantren dari tesis ini, dan perbedaan tesis ini dengan tulisan penulis adalah jika didalam tesis ini dijabarkan tentang bagaimana cara
meningkatkan mutu pesantren sedangkan penulis menuliskan bagaimanakah korelasi dari kultur pesantren terhadap pembinaan karakter santri.
Skripsi tentang Pengembangan Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Mencetak Santri Profesional Studi Kasus di Pondok Pesantren An-nur
II Al-Murtadho Bululawang,Malang UIN Malang 2010 . Didalam skripsi ini tertuliskan tentang pengembangan system pendidikan pesantren dan tujuan