Penelitian Terdahulu Yang Relevan

25 secara umum tentang makna dan definisi pesantren sedangkan penelitian penulis dikhususkan di Pondok pesantren al-Amanah-al-Gontory. Dari buku pendidikan karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik, yang ditulis oleh Fatchul Mu’in. Didalam buku ini tertuliskan tentang pendidikan karakter dan urgensi pendidikan progresif dan revitalisasi peran guru dan orang tua,dan penulis mendapatkan inspirasi dalam menuliskan definisi pesantren, dan perbedaan yang terdapat dalam buku dan dan skripsi penulis adalah jika didalam buku masih dijelaskan secara umum tentang makna karakter sedangkan didalam skripsi penulis dikhususkan tentang karakter santri. Dari buku Tradisi Pesantren yang ditulis oleh Zamakhsyari Dhofier. Didalam buku ini tertuliskan tentang studi pandangan hidup kyai dan visinya mengenai masa depan Indonesia dengan tradisi pesantren, di buku ini juga dituliskan akar dan sejarah awal pesantren dengan segala macam kultur budaya pesantren didalamnya, perbedaan antara buku ini dengan tulisan penulis adalah jika didalam buku ini masih bersifat umum dalam menjelaskan tentang sejarah dan kultur pesantren sedang penulis mengkhususkan dengan penelitian tentang pesantren di pondok pesantren Al-amanah alGontory. Tesis, Peningkatan Mutu Prndidikan Pesantren, Studi Komparatif atas Pondok Ma’hadut Tholabah dan Pondok Modern Daruu Ulil Albab di Kabupatan Tegal UIN jakarta penulis Ahmad Ta’rifin. Didalam tesis ini penulis menuliskan tentang bagaimana meningkatkan mutu pesantren,bagaimana meningkatkan manajerial di dalam kultur pesantren,dan peningkatan professional guru atau ustad.Penulis dalam skripsi ini mendapatkan inspirasi tentang pondok pesantren dari tesis ini, dan perbedaan tesis ini dengan tulisan penulis adalah jika didalam tesis ini dijabarkan tentang bagaimana cara meningkatkan mutu pesantren sedangkan penulis menuliskan bagaimanakah korelasi dari kultur pesantren terhadap pembinaan karakter santri. Skripsi tentang Pengembangan Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Mencetak Santri Profesional Studi Kasus di Pondok Pesantren An-nur II Al-Murtadho Bululawang,Malang UIN Malang 2010 . Didalam skripsi ini tertuliskan tentang pengembangan system pendidikan pesantren dan tujuan 26 pesantren berdasarkan undang-undang, penulis mendapatkan inspirasi tentang tujuan pesantren dan macam-macam pesantren, dan perbedaanya dengan skripsi penulis, skripsi penulis lebih menekankan pada pesantren dan kulturnya, sedangkan skripsi ini menekankan pada pesantren dan system pendidikanya. Jurnal Pesantren, Nu Online,Dengan Judul Antara Kultur Pesantren dan Kaum Intelektual Modern, penulis W.S. Abdul Aziz. Didalam jurnal ini menurut penulis. Gusdur walau dilahirkan dari ranah tradisional NU, namun pemikirannya membusur kepada arah modernis, baik dalam prespektif politik maupun wacana keagamaan. Dia mengharapkan walaupun berasal dari kultur pesantren tradisional tetap bisa berproses d kancah politik dan bisa bersaing dengan kaum modernis. Dan perbedaanya dengan skripsi penulis adalah jurnal ini lebih berbicara peran santri yang berasal dari kultur pesantren salafi terhadap perkembangan bangsa, sedang penulis menuliskan tentang kultur pesantren terhadap terbinanya karakter santri. Journal Pendidikan,Model Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi .Penulis Dasmin Budimansyah,dkk. Didalam jurnal ini dituliskan tentang bagaimana pengertian karakter,dan bagaimana menanamkan pendidikan karakter terhadap mahasiswa, penulis mendapatkan inspirasi tentang makna dan definisi karakter, dan perbedaanya dengan skripsi penulis adalah jika jurnal ini karakter mahasiswa sedangkan penulis adalah karakter santri. D . Kerangka Berfikir Sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, pesantren tetap saja menarik untuk dikaji dan ditelaah kembali. Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang mempunyai kekhasan tersendiri serta berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya tapi juga mengandung makna keaslian kultur di Indonesia. Dalam dunia pesantren terdapat kultur pesantren dimana kultur menjadi corak atau identitas pesantren dalam mendidik dan mengajarkan para santrinya .Dari kultur juga membentuk pola lingkungan pesantren yang setiap harinya para santri berada didalam system pendidikan paripurna yaitu pendidikan 24 27 jam, dan apa yang mereka lihat,mereka dengar dan mereka rasakan adalah suatu pendidikan.Khususnya untuk mendidik mental dan karakter santri menjadi pribadi yang kuat iman dan kaya amal. Karena membentuk karakter seseorang bukanlah dengan waktu yang cepat, pembentukan karakter membutuhkan proses yang panjang, serta adanya ketauladanan di lingkungan pesantren. Dengan demikian semua yang ada didalam pesantren bersunguh-sunguh menciptakan kultur pesantren yang positif dimaksudkan agar menjadi salah satu faktor yang membentuk kepribadian serta karakter santri. Dengan kata lain kultur pesantren sangat mempengaruhi karakter santri, karena kultur merupakan identitas utama suatu lembaga atau organisasi ,dapat juga dikatakan bahwa kultur merupakan ruh yang dapat membawa kemajuan atau kemunduran suatu lembaga. Begitu pula kultur yang ada dipesantren maka dapat dikaitkan keberhasilan pembentukan karakter pesantren dipengaruhi bagaimana pembentukan kultur pesantren yang telah dipetakan oleh para pendirinya.

E. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu preposisi atau anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan untuk dasar pembuatan keputusan dan penelitian lebih lanjut. Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Semakin tinggi kualitas kultur pesantren maka akan semakin tinggi pula pembinaan karakter santri ”. Berdasarkan hipotesis tersebut maka hipotesis alternatif Ha dan hipotesis nol Ho dapat dirumuskan. Adapun rumusan kedua hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: Ha: Terdapat hubungan yang signifikan antara kultur pesantren dengan terbinanya karakter santri. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara kultur pesantren dengan terbinanya karakter santri. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat di Pondok Pesantren al-amanah al-Gontory. Penelitian dilakukan selama satu bulan , terhitung pada tanggal 26 November 2013 sampai dengan selesai.

B. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan menggambarkan dan menjelaskan permasalahan tentang hubungan antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan akhlak siswa, maka penulis menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif-analisis. Menurut Margono dalam bukunya Metodologi Penelitian Pendidikan menyatakan bahwa ”Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui”. 1 Di dalam metode deskriptif-analisis terdapat upaya untuk menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. 2 Metode deskriptif tidak hanya berhenti pada menggambarkan kondisi objek penelitian, tetapi juga menganalisanya berdasarkan metode, teori dan kemampuan peneliti. 3 1 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Komponen MKDK, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, Cet. 6, h. 105. 2 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. 7, h. 157. 3 Pedoman Penulisan Skripsi, Ciputat: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 52 29

C. Variabel Penelitian

Dalam setiap penelitian, istilah variabel tidak pernah ketinggalan. Menurut Y.W.Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serentiristik-serentiristik yang oleh peneliti dimanipulasikan,dikontrol atau diobservasikan dalam suatu penelitian. 4 Dalam penelitian ini penulis mencari korelasi antara sistem pesantren al-Amanah al-Gontory dengan suasana belajar santri .Ini berarti ada variabel yaitu : 1. Definisi Teoritis Kultur Pesantren sebagai variabel bebas independent Variabel. Dalam penelitian ini kultur pesantren ibarat kendali situasi terkondisinya suasana belajar yang kondusif. 2. Definisi Oprasional Karakter santri sebagai variabel terikat Dependent Variabel . Maka karakter santri menjadi salah satu dampak hasil pendidikan pesantren termasuk dari kultur budaya pesantren . 4 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian,Jakarta:Bumi Aksara,2003,cet.ke-5,h.118

Dokumen yang terkait

Analisis gramatikal terjemahan santri ponpes modern terhadap teks Arab Modern: studi kasus terjemahan santri pondok pesantren al-amanah al-gontory pergi baru, pondok aren, tangerang selatan banten

1 11 120

Peran Guru Al-Qur’an Dalam Menanggulangi Kesulitan Belajar Membaca Al- Qur’an Pada Santriwati MTs Pondok Pesantren Al- Amanah Al- Gontory Perigi Baru Pondok Aren Tangerang

0 11 83

Pemberdayaan kewirausahaan terhadap santri di pondok pesantren: Studi kasus Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor

13 96 96

Persepsi santri terhadap Pondok Pesantren Al-Muhajirin Penjaringan Jakarta Utara

0 35 99

Membangun sistem E-learning di SMK Pondok Pesantren Al-Amanah

0 9 204

STRATEGI PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIFAQ KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG

1 37 126

Edupreneurship sebagai usaha pembentukan karakter kemandirian santri: studi kasus di pondok pesantren al-Urwatul Wutsqo Jombang.

8 62 160

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SANTRI MELALUI KEGIATAN MUSYAWARAH DI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH KETEGAN TANGGULANGIN SIDOARJO.

0 0 113

DOKTRIN ESKATOLOGI AL-GHAZALI (Implementasi Pendidikan Karakter Santri Pondok Pesantren Al-Ittihad Bringin Semarang Dan Pondok Pesantren Suryabuana Pakis Magelang 2017) - Test Repository

0 2 76

MANAJEMEN ORGANISASI SANTRI PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA BANJARMASIN (STUDI MULTI KASUS DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMIYAH, PONDOK PESANTREN AL-ISTIQAMAH,DAN PONDOK PESANTREN AL-FURQAN) Tesis

0 0 14