KESIMPULAN DAN SARAN Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Family Caregiver dalam merawat Penderita Paska Stroke dirumah

xii C. Hubungan tingkat pengetahuan denga perilaku family caregiver dalam merawat penderita paska stroke ……………………… 93 D. Keterbatasan penelitian ……………………………………… 95

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………………………………………………….. 97 B. Saran …………………………………………………………. 98 DAFTAR PUSTAKA xiii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden Lampiran 2 Kuesioner Lampiran 3 Indeks Barthel Lampiran 4 Hasil uji validitas dan reabilitas Lampiran 5 Hasil analisa univariat dan bivariat Lampiran 6 Surat Izin Penelitian xiv DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Definisi Oprasional……………………………………………………. 41 Tabel 5.1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia……………………… 59 Tabel 5.2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin……………. 59 Tabel 5.3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan………………. 60 Tabel 5.4.Distribusi frekuensi responden berdasarkan hubungannya dengan penderita paska sitoke …………………………………………………. 61 Tabel 5.5. Distribusi frekuensi penderita paska stoke berdasarkan usia …………. 62 Tabel 5.6. Distribusi frekuensi penderita paska stoke berdasarkan jenis kelamin… 62 Tabel 5.7. Distribusi frekuensi penderita paska stoke berdasarkan lama menderita stroke …………………………………………………………………… 63 Tabel 5.8.Distribusi frekuensi penderita paska stoke berdasarkan lama rawat dirumah………………………………………………………………… 63 Tabel 5.9. Distribusi frekuensi penderita paska stoke berdasarkan tingkat ketergantungan………………………………………………………… 64 Tabel 5.10. Distribusi frekuensi pengetahuan family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012……………………………. 65 Tabel 5.11. Distribusi frekuensi jawaban benar tingkat pengetahuan responden menurut pengetahuan peritem family caregiver dalam merawat penderita paska stroke tahun 2012……………………………………… 65 Tabel 5.12. Distribusi frekuensi perilaku family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012 ………………………........ 68 Tabel 5.13. Distribusi frekuensi perilaku Latihan fisik family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012…………………. 68 Tabel 5.14. Distribusi frekuensi perilaku Perawatan kebersihan family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012…………… 69 Tabel 5.15. Distribusi frekuensi perilaku Perawatan kulit family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012…………………... 70 Tabel 5.16. Distribusi frekuensi perilaku Kebutuhan buang air besar dan kecil family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012……………………………………………………………………... 70 xv Tabel 5.17. Distribusi frekuensi perilaku Kebutuhan nutrisi family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012…………… 71 Tabel 5.18. Distribusi frekuensi perilaku Latihan berbicara family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012……………. 72 Tabel 5.19. Distribusi frekuensi perilaku Kepatuhan program pengobatan family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012…. 72 Tabel 5.20. Distribusi frekuensi perilaku Pengendalian emosi family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012…………… 73 Tabel 5.21. Distribusi frekuensi perilaku Mencegah cidera dan jatuh family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012…. 74 Tabel 5.22 Analisis hubungan tingkat pengetahuan family caregiver dengan perilaku family caregiver dalam merawat penderita paska stroke dirumah tahun 2012……………………………………………………... 