Lama menderita stroke Lama dirawat dirumah

87 penelitian ini adalah responden mampu mengetahui definisi, faktor resiko, dampak dan perawatan penderita paska stroke selama dirumah. Hasil Penelitian didapatkan bahwa dari 78 family caregiver terdapat 45 family caregiver 57,7 memiliki pengetahuan dengan kategori baik, sebanyak 30 family cargiver 38,5 memiliki pengetahuan dengan cukup, dan sebanyak 3 family caregiver 3,8 memiliki pengetahuan dengan kategori kurang. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Tri Puji S mengenai Hubungan antara Pengetahuan Keluarga tentang Penyakit Stroke dengan Kesiapan keluarga menerima kembali penderita Stroke di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2008 bahwa sebagian besar responden 88,0 mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang penyakit stroke. Tingginya pengetahuan family caregiver di Desa Cinangka Kecamatan Sawangan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, menurut Notoatmojdo 2003 dan Sukmadinata 2003 bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, salah satunya yaitu tingkat pendidikan, dan pengalaman. Berdasarkan data demografi family caregiver bahwa sebagian besar yaitu 58 atau 74 family caregiver memiliki tingkat pendidikan SMA dimana family caregiver sudah mengetahui lebih spesifik tentang stroke, menurut Notoatmodjo 2003 pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan sehingga family caregiver yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi memiliki pengetahuan yang lebih baik. 88 Faktor pengalaman berkaitan dengan usia family caregiver, rata-rata usia yang merawat adalah 31 tahun dimana menurut Notoatmodjo 2003 semakin bertambahnya usia maka semakin bertambah pula pengalaman yang diperolehnya. Faktor pengalaman dapat dilihat juga dari lamanya penderita paska stroke dirawat dirumah, rata-rata lamanya penderita paska stroke dirawat dirumah adalah 15 bulan dimana menurut Suhartono 2005 salah satu sumber pengetahuan adalah pengalaman indrawi, maka dengan mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit, orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula melakukan kegiatan hidup, sehingga selama 15 bulan family caregiver telah memperoleh pengetahuan yang bersumber pada pengalaman indrawinya dan ditambah dengan pengalaman family caregiver yang diperoleh melalui praktik selama melakukan perawatan pada penderita paska stroke. Berdasarkan skor jawaban benar yang terdapat dalam kuesioner pengetahuan dengan persentase paling tinggi adalah definisi stroke tentang pengertian yaitu 87,2, sedangkan item pengetahuan dengan skor jawaban benar paling rendah adalah latihan fisik tentang perubahan posisi yaitu 69,2. Hal ini dapat disebabkan oleh beberpa faktor, salah satunya karena definisi menurut Notoatmodjo 2007 merupakan bagian dari tingkat pengetahuan yang paling rendah yaitu tahu. Tahu dapat diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima sehingga family