1.6 Ruang Lingkup
Penelitian ini ingin mengetahui higiene sanitasi depot dan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan higiene sanitasi dengan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang di Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota
Palembang tahun 2015. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari- Juni 2015. Sasaran penelitian ini adalah depot air minum isi ulang yang
berada di Kecamatan Seberang ulu 1 yang bersedia untuk menjadi subjek penelitian. Desain studi penelitian ini menggunakan cross sectional. Untuk
uji laboratorium menggunakan metode MPN Most Probable Number untuk mengetahui keberadaan bakteri coliform dan membandingkan Peraturan
Menteri Kesehatan No 43 Tahun 2014.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air Minum
Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan
RI No.
492MENKESPERIV2010, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum. 2.1.1
Kontaminasi Bakteri pada Air Minum
Bakteri merupakan salah satu penyebab terjadinya kontaminasi pada air minum, salah satunya yaitu bakteri coliform. Bakteri coliform
merupakan bakteri patogen yang hadir di lingkungan berasal dari kotoran hewan dan manusia. Bakteri coliform ada dalam jumlah besar
di usus dan tinja manusia serta hewan berdarah panas lainnya. Bakteri coliform memiliki kemungkinan kecil untuk menyebabkan penyakit.
Namun, kehadiran bakteri coliform dalam air minum merupakan indikasi kuat dari kontaminasi limbah atau kotoran hewan DOH,
2011. Kontaminasi bakteri coliform tidak dapat dideteksi oleh
penglihatan, penciuman, atau rasa. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah pasokan air mengandung bakteri yaitu diuji oleh
laboratorium. Semua air memiliki bakteri coliform. Kehadiran bakteri coliform tidak berarti air tidak aman untuk diminum. Bakteri yang
dapat menyebabkan penyakit yang dikenal yaitu bakteri patogen Skipton dkk., 2014
Air minum harus terbebas dari coliform agar meyakinkan aman untuk dikonsumsi. Apabila air minum mengandung coliform dalam
jumlah besar hal tersebut dapat menyebabkan penyakit bagi konsumen. Secara teori bakteri juga dapat menjadi penyebab
keracunan pada minuman terutama bakteri coliform yang merupakan bakteri patogen dan menjadi indikator kebersihan air, pengolahan
makanan atau kebersihan diri Indrati dan Gardjito, 2014.
2.1.2 Potensi Dampak Kesehatan
Bakteri Total coliform pada umumnya tidak berbahaya. Coliform Fecal dan bakteri Escherichia coli dalam air minum
menunjukkan bahwa air minum terkontaminasi dengan kotoran manusia atau hewan, dan mungkin mikroba tambahan yang terkait
dengan kotoran. Beberapa mikroba ini dapat menyebabkan efek jangka pendek, seperti diare, kram, mual, sakit kepala, atau gejala
lainnya. Bayi, anak-anak, beberapa orang tua dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu mungkin lebih rentan daripada
masyarakat umum. mikroba lainnya dapat menyebabkan sakit yang lebih parah, termasuk infeksi intestinal, hepatitis, demam tifoid, dan
kolera Skipton dkk., 2014.