75 xvi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Teori………………………………………………… 39 Gambar 3.1 Kerangka Konsep……………………………………………… 40 Gambar 5.1 Bagan struktur Organisasi Kelurahan Cinangka tahun 2012…… 58 DAFTAR PUSTAKA Achjar, Komang Ayu Henny. Asuhan Keperawatan Keluarga; Bagi Mahasiswa Keperawatan dan Praktisi Perawat Perkesmas. Jakarta: Sagung Seto. 2010. Agustina. Kajian Kebutuhan Perawatan di Rumah bagi Klien dengan Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur. 2009. Diakses pada tanggal 2 Februari 2012 dari http:pustaka.unpad.ac.id. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineke Cipta. 2006. Barbara Mary. Rethinking Intervention Strategies in Stroke Family Caregiving. Diakses pada tanggal 5 februari 2012 dari www.rehabnurse.org. 2010 Brunner Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol II . EGC: Jakarta. 2002 Cress JC. Handbook of geriatric care managemen. 2011 Diakses pada tanggal 21 april 2012 melalui http:books.google.co.id Chiung-man Wu. Learning to be a family caregiver for severely debilitated stroke survivors during the first year in Taiwan . 2009. Diakses pada tanggal 20 april 2012 dari http:ir.uiowa.educgiviewcontent. Edmund Horisson. Stroke Strategy And Stroke Rehabilitation. 2007. Diakses pada tanggal 2 januari 2012 melalui http:www.heartandstroke.ca. Family Caregiver Aliance. Exploring the Complexities of Family Caregiving. 2011. Diakses pada tanggal 21 April melalui http:caregiver.orgcaregiverjspcontentpdfs Friedman, M. Marilyn. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC. 1998. Gallo JJ, William Reichel, Lillian M. Andersen. Buku Saku Gerontologi. Edisi 2, Jakarta, EGC, 1998. Given Barbara, et all. What Knowledge and Skills Do Caregivers Need? 2008. Diakses pada tanggal 5 april 2012 pukul 13.00 dari http:www.nursingcenter.com Hafsteinsdo´ ttir, Vergunst, et all. Educational needs of patients with a stroke and their caregivers: A systematic review of the literature . 2010. Diakses pada 5 april 2012 pukul 20.00 dari http:journals.ohiolink.eduejcsearch. Hidayat, Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. 2008. Hudak Carolyn Gallo Barbara. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik, Vol II. Jakarta : EGC. 1998. Hurlock, E. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. 2004 Irdawati. Hubungan Pengetahuan dan sikap Keluarga dengan Perilaku dalam Meningkatkan Kapasitas Fungsional Pasien Pasca Stroke di wilayah kerja Puskesmas Surakarta . 2009. Irfan M. Fisioterapi bagi insan stroke. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2010. Leigh , Hale A. Home Base Stroke Rehabilitation. 2005. Diakses tanggal 2 Januari 2012 melalui http:www.globalheath.com.au Lenni FS. Gambaran perilaku keluarga terhadap penderita pasca stroke dalam upaya rehabilitasi di Rs St. Elisabeth Medan.2010 diakses pada tanggal 3 januari 2013 melalui http:repository.usu.ac.id. Lotta, Holmvisqt. Stroke Rehabilitation In Home Setting. 2006. Diakses tanggal 2 Januari 2012 melalui http:www.karoliska_institutet.com Muttaqin, Arif. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan . Jakarta: Salemba Medika. 2008. Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius FK-UI, Jakarta. 2000. Mubarak, Wahit Iqbal dkk. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung Seto. 2006. Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2003. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 2005. Notoatmodjo S. Promosi kesehatn dan ilmu perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. 2007. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2008. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2003 Oupra R, ett all. Effectiveness of Supportive Educative Learning programme on the level of strain experienced by caregivers of stroke patients in Thailand . 2010. Diakses pada 21 maret 2012 dari http:journals.ohiolink.eduejcarticle. Oliveira, et all. Exploring the family caregiving phenomenon in nursing documentation. 