61
Dari tabel setelah diproses dengan SPSS, maka diatas dapat diartikan bahwa L hitung untuk variabel kenakalan remaja smp dwi putra ciputat yaitu 0,102.
Kemudian dalam jumlah respon sebanyak 60 orang maka nilai L tabel = 0,102. Maka dapat diketahui bahwa 0,102 0,144 L hitung L tabel, maka dapat
disimpulkan data berdistribusi normal. Maka data-data yang diperoleh oleh peneliti dari uji normalitas variabel y dapat dilanjutkan ketingkat analisis data.
2. Uji Homogenitas.
Tabel 4.16
jawaban responden
Levene Statistic
df1 df2
Sig. 0.105
1 58
0.747
Dari hasil test of homogeneity of variances pada spss 20 dapat diketahui signifikansi sebesar 0.747.Nilai ini menunjukan bahwa nilai sig
= 0.747 0,05, maka dapat disimpulkan kedua kelompok dari santri dan santriwati
mempunyai varian yang sama. Maka data-data dapat dilanjutkan ketingkat analisis data.
62
3. Uji Heteroskedastisitas.
Tabel 4.17
LAKI PEREMPUAN
Unstandardized Residual
Spearmans rho
LAKI Correlation
Coefficient 1.000
.036 -.035
Sig. 2- tailed
.851 .854
N 30
30 30
PEREMPUAN Correlation
Coefficient .036
1.000 -.093
Sig. 2- tailed
.851 .624
N 30
30 30
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
-.035 -.093
1.000
Sig. 2- tailed
.854 .624
N 30
30 30
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi salah satu variabel independen lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Maka data-data
dapat dilanjutkan ketingkat analisis data.
63
D. Uji Hipotesis.
Tabel 4.18 Hasil input data kolerasi menggunakan rumus
Product Moment data diambil dari spss 20
kultur pesantren karakter santri
kultur pesantren
Pearson Correlation
1 .685
Sig. 2- tailed
.000 N
60 60
karakter santri
Pearson Correlation
.685 1
Sig. 2- tailed
.000 N
60 60
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Dari hasil Perhitungan koefisien korelasi antara variabel kultur pesantren X dan variabel karakter santri Y didapat angka koefisien korelasi sebesar 0,685.
Kemudian untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan variabel X kultur pesantren untuk pembentukan karakter santri variabel Y, ini diketahui
dari hasil Coefficient of determination koefisien penentuan dengan rumus sebagai berikut:
KD = r
2
x 100 = 0,685
2
x 100 = 0,469x 100
= 46,92 Artinya variabel kultur pesantren memberikan kontribusi terhadap
pembentukan karakter santri sebesar 47 dan sisanya 53 ditentukan oleh variabel lain.
Berdasarkan perhitungan diatas ternyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y r
xy
yaitu= 0,685 tidak bertanda negatif, berarti antara kedua variabel tersebut terdapat korelasi yang positif korelasi berjalan searah atau terdapat
64
hubungan positif antara kultur pesantren dengan pembentukan karakter santri. Kemudian nilai tersebut diinterpretasikan dengan cara sederhana yaitu dengan
memberikan interpretasi terhadap angka koefisien product moment. Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks
hasil korelasi product moment pada umumnya menggunakan pedoman sebagai berikut :
Tabel 4.19 Indeks korelasi
product moment
Besarnya “r” Product Moment r
xy
Interpretasi 0,00
– 0,20 Antara variabel X dan variabel Y
memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat
rendah sehingga
korelasi itu
diabaikan dianggap
tidak ada
korelasi atau pengaruh antara variabel X dan variabel Y
0,21 -0,40 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
0,41 – 0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau
cukupan. 0,71
– 0,90 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
0,91 – 1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat
atau sangat tinggi.
65
Apabila diperhatikan nilai yang telah diperoleh yaitu 0,685 dan ternyata
terletak antara 0,40 – 0,70. Berdasarkan yang telah dikemukakan diatas, dapat
dijelaskan bahwa korelasi antara variabel X kultur pesantren dan variabel Y karakter adalah tergolong korelasi yang sedang atau cukup, sehingga dapat di
interpretasikan bahwa antara kultur pesantren dan pembentukan karakter santri terdapat korelasi yang positif dan korelasi itu termasuk korelasi yang sedang atau
cukup. Selanjutnya untuk menjawab hipotesis nol dan hipotesis alternatif dilakukan
dengan berpedoman pada nilai tabel r tabel product moment. Hal pertama yang dilakukan adalah terlebih dahulu mencari df atau db degree of freedom atau
derajat kebebasan dengan menggunakan rumus df = N-nr. Diketahui responden yang diteliti sebanyal 60 orang, maka N = 60. Kemudian terdapat 2 variabel yang
penulis teliti dalam penelitian ini yaitu variabel X kultur pesantren dan variabel Y karakter santri, maka nr = 2. Dengan demikian maka df = 60 - 2 = 58. Maka
dapat diketahui dengan df sebesar 58 diperoleh r tabel pada taraf signifikasi 5 sebesar 0,250 dan pada taraf signifikasi 1 sebesar 0,325. Kemudian dapat
diinterpretasikan sebagai berikut. Pada taraf signifikan 5 diketahui bahwa 0,685 0,250 r hitung lebih
besar daripada r tabel. Maka H ditolak dan H
a
diterima. Berarti pada taraf signifikasi 5 itu terdapat korelasi yang sedang atau cukup antara variabel X
kultur pesantren dan variabel Y pembentukan karakter ’;. Berarti pada taraf
signifikasi 1 juga terdapat korelasi yang sedang atau cukup antara variabel X kultur pesantren dan variabel Y karakter santri. Dengan demikian korelasi
positif antara variabel X kultur pesantren dengan variabel Y karakter santri ,merupakan korelasi positif yang cukup meyakinkan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian .