Pertanyaan Penelitian Ruang Lingkup

10. Ada hubungan antara higiene proses pelayanan konsumen dengan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang di Kecamatan Seberang Ulu 1. 11. Ada hubungan antara perilaku mencuci tangan dengan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang di Kecamatan Seberang Ulu 1.

1.5 Manfaat

1.5.1 Bagi Pemerintah Daerah

Meningkatkan peranan Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan dalam pembinaan dan pengawasan kualitas air yang digunakan pada Depot Air Minum Isi Ulang.

1.5.2 Bagi Pengelola DAMIU dan Sumber Air Baku

Pengelola Depot Air Minum Isi Ulang mengetahui kualitas air baku dan air minum yang diproduksi, serta kondisi lingkungan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat mencegah kejadian penyakit atau gangguan kesehatan akibat terpapar oleh agent atau faktor-faktor resiko yang berada di dalam lingkungannya. Pengelola sumber air baku mengetahui kualitas air bakunya dan kondisi lingkungan yang perlu diperbaiki.

1.5.3 Peneliti Selanjutnya

Sebagai masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya dapat meneliti semua poin dari higiene sanitasi depot.

1.6 Ruang Lingkup

Penelitian ini ingin mengetahui higiene sanitasi depot dan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan higiene sanitasi dengan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang di Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang tahun 2015. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari- Juni 2015. Sasaran penelitian ini adalah depot air minum isi ulang yang berada di Kecamatan Seberang ulu 1 yang bersedia untuk menjadi subjek penelitian. Desain studi penelitian ini menggunakan cross sectional. Untuk uji laboratorium menggunakan metode MPN Most Probable Number untuk mengetahui keberadaan bakteri coliform dan membandingkan Peraturan Menteri Kesehatan No 43 Tahun 2014. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Minum

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492MENKESPERIV2010, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 2.1.1 Kontaminasi Bakteri pada Air Minum Bakteri merupakan salah satu penyebab terjadinya kontaminasi pada air minum, salah satunya yaitu bakteri coliform. Bakteri coliform merupakan bakteri patogen yang hadir di lingkungan berasal dari kotoran hewan dan manusia. Bakteri coliform ada dalam jumlah besar di usus dan tinja manusia serta hewan berdarah panas lainnya. Bakteri coliform memiliki kemungkinan kecil untuk menyebabkan penyakit. Namun, kehadiran bakteri coliform dalam air minum merupakan indikasi kuat dari kontaminasi limbah atau kotoran hewan DOH, 2011. Kontaminasi bakteri coliform tidak dapat dideteksi oleh penglihatan, penciuman, atau rasa. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah pasokan air mengandung bakteri yaitu diuji oleh laboratorium. Semua air memiliki bakteri coliform. Kehadiran bakteri coliform tidak berarti air tidak aman untuk diminum. Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit yang dikenal yaitu bakteri patogen Skipton dkk., 2014 Air minum harus terbebas dari coliform agar meyakinkan aman untuk dikonsumsi. Apabila air minum mengandung coliform dalam jumlah besar hal tersebut dapat menyebabkan penyakit bagi konsumen. Secara teori bakteri juga dapat menjadi penyebab keracunan pada minuman terutama bakteri coliform yang merupakan bakteri patogen dan menjadi indikator kebersihan air, pengolahan makanan atau kebersihan diri Indrati dan Gardjito, 2014.

2.1.2 Potensi Dampak Kesehatan

Bakteri Total coliform pada umumnya tidak berbahaya. Coliform Fecal dan bakteri Escherichia coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum terkontaminasi dengan kotoran manusia atau hewan, dan mungkin mikroba tambahan yang terkait dengan kotoran. Beberapa mikroba ini dapat menyebabkan efek jangka pendek, seperti diare, kram, mual, sakit kepala, atau gejala lainnya. Bayi, anak-anak, beberapa orang tua dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu mungkin lebih rentan daripada masyarakat umum. mikroba lainnya dapat menyebabkan sakit yang lebih parah, termasuk infeksi intestinal, hepatitis, demam tifoid, dan kolera Skipton dkk., 2014.

2.1.3 Penyakit yang Dapat di Tularkan Melalui Air

Menurut Chandra 2007, dilihat dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena penyediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air dapat dibagi dalam kelompok-kelompok berdasarkan cara penularannya. Mekanisme penularan penyakit dibagi menjadi empat, antara lain : 1. Water Borne Disease Kuman patogen yang berada dalam air dapat menyebabkan penyakit pada manusia yang ditularkan melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini antara lain kolera, tipoid, hepatitis viral, disentri basiller, dan poliomyelitis. 2. Water Washed Disease Penularan semacam ini berkaitan dengan kebersihan umum dan perseorangan. Dalam hal ini terjadi tiga cara penularan, yaitu : a. Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak, berjangkitnya penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya ketersediaan air untuk makan, minum, dan memasak serta kebersihan alat-alat makan. b. Infeksi melalui kulit dan mata, seperti scabies dan trachoma, berjangkitnya penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya ketersediaan air bersih untuk higiene perorangan mandi dan cuci c. Penularan melalui binatang pengerat seperti pada penyakit leptospirosis, berjangkitnya penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya ketersediaan air untuk higiene perorangan yang ditujukan untuk mencegah investasi insekta parasit pada tubuh dan pakaian. 3. Water Based Disease Penyakit yang ditularkan dengan cara ini memiliki agen penyebab yang menjalani sebagian siklus hidupnya dalam tubuh vektor atau sebagai intermediat host yang hidup didalam air, contohnya Schistosomiasis dan penyakit akibat Dracunculus medinensis. Badan air yang potensial terhadap berjangkitnya jenis penyakit ini adalah badan air yang terdapat di alam, yang berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari seperti menangkap ikan, mandi, cuci dan sebagainya. 4. Water-related insect vector Agen penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Air merupakan salah satu unsur alam yang harus ada dalam lingkungan dan manusia merupakan media yang baik bagi insekta untuk berkembang biak. Contoh penyakit melalui cara ini adalah filariasis, dengue, malaria, dan yellow fever.

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

2 95 120

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Tanjungpinang Barat Tahun 2012

9 116 129

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

10 54 60

Identifikasi escherichia coli pada air minum isi ulang dari depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu tahun 2015

2 13 69

Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang (AMIU) Depot di Kelurahan Pondok Cabe Ilir Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

0 14 97

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 5 16

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 2 12

IDENTIFIKASI BAKTERI Coliform-fecal DALAM AIR MINUM ISI ULANG YANG BERKUALITAS RENDAH IDENTIFIKASI BAKTERI Coliform-fecal DALAM AIR MINUM ISI ULANG YANG BERKUALITAS RENDAH DI KOTA SURAKARTA.

0 1 13

Kandungan Bakteriologis, Flourida Pada Air Minum Isi Ulang dan Evaluasi Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kecamatan Denpasar Barat Pada Tahun 2016.

3 6 40

ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI Coliform PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG YANG BERADA DI WILAYAH KAYUTANGI KOTA BANJARMASIN

2 4 11