Hubungan Higiene Proses Pelayanan Konsumen dengan Kontaminasi

Berdasarkan hasil tersebut berarti air minum isi ulang yang dikonsumsi masyarakat di sekitar kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang sebagian besar tercemar oleh bakteri coliform. Hal tersebut juga didukung karena depot air minum isi ulang yang berada di Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang belum bersertifikasi atau belum terdaftar izin beroperasi di Dinas Kesehatan Kota Palembang. Hal tersebut yang menyebabkan pengawasan terhadap kegiatan depot air minum isi ulang belum optimal dilaksanakan serta kurangnya kesadaran dari pihak pengelola depot untuk mendaftarkan depotnya untuk memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Depot air minum, sehingga pengelola depot dapat menerapkan higiene sanitasi serta pekerja depot juga wajib mengikuti kursus higiene sanitasi yang dilaksanakan Dinas Kesehatan. Penelitian yang telah dilakukan Wandrivel 2012 yang menunjukkan hasil tiga dari lima sampel atau 60 sampel yang mengandung bakteri coliform. Penelitian yang juga dilakukan Kurniawan dkk 2014 menunjukkan satu depot air minum isi ulang mempunyai total nilai 70 untuk penilaian higiene sanitasi fisik dan delapan sampel air minum mengandung coliform dan Escherichia coli 0 per 100ml. Satu depot air minum isi ulang tidak memenuhi syarat kondisi higiene sanitasi fisik depot dan delapan depot air minum isi ulang tidak memenuhi syarat bekteriologis. Hal ini dimungkinkan karena adanya beberapa hal, yaitu sumber air baku yang digunakan masih mengandung coliform dan Escherichia coli, proses penjernihan yang digunakan sudah memenuhi peraturan yang berlaku, misalnya dengan menggunakan Ozonisasi atau menggunakan UV Ultra Violet, tetapi dalam kenyataannya coliform dan Escherichia coli masih belum dapat dihilangkan dari sumber air tersebut, dan dalam proses pengolahan sudah dilakukan dengan baik Dilapanga, 2014. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Kota Palembang 2013 juga melakukan pemeriksaan terkait kualitas air minum isi ulang di Kota Palembang, didapatkan bahwa secara biologi masih ada sampel yang tidak memenuhi syarat sesuai baku mutu Permenkes RI No. 492 Tahun 2010. Jumlah coliform dalam air minum isi ulang disebabkan oleh desinfeksi yang tidak sempurna serta pencucian dan pembilasan galon yang rawan pencemaran. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas air hasil produksi adalah air baku, jenis peralatan yang digunakan, pemeliharaan peralatan dan penanganan pengolahan dan pendistribusian air Mirza, 2014. Berdasarkan Permenkes RI No. 492 Tahun 2010 bakteri Escherichia coli dan coliform tidak diperbolehkan berada dalam air minum. Jumlah Escherichia coli dan coliform harus 0 per 100 ml sampel air minum. Apabila kualitas air minum yang tidak memenuhi syarat khususnya kualitas bakteriologis akan menimbulkan gangguan kesehatan yaitu timbulnya penyakit seperti diare. Hal tersebut dinyatakan dalam penelitian Jayadisastra 2013 menunjukkan bahwa ada hubungan antara keberadaan bakteriologis air minum dengan kejadian diare pada konsumen air minum isi ulang dengan nilai p=0,009. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Fauziah 2013 menyatakan ada hubungan yang signifikan antara adanya bakteri dalam air minum dengan kejadian diare pada balita dengan nilai p=0,021. Air merupakan media yang baik tempat bersarangnya bibit penyakit Indirawati, 2009. Air minum isi ulang yang tercemar bakteri coliform perlu diolah sebelum dikonsumsi sebagai air minum. Memasak air minum hingga mendidih merupakan cara yang paling baik untuk proses membunuh bakteri Chandra, 2007. 6.3 Gambaran Kelengkapan Fasilitas Sanitasi dan Hubungannya dengan Kontaminasi Bakteri Coliform pada Depot Air Minum Isi Ulang Pada penelitian ini diketahui akses terhadap fasilitas sanitasi pada air minum isi ulang di Kecamatan Seberang Ulu 1 adalah 7 depot 23,3 yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat adalah 23 depot 76,7. Hampir sebagian besar depot tidak menyediakan tempat cuci tangan untuk pekerja mencuci tangan. Kelengkapan fasilitas sanitasi sangat kurang diperhatikan oleh pemilik depot. Hasil uji statistik Mann Whitney didapatkan nilai p = 0,002 p0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara kelengkapan fasilitas sanitasi dengan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang. Hal tersebut di sebabkan karena sulitnya akan akses terhadap fasilitas bahkan hampir sebagian besar tidak menyediakan fasilitas sanitasi pada depot yang menyebabkan air minum dapat terkontaminasi bakteri. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Yunus, Umboh dan Pinontoan 2015 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fasilitas sanitasi pengelolaan sampah dengan kontaminasi Escherichia coli dengan nilai p= 0,032. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=8,500, artinya sanitasi pengelolaan sampah yang tidak baik mempunyai peluang

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

2 95 120

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Tanjungpinang Barat Tahun 2012

9 116 129

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

10 54 60

Identifikasi escherichia coli pada air minum isi ulang dari depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu tahun 2015

2 13 69

Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang (AMIU) Depot di Kelurahan Pondok Cabe Ilir Kota Tangerang Selatan Tahun 2016

0 14 97

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 5 16

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kawasan Universitas Muhammadyah Surakarta.

0 2 12

IDENTIFIKASI BAKTERI Coliform-fecal DALAM AIR MINUM ISI ULANG YANG BERKUALITAS RENDAH IDENTIFIKASI BAKTERI Coliform-fecal DALAM AIR MINUM ISI ULANG YANG BERKUALITAS RENDAH DI KOTA SURAKARTA.

0 1 13

Kandungan Bakteriologis, Flourida Pada Air Minum Isi Ulang dan Evaluasi Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kecamatan Denpasar Barat Pada Tahun 2016.

3 6 40

ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI Coliform PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG YANG BERADA DI WILAYAH KAYUTANGI KOTA BANJARMASIN

2 4 11