dan perbaikan terhadap instalasi untuk menghasilkan air minum yang berkualitas dan memenuhi standar Rahadi dan Kardena, 2010.
6.7 Gambaran Perilaku Mencuci Tangan Pekerja dan Hubungannya dengan
Kontaminasi Bakteri Coliform pada Depot Air Minum Isi Ulang
Dalam penelitian ini didapatkan hasil yaitu 8 depot 26,7 yang mencuci tangan sebelum dan sesudah melayani konsumen dan yang tidak
mencuci tangan sebanyak 22 depot 73,3. Dengan hasil uji statistik didapatkan nilai p =0,000 p0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan
bermakna antara perilaku mencuci tangan dengan kontaminasi bakteri coliform pada air minum isi ulang.
Penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Cahyaningsing, Kushadiwijaya dan Tholib 2009 yaitu ada hubungan yang signifikan antara
mencuci tangan sebelum bekerja dan tidak mencuci tangan dengan sabun setelah dari WC dengan jumlah bakteri dengan nilai p=0,003. Berperilaku
higienis dan saniter perlu dilakukan setiap melayani konsumen, antara lain selalu mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir setiap melayani
konsumen untuk mencegah pencemaran Permenkes, 2014. Tangan yang tidak bersih dapat menjadi sumber kontaminasi bakteri patogen yang dapat
meningkatkan resiko pencemaran. Penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan dalam bekerja juga diperlukan sebagai salah satu pencegahan
terjadinya kontaminasi Cahyaningsing, Kushadiwijaya dan Tholib, 2009. Bagi pekerja depot air minum isi ulang kebersihan tangan sangat
penting. Kebiasaan rajin mencuci tangan sangat membantu dalam pencegahan penularan bakteri dari tangan. Pada prinsipnya pencucian tangan dilakukan
setiap saat setelah menyentuh benda-benda yang dapat menjadi sumber kontaminasi atau cemaran Asfawi, 2004. Pekerja yang tidak berperilaku
hidup bersih dan sehat seperti tidak mencuci tangan dan merokok pada saat melayani konsumen dapat menyebabkan kontaminasi pada air minum
Khoeriyah, Anies dan Sunoko, 2013. Diantara Penyakit berbasis lingkungan yang potensial menimbulkan
kejadian luar biasa KLB dan mempengaruhi sumber daya manusia adalah penyakit diare, sehingga ketersediaan air minumair bersih dan sanitasi yang
memenuhi syarat serta perilaku hidup bersih dan sehat mempunyai dampak yang besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Achmadi,
2001. Maka dari itu sebaiknya depot air minum isi ulang harus menjaga higiene sanitasinya agar terhindar dari kontaminasi bakteri. Tempat yang
terjamin higiene sanitasinya, tenaga kerja yang berperilaku bersih dan sehat, peralatan yang direkomendasikan aman serta air baku berasal dari sumber air
bersih akan menjamin mutu air sehat dan aman Kemenkes, 2010.