2011. Di akses pada tanggal 20 april 2012 dari http:ojni.orgissues?p=137 Parwati Sri. Hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga dengan tindakan perawatan pada pasien pasca stroke di Kec. Jumo Temanggung . 2010. Di akses pada tanggal 2 Januari 2012 dari : http:digilib.unimus.ac.id Riskesdas. Laporan Nasional. 2007. Diakses tanggal 1 November 2011 dari http:archive.k4health.orgsystemfileslaporanNasional20Riskesdas2020 07.pdf. Setyowati, Sri dan Arita Murwani. Asuhan Keperawatan Keluarga; Konsep dan Aplikasi Kasus . Yogyakarta:Mitra Cendikia Press. 2008. Siahaan Delima. Perawatan penderita stroke dirumah oleh keluarga suku batak Toba di Pematangsiantar. 2011. Di akses pada tanggal 10 april 2012 pukul 21.00 dari http:repository.usu.ac.id Sofwan Rudianto. Stroke dan rehabilitasi pasca-stroke. PT Buana Indo Populer, Gramedia, Jakarta. 2010. Suhardjo C. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Kanisius, Jogjakarta. 2008. Sudiharto. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Kepeerawatan Transkultural. Jakarta : EGC. 2007. Sugiyono. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Alfabeta : Bandung. 2009. Suhartono, S. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Edisi 1. Jogjakarta: AR-RUZZ. 2005. Sukmarini Natalingrum. Optimalisasi Peran Caregiver Dalam Penatalaksanaan. Skizofrenia . Bandung. Majalah Psikiatri XLII1:58-61. Surilena, 1999. Suprajitno. Asuhan Keperawatan Keluarga; Aplikasi dalam Praktik. Jakarta. 2004. Sutrisno Alfred. STROKE? You Must Know Before You Get It. PT Buana Printing, Gramedia, Jakarta. 2007 Tantono H, Siregar IMP, Hassan Z. Beban Caregiver lanjut usia suatu survey terhadap caregiver lanjut usia di Beberapa tempat sekitar Kota Bandung. Bandung ; majalah Psikiatri XL 4:32-33. 2006 Tri Puji. Hubungan antara Pengetahuan Keluarga tentang Penyakit Stroke dengan Kesiapan Keluarga Menerima Kembali Penderita Stroke di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. 2008. Di akses pada 2 januari 2012 memalui http:eprints.undip.ac.id Valery, Feigin. Stroke. Jakarta : PT. Buhana Ilmu Populer. 2004. Van Excel Nj, et all. Burden of informal caregiving for stroke patients. Identification of caregivers at risk of adverse health effects. 2005. Diakses pada tanggal 5 april 2012 melalui : http:www.ncbi.nlm.nih.govpubmed Vitahealth. Stroke. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2004. Waluyo, Srikandi. 100 Questions Answers Stroke. Gramedia ; Jakarta. 2009. World Health Organization. The Atlas of Heart Disease and Stroke.2002. Diakses pada tanggal 4 november 2011 dari: http:www.who.intcardiovascular_diseasesresourcesatlasen World Srtoke Organization. World stroke day. 2010. Diakses pada tanggal 15 Desember 2011 dari http:www.worldstrokecampaign.org Yayasan Stroke Indonesia. Indonesia tempati urutan pertama didunia dalam jumlah terbanyak penderita stroke . 2009. Diakses pada tanggal 5 November 2011 dari http:www.yastroki.or.id Yayasan Stroke Indonesia. Angka Kejadian Stroke Meningkat Tajam. 2009. Diakses pada tanggal 16 Noveber 2011 dari http:www.yastroki.or.id Yayasan Stroke Indonesia. Pengetahuan sekilas tentang stroke. 