86
akan dipindahkan
ke unit
rehabilitasi dimana
durasi menginap adalah sekitar 3 – 4 minggu. Namun dengan
beberapa alasan seperti biaya yang mahal, jarak jauh dan waktu yang dibutuhkan, banyak pula penderita paska stroke
yang langsung dirawat dirumah Agustina, 2009.
e. Tingkat ketergantungan berdasarkan barthel indeks
Berdasarkan hasil skrining dengan barthel indeks diperoleh sebanyak 7 penderita paska stroke atau 23,3
memiliki ketergantungan berat, sebanyak 13 penderita paska stroke atau 43,4 memiliki ketergantungan sedang, dan
sebanyak 10 penderita paska stroke atau 33,3 memiliki ketergantungan ringan. Banyaknya tingkat ketergantungan
pada kategori sedang menunjukan bahwa penderita paska stroke memerlukan bantuan lebih banyak, namun sebagian
kegiatan dapat dilakukan mandiri Gallo, 1998.
B. Gambaran Pengetahuan
family caregiver
dalam merawat
penderita paska stroke
Notoatmodjo 2007
mengatakan bahwa
pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan responden dalam
87
penelitian ini adalah responden mampu mengetahui definisi, faktor resiko, dampak dan perawatan penderita paska stroke selama dirumah.
Hasil Penelitian didapatkan bahwa dari 78 family caregiver terdapat 45 family caregiver 57,7 memiliki pengetahuan dengan
kategori baik, sebanyak 30 family cargiver 38,5 memiliki
pengetahuan dengan cukup, dan sebanyak 3 family caregiver 3,8 memiliki pengetahuan dengan kategori kurang. Hasil penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Tri Puji S mengenai Hubungan antara Pengetahuan Keluarga tentang Penyakit Stroke
dengan Kesiapan keluarga menerima kembali penderita Stroke di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2008 bahwa
sebagian besar responden 88,0 mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang penyakit stroke.
Tingginya pengetahuan family caregiver di Desa Cinangka Kecamatan Sawangan dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
menurut Notoatmojdo 2003 dan Sukmadinata 2003 bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, salah
satunya yaitu tingkat pendidikan, dan pengalaman. Berdasarkan data demografi family caregiver bahwa sebagian besar yaitu 58 atau 74
family caregiver memiliki tingkat pendidikan SMA dimana family
caregiver sudah mengetahui lebih spesifik tentang stroke, menurut
Notoatmodjo 2003 pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan sehingga family caregiver yang memiliki tingkat
pendidikan lebih tinggi memiliki pengetahuan yang lebih baik.