2012. Diakses pada tanggal 31 Maret 2013 dari dari http:www.yastroki.or.id 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Definisi Stroke itu sendiri menurut Brunner dan Suddarth 2002 merupakan suatu penyakit yang menyebabkan berhentinya suplai darah ke bagian otak sehingga dapat mengakibatkan hilangnya fungsi otak. Hal ini dapat terjadi karena pecahnya pembuluh darah atau terhambatnya asupan darah ke otak oleh gumpalan. Terhambatnya penyediaan oksigen dan nutrisi ke otak dapat menimbulkan kecatatan fisik, mental bahkan kematian bagi penderitanya. Berdasarkan data dari WHO tahun 2002 diperkirakan 15 juta orang tersebar di seluruh dunia menderita stroke, dimana kurang lebih 5 juta orang meninggal dan 5 juta orang mengalami cacat permanen dan menjadi beban bagi keluarganya, bahkan menurut World Stroke Organization WSO 2010 saat ini telah diperkirakan satu dari enam orang diseluruh dunia akan mengalami stroke dalam hidupnya. Pada Konferensi Stroke Internasional yang diadakan di Wina, Austria, tahun 2008 mengungkapkan bahwa jumlah kasus stroke terus meningkat di kawasan Asia, dan salah satunya negara Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia, 2 penyebabnya karena penyakit degeneratif, dan penyebab terbanyak diakibatkan karena stress Yayasan Stroke Indonesia, 2009. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas di Indonesia tahun 2007 yang mendata kasus stroke di wilayah perkotaan di 33 provinsi dan 440 kabupaten mengumpulkan sebanyak 258.366 sampel rumah tangga perkotaan dan 987.205 sampel anggota rumah tangga untuk pengukuran berbagai variabel kesehatan masyarakat, hasilnya adalah penyakit stroke merupakan penyebab kematian utama dikalangan penduduk perkotaan dan juga pedesaan masing masing 19,4 dan 16,1. Selain itu, prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala yaitu 8,3 per 1.000 penduduk 0,8. Dengan jumlah populasi sekitar 211 juta jiwa, berarti terdapat sekitar 1,7 juta penderita stroke. Jumlah penderita stroke tersebut dari tahun ke tahun diperkirakan akan terus bertambah Yayasan Stroke Indonesia, 2009. Kematian yang disebabkan oleh stroke pada serangan pertama sekitar 18-37, sedangkan kematian pada serangan stroke selanjutnya sekitar 62. Selain itu terdapat 2 juta orang yang mampu bertahan hidup dari serangan stroke mengalami beberapa kecacatan dan sekitar 40 dari jumlah tersebut memerlukan batuan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari Brunner suddart, 2002. Hasil studi di Taiwan menunjukan umumnya setelah stroke, sekitar 85-90 penderita stroke dirawat oleh anggota keluarga di rumah, dan sekitar 10-15 dirawat oleh pengasuh yang dipekerjakan 3 di rumah. Kewajiban, kasih sayang dan karma adalah alasan utama bagi keluarga untuk mengambil peran pengasuhan. Sayangnya, 85- 90 dari keluarga tidak siap untuk tugas-tugas pengasuhan. Mereka sering menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan dalam perawatan di rumah Chiung-man Wu, 2009. Penelitian yang dilakukan oleh Van Excel 2005 pada 151 pasien stroke dan keluarganya menunjukkan bahwa seorang keluarga penderita stroke rata-rata menghabiskan waktu 3,4 jam sehari untuk bersama penderita stroke mengantar ke dokter, mandi, dan berpakaian, dan 10,8 jam sehari untuk tugas mengawasi penderita stroke seperti mengawasi saat jalan dan makan. Oleh karena itu, waktu dan ketekunan dari anggota keluarga ataupun orang terdekat penderita stroke sangat dibutuhkan untuk membantu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Keluarga ataupun orang terdekat yang memberikan bantuan pada penderita paska stroke inilah yang disebut dengan Family Caregiver. Beberapa Family caregiver dilaporkan mampu melaksanakan tugas-tugas pengasuhan lebih baik daripada yang lain dikarenakan adanya pengetahuan, pengalaman, tingkat keterlibatan, dan keterampilan dalam merawat penderita paska stroke. Pengetahuan dan keterampilan yang baik juga akan meningkatkan kualitas perawatan yang mereka berikan Given, 2008. Studi menunjukkan bahwa pasien stroke memiliki hasil pemulihan yang lebih baik jika mereka memiliki sistem dukungan sosial yang kuat dan fungsi keluarga yang baik untuk membantu kebutuhan pemulihan mereka Barbara Mary, 